Sekelumit Kisah tentang Logo Steem Literacy
Ketika Ayi Jufridar (@ayijufridar) menelpon pada Sabtu (15/5) sekira pukul 1.52 PM, saya sedang tidak memegang ponsel. Saat itu saya baru saja pulang dari tambak dan ponsel saya pun sedang re-charge. Satu jam kemudian saya tahu ada panggilan masuk dari nomor yang tidak tersimpan (mungkin karena ganti Hp, sehingga nomor tersebut hilang). Dengan memanfaatkan aplikasi GetContact, saya mencari tahu nomor yang tidak tersimpan tersebut, dan melihat nama siapa yang muncul, saya pun merasa begitu bersalah. "Bagaimana mungkin saya tidak menyimpan nomor handphone salah satu penulis besar di Aceh (mungkin juga Indonesia)?"
Saya mengutuki diri sendiri karena kealpaan itu, dan segera menghubungi balik nomor tersebut sejam kemudian. Saking bersemangatnya, saya tidak sempat membaca pesan melalui WhatsApp yang mengabari bahwa bung Ayi (demikian saya biasa menyapanya) akan menghubungi saya kembali nanti malam. "Bunoe na lon telepon. Nyoe hana sibuk, eunteuk malam lon telepon lom beu," tulis penulis novel Putroe Neng, itu.
Pesan itu belum sempat saya baca, ketika saya mulai menelpon balik. Saat panggilan terhubung, kami sempat berbasa-basi seadanya, dan bung Ayi pun kemudian mengutarakan maksudnya menelepon tadi. Katanya, dirinya dan bang Zainal Bakri (@zainalbakri) menginisiasi untuk membuat komunitas Steem Literacy. Dia jelaskan alasan mengapa komunitas pecinta literasi itu perlu hadir di Steemit. Lalu, dia menyebut beberapa kawan yang diajaknya untuk menjadi bagian dari steemit literasi, seperti Adi Warsidi (@abuarkan), Iskandar Norman (@isnorman), Teuku Mukhlis (@teukumukhlis), Mustafa Ismail (@musismail) dan beberapa nama beken lainnya.
Penulis novel Kabut Perang itu sangat yakin bahwa komunitas yang berisi para pegiat literasi ini akan berkembang. Apalagi komunitas Steemit Literasi dibuat untuk mengedukasi masyarakat tentang literasi digital. "Steem Digital Literacy untuk hadirnya masyarakat yang lebih baik," demikian misi yang termaktub dalam 'statuta' komunitas ini. Keberadaan para penulis, wartawan, photographer, videographer dan para pegiat literasi, katanya, menjadi modal sosial yang kuat untuk menjadikan komunitas ini disegani.
Ayi mengemukakan alasannya, dan cukup masuk akal:
ada sekelompok orang yang memanfaatkan teknologi digital untuk tujuan tidak baik dan sekelompok lainnya belum memahami literasi di dunia digital. Kelompok terakhir ini tidak dikategorikan sebagai kelompok jahat, tetapi mereka yang perlu mendapat edukasi literasi di dunia digital, termasuk di jaringan Steemit platform yang berbasis blockchain dan cryptocurrency.
Di ujung telepon, Ayi memberitahukan bahwa penjelasan yang lebih panjang tentang komunitas ini akan dikirimkan via pesan WhatsApp. Tak lupa, penulis cum jurnalis itu meminta agar saya mencari seseorang yang secara sukarela membuat logo untuk komunitas baru ini. Sebagai seorang yang 'suka' menulis, saya tentu saja menyambut gembira hadirnya komunitas @steem.literacy. Setidaknya ada wadah yang mampu menghimpun para pegiat literasi untuk berkembang secara bersama-sama.
Pada 18 Mei, bung Ayi mengirim link komunitas steem literasi yang selesai dibuat via pesan WhatsApp. Lalu, esoknya mengabari saya untuk mulai membuat postingan via komunitas baru tersebut. " Kajuet peugot postingan sinan dengan tema apapun. Logo kiban ka perkembangan?"
"Siap. Hana dikirem lom. Unteuk lon tanyong lom," jawab saya. [Sebenarnya saya belum menghubungi kawan yang jago desain untuk membuat logo, karena lupa]
"Okay. Mangat jeut lon desain spanduk dll," balasnya kemudian.
"Munyoe ka dikirem logo, langsung lon forward keu droeneuh."
Selagi saya membalas pesan dari bung Ayi, saya juga melakukan chatting dengan kawan yang biasa membuat logo. Dia kebetulan juga pernah membuat akun di Steemit (@fbp). Obrolan segitiga itu sukses melahirkan sebuah logo untuk @steem.literacy. Fauzan Yusuf (@fbp) mengirimkan logo yang selesai didesainnya, dengan dua model warna.
model pertama by @fbp
model kedua by @fbp
Rupanya, bung Ayi kurang puas dengan hasilnya.
"Oh ya, tuwoe lon peugah. Beuna aroma logo Steemit sinan. Kiban cara?"
Saya sendiri bingung. Logo Steemit yang mana kira-kira maksud bung Ayi. "Logo Steemit? Kon logo steem kon?" tanya saya yang sedikit bingung. Soalnya, dulu pernah ada perubahan logo Steemit. (Baca di https://steemit.com/logo/@steemitblog/the-new-steemit-logo-is-here)
"Wate nyan, na yang peugah logo baro nyan atra Steemit Inc, beda deungon logo Steem," jelasnya.
"Kalheuh lon yue rancang balek. Munyoe kalheuh lon kirem teuma."
Lalu, bung Ayi menambahkan, "Saran Yasir Fotografer, SL digantoe deungo logo Steem yang lhe krek nyan..." Masukan ini pun saya sampaikan ke Pozan. Saya bilang ke bung Ayi kalau logo baro sudah jadi akan saya kirimkan hasilnya. Tidak sampai satu jam, logo baru pun jadi dan saya langsung saya kirimkan.
logo final by @fbp
"Keren kali ini, Taufik. Siapa nama akun Fauzan di Steemit?" Respon dari bung Ayi membuat saya lega. Respons itu pula saya sampaikan ke desainer logo, biar dia ikut senang mendengarnya. Bahagia itu begitu sederhana, bukan?
Inilah sekelumit cerita tentang logo komunitas Steemit Literacy dan bagaimana proses saya diajak bergabung menjadi salah satu bagian dari komunitas ini. Dan, inilah konten pertama saya untuk komunitas ini.
Tertarik bergabung dengan komunitas Steem Literacy? Klik di sini dan join.
Terima kasih @acehpungo (kheun aneuk Jakarta: nggak enak banget nyebut nama ini, hehehehe....) dan @fbp atas kerja cerdasnya untuk mendesain logo #STEEMLiteracy. Mohon izin, ada sedikit penyesuaian nama, yang benar #STEEMLiteracy, bukan Steemit Literacy karena kedua hal itu berbeda. Tapi karena perubahan itu mudah, sudah bisa ditangani Brade @zainalbakri yang memang banyak bisanya.
Buat @fbp, jangan lupa buat postingan....
Alhamdulillah, semoga saja logo plus komunitasnya bisa bertahan lama. Sebagai perantara, saya sudah ikut senang jika logo itu akhirnya digunakan.
Kita sudah siapkan sejumlah program yang kita sinergikan dengan kegiatan moderator di #STEEMLiteracy yang hebat dan raya panyang. Semoga dengan demikian, kita tidak cepat habis baterai.
Na neukalon Brader @ayijufridar that jujur bak jiolah haba @acehpugo yang penteng buet beu jalan. Nyoe meunan Bang @zainalbakri
annneuk teuh. sep brat nyoe. @acehpungo
Nyoe payah neu segedermorning sigo...aneuuuuuk teuh...
hahaha
Beuklam wate ka abeh chips, hana kutupue peugot le. Kakeuh lon posting laju ata nyoe saboh. Cuma ta peukap-peukap haba. Aneuuuuk teuh..
Lage lom chip bak Bang @zainalbakri. Gob nya na pabrek.
Integritas dan kapasitas @acehpungo memang hana ta ragukan le. Nyoe kheun awal Aceh Ngayeuk, abeh peng singibe dua ngibe hana matalah. Yang peunteng but beu meugrak.
Semoga Komunitas Steem Literacy dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat, saya yakin dengan reputasi nama-nama besar di balik komunitas ini, komunitas ini akan memberikan warna berbeda di platform Steemit.
Sukses selalu untuk komunitas Steem Literacy.
Salam kenal dari salah satu aneuk seureundeng Pidie Jaya.
tangal 25 long rencana na di wilayah meudelat Meurah Dua, hawa keuneuk jep kupi sikhan ngon Brader @aanroja
Nyan ka bereh that.
Insya Allah sikhan uroe supot na lon tuan.
Karena sikhan uroe beungoh lon di sigli..😀
nyak kaoy @isnorman, nyan bek tuwe neubahas masalah steem.literasi bacut ngen bang @anroja, sibagoe CR Indonesia yang ka diangkee le Steemit. bah bagah jeut tapeuget kontes.
Siap, tapi ta meutuka nyan, seharus jih meuguree bak kanda kaoy
keu nyak kaoy neu puruno cara pakek masker manteng bang @anroja
🤣🤣🤣🤣
Peutroh saleum lon keu bung @anroja beh...
Get, payah woe u naggroe meudelat Pidie Jaya kali nyoe untuk jak cok peunutoh bak Brader @anroja
Nyan lon yang suah cok peunutoh bak kanda kaoy..😀🤭
Pokok jih, sabe-sabe Meureudu Nyak Kaoy @isnorman dan @anroja beu saboh kheun. Nyoe awak droeneuh ka meupakat, dumpu jeut ta pubuet.
🤣🤣🤣🤣🤭
Amin. Mudah-mudahan brader @anroja mendukung penuh keberadaan komunitas ini, sehingga bisa berkibar dan berjaya di tanoh aulia ini.
Insya Allah tanpa ragu saya siap mendukung. Kanda @ayijufridar lebih tahu bagaimana sikap saya bang karena kami sering berdiskusi.
Saya bayangkan, kalau dulu sudah kontak secara personal dengan @anroja, kita sudah berada jauh dari posisi sekarang. Tapi it's okay, better late than never. Terima kasih dukungannya selama ini, sekarang, dan yang akan datang.
Sama-sama kanda.
Tetap semangat dan sehat selalu
Bang @anroja. Mohon dukungannya baik secara pribadi maupun Steem SEA. Sejauh ini, kami belum menghubungi Bang @anroja karena mau menunjukkan kinerja terlebih dahulu. Bek golom meubut sapu, ka jak meulake. Semoga nanti ada dukungannya.
Insya Allah bang. Sama-sama ta bantu bang..😊
Terima kasih @anroja sudah singgah dan berkomentar di sini. Itu saja sudah bikin semangat kami. Memang kami sangat membutuhkan dukungan @anroja dan komunitas lainnya untuk mendukung berbagai program yang sudah dicanangkan. Tapi itu untuk nanti, sambil menunggu interaksi di sini lebih intens dan berdenyut stabil.
Siap, harus cepat bergerak bang.
Lage lam pilem lagoe... ka jadeh bangkit lom
kon bangkit lee, ka jiteureubang..
Bang Ayi ngon bg Zainal rupajih keubit-keubit geu meubuet kali nyoe. Payah ta ikot kiban penutoh...
Bek lale le @abuarkan kapai karap jitamong kajeut pula lada lom
Bang @abuarkan bek sagai laloe. Mari aktif kembali seperti dulu berapa pun harga SBD dan Steem, tetapi buat postingan dan ikut membangun anggota komunitas #STEEMLiteract.
Wah, keren banget logonya, warna biru dan garis tiganya itu khas Steemit. Apalagi diletakkan di atas buku, pastinya punya filosofi tersendiri dari gambar tersebut.
Mudah-mudahan bukan hanya logo saja yang keren, tapi komunitasnya juga keren. Soal filosofi dan makan dari logo, biarlah pak @ayijufridar yang memberi penjelasan. Kita belum cukup maqam ke sana.
Alhamdulillah, semoga bemantap dan berjaya iyanya pada awal permulaan kata. Semoga steem literacy mencerdaskan anak bangsa dalam meningkatkan sumber daya digital.. salam kenal untuk abg-abg semua..
Bek lale tgk Muna, neu peujak buet laju lagee awai.
ka payah ta tarek igoe lom, awak bak posisi netral siat, dinoe keu jeut geue u P laju...haha
Bang @munaa, kami tunggu postingannya tentang apa pun. Terima kasih dukungannya.
Insya Allah, semoga bisa berbaur dengan para senior-senior di sini...
Ka abeih voting power loen urounyou...abeih keu si topit mandum🤦🏽♀️
Neukubah keu awak nyoe bacut kak. Untong hana lon tamah posting saboh teuk bak Pehtem. Man jadeh meuramah kak Cici
Pehtem bek sagai tuwo, meuhan keunong "seurapa" teuh intreuk dari Cutkak @cicisaja
Hahaha... Ka rhap abeih watee konteh. Hana so tunang, sang peureulee tuka tema
Nyoe ka troek u bhah Pehtem nyan ka aman...
MasyaAllah. Sebuah gebrakan yang luar biasa.semoga bisa menjadi wadah untuk kami dalam belajar dan meningkatkan ilmu literasi
puleh pungo tabaca tulisan @acehpungo penuh gizi.Ne tamsh bacut anti chip n anti kopi atau antimo. berehnyan. trim sudAh inisiasi kom lierasi yg mantap. salam bro @ayijufridar
@acehpungo memang gawat @irwandi. Bagaimana gawat itu?
Pokoknya gawat...!!
(Nyan payah lake cerita lengkap bak Bang @zainalbakri.
Sejak dulu pemilik akun @acehpungo memang luar biasa, han ek takoh bro @ayijufridar
Logo nyoe sangat elegan dan lagak. Luar biasa.