The Diary Game Part 1: Perburuan Belum Berujung

in Indonesia โ€ข 4 years ago

๐•‹๐•™๐•– ๐”ป๐•š๐•’๐•ฃ๐•ช ๐”พ๐•’๐•ž๐•– ๐•ก๐•’๐•ฃ๐•ฅ ๐Ÿ™: โ„™๐•–๐•ฃ๐•“๐•ฆ๐•ฃ๐•ฆ๐•’๐•Ÿ ๐”น๐•–๐•๐•ฆ๐•ž ๐”น๐•–๐•ฃ๐•ฆ๐•›๐•ฆ๐•Ÿ๐•˜

Hari ini, jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Jika berhari-hari lalu hingga kemarin malam, kami dihantui oleh perasaan gelisah, penasaran, dan penuh harapan dalam berburu rumah impian untuk ayah dan ibu, maka kali ini, hari ini, rasa itu bertambah parah!

House Hunting.jpg

Dua bulan sudah kami dalam perburuan. Entah berapa puluh rumah yang telah kami kunjungi, tinjau, dan pertimbangkan. Banyak yang bagus, namun harganya pun fantastis!

Ada yang menurut kami bagus, strategis dan terjangkau harganya, etapi si mamah malah keberatan karena tak jauh dari salah satu arah jalan menuju ke rumah yang dimaksud, malah ada kuburan! Padahal kuburannya bukanlah kuburan yang mengerikan, hanya kuburan jameun, kalo kata orang Aceh, alias kuburan lama.

Akhirnya..., beberapa rumah cantik tersebut pun terpaksa dilepas. Perburuan pun berlanjut, melelahkan, dan hingga stoknya seakan habis!

Silih berganti agen properti yang hadir mempromosikan rumah yang mereka miliki, dan bahkan ada juga beberapa agen yang justru memperlihatkan rumah/properti yang justru sudah terlebih dahulu kami lihat melalui agen lainnya. Hehe. Lucu juga, sih!

House Hunting 2.jpg

Terkadang dengan sedikti sungkan kami harus menyampaikan penolakan pada sang agen, karena rumah yang mereka ajukan tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh ibuku. Memang, dealing with perfectionist person is more time and effort consuming, ya!

Hingga akhirnya..., kemarin sore, seorang agen membawa berita baik. Beberapa lembar foto rumah meluncur masuk ke aplikasi chat messenger di handphone adikku, yang segera diteruskannya padaku.

Foto rumah yang menurut kami sangat cantik! Mungil, minimalis, and clean! Bagus lah..., di kiri kanannya ada masing-masing satu unit dengan tampilan yang serupa. Ciamik!
Harganya? Affordable banget!
Ah, kalo yang seperti ini masih ditolak mami kita, sudah keterlaluan banget ini, Kak., imbuh adikku di dalam text messenger-nya.

Yes, keterlaluan! Aku pun menyepakati. Kami pun berdoa agar ibu kami tertarik saat melihatnya nanti. Segera kutunjukkan foto-foto rumah itu pada ibu dan ayah. Dan keduanya excited, donk. Ditambah lagi keduanya memang sudah mulai lelah dan jenuh dalam perburuan ini.

Maka adikku pun bikin janji dengan sang agen untuk keesokan harinya, which is kemarin, untuk melihat rumah itu.
Dan..., sesuai janji, maka kami pun datang tepat waktu untuk melihatnya, walau cuma bisa lihat dari tampak luarnya saja dulu, karena kunci rumah berada pada sang pemilik yang tak lagi tinggal di rumah itu, melainkan sudah pindah ke luar kota.

Rumah yang minimalis, cantik dan bersih. Asri pula. Aku langsung jatuh hati, begitu juga adikku. Ternyata ibu dan ayah juga. Klop lah! Namun ternyata, ibu masih berpikiran untuk melakukan environment check lagi sebelum say yes. Juga belum lhat bagian dalam alias layout ruangan kan?

Maka keesokan harinya, kami pun kembali ke rumah itu, dengan strategi yang berbeda. Mobil kami parkir agak jauh dari TKP, dan kami pun berjalan kaki menuju rumah tersebut.

Nah, di sini lah keraguan ibu muncul. Keraguan yang diakibatkan oleh PENEMUAN ibu yang.... hm... menurutku dan ayah sih, bukan lah a BIG DEAL!
Etapi, bagi ibu.... it is a big deal, loh
Emang apa sih yang ditemukan oleh ibu?

Yuk, tunggu kelanjutan ceritanya besok malam, ya!

  • ๐”น๐•–๐•ฃ๐•ค๐•’๐•ž๐•“๐•ฆ๐•Ÿ๐•˜ -

๐Ÿ…๐Ÿ…›๐Ÿ…๐Ÿ…˜๐Ÿ…š๐Ÿ…
๐Ÿ…‘๐Ÿ…๐Ÿ…๐Ÿ…“๐Ÿ… ๐Ÿ…๐Ÿ…’๐Ÿ…”๐Ÿ…— - โžŠโž’ ๐Ÿ…•๐Ÿ…”๐Ÿ…‘ โž‹โ“ฟโž‹โžŠ

Sort: ย 

Akhirnya, kk ku comeback... Uhuyyyy

Hehe, akhirnya yaaa? Uhuyyy

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

Salam @ernaerningsih.

sudah dua minggu Kak ...