IKUT KB
faktor Penyebab Masyarakat Gampong Tumpok Perlak Mengikuti Program Keluarga Berencana
Pada dasarnya seseorang yang mengikuti progam Kelurga Berencana (KB) karena terdapat alasan alasan yang kuat yang dijadikan faktor penyebab dalam mengikuti progam Keluarga Berencana (KB). Dari hasil wawancara penulis dengan para informan penelitian di Gampong Tumpok Perlak Kecamatan Matangkuli dapat penulis simpulkan ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab masyarakat Gampong Tumpok Perlak Kecamatan Matangkuli mengikuti program Keluarga Berencana (KB), yaitu :
- Kepraktisan karena sibuk pekerjaan
Berdasarkan hasil wawancara penulis, salah satu faktor yang mendasari masyarakat Gampong Tumpok Perlak khususnya kaum ibu untuk mengikuti program Keluarga Berencana adalah karena pertimbangan kepraktisan karena disibukkan dengan pekerjaan sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengurus dan mendidik anak. Alasan dan pertimbangan semacam ini bisa dipahami dari pernyataan Ibu Yusnani yang sehari-hari bekerja pada sebuah dealer sepeda motor di kawasan Lhokseumawe sebagai berikut “ Saya bukannya tidak mau mempunyai banyak anak, tetapi keadaan saya tidak memungkinkan. Setiap hari saya harus ke Lhokseumawe untuk bekerja, Alhamdulillah ketiga anak saya sudah lumayan besar, jadi saya rasa lebih cocok ikut KB saja, karena kalau saya punya bayi lagi malah tidak ada yang urus “.
Alasan ini diperkuat oleh informan lain yaitu Bapak Mustafa yang merupakan suami dari Ibu Yusnani yang menyatakan bahwa dia mengizinkan istrinya ikut KB karena keduanya bekerja dan tidak ada yang menjaga anak-anak, hal ini bisa dilihat dari penuturannya “Saya mengizinkan istri ikut KB karena kami sama-sama bekerja sehingga tidak ada yang menjaga kalau istri saya melahirkan lagi. Tiga orang anak kan sudah cukup asal kita didik dengan baik “ - Kesehatan ibu dan anak
Dari hasil wawancara dengan informan, dapat juga disimpulkan salah satu alasan yang menjadi faktor penyebab masyarakat Gampong Tumpok Perlak mengikuti program Keluarga Berencana (KB) adalah faktor kesehatan si ibu yang sudah tidak prima lagi untuk mengandung dan melahirkan karena faktor usia dan akibat dari penyakit tertentu. Kesimpulan ini berdasarkan pernyataan ibu Salwati yang menyatakan “Saya inikan anaknya sudah 4, terus saya hamil lagi setelah itu anak yang ke 5 usia saya sudah 37 tahun menurut bidan usia segitu itu usia rawan, rawan untuk melahirkan, tetapi saya juga masih harus melayani suami sebagaimana biasanya, makanya saya ikut KB agar tetap bisa melayani suami tanpa harus takut hamil lagi“.
Hal Senada diungkapkan oleh Ibu Ferawati “ Sebenarnya usia saya masih cocok untuk hamil dan saya baru memiliki 4 orang anak. Masalahnya adalah ketika di USG oleh dokter spesialis kandungan di Lhokseumawe menunjukkan kandungan dan rahim saya lemah, sehingga beresiko tinggi kalau saya harus hamil dan melahirkan bisa membahayakan keselamatan saya. Atas dasar alasan kesehatan dan dengan persetujuan suami akhirnya saya memilih ikut KB dengan cara suntik karena tidak membuat badan saya tambah gemuk”
Faktor kesehatan anak juga menjadi pertimbangan bagi keluarga di Gampong Tumpok Perlak yang memilih mengikuti program Keluarga Berencana (KB), sebagaimana diungkapkan Bapak Fadli sebagai berikut “Saya menyarankan istri untuk ikut KB demi kesehatannya juga dan kesehatan anak kami, bisa dibayangkan bagaimana kondisi istri kalau baru setahun sudah hamil lagi, belum lagi anak tidak sempat disusui lagi karena sudah lahir adiknya sehingga perhatian kepadanya sangat berkurang”
Bersambung
You got a 1.78% upvote from @postpromoter courtesy of @abialfatih!
Want to promote your posts too? Check out the Steem Bot Tracker website for more info. If you would like to support the development of @postpromoter and the bot tracker please vote for @yabapmatt for witness!