Jadi ban serep lagi...
Hagoe Village : August, 27th 2024
Dengan "semangat 45", aku berangkat ke kantor hari ini untuk melaksanakan tugas sebagai ASN 😁. Jangan tertipu dengan kata-kata yang hiperbola gaes. Karena tidak semua yang tampak di panggung depan, seindah aslinya di panggung belakang.
Biasanya panggung belakang lebih amburadul dibandingkan dengan kesan perfect yang tampak dari luar. Dan banyak orang tidak terlalu peduli dengan proses yang ada. Mereka lebih menikmati hasil yang sudah tersaji.
Sebagai pencinta Nasi Padang, pernahkan anda melihat bagaimana Bang Ajo memproses sambal rendang, kaleo, gulai, sambal ijo dan puluhan jenis menu lainnya di dapur dibelakang rumah makannya?
Aku yakin, bisa dihitung dengan jari berapa orang yang pernah langsung melihat proses memasak semua itu. Yang ada hanyalah ketika kita lapar dan mampir ke warung Nasi Padang, maka saliva kita akan "meleleh" melihat aneka menu yang terpajang di rak kaca.
Begitu juga dengan hal-hal lainnya termasuk kondisi politik saat ini di Indonesia. Banyak orang yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dipanggung belakang. Yang terlihat di panggung depan terkadang jauh sekali bedanya dengan kenyataan sebenarnya.
Baru saja aku memasuki ruang kerjaku dan ingin membuat postingan sebelum melakukan aktivitas lain, aku mendapatkan perintah dari ibu kepala dinas untuk mengikuti FGD riset Diseminasi Pangan dan Gizi di Aula Bappeda Aceh Utara.
Lagi-lagi aku jadi ban serep dalam hal ini, karena sejatinya ini bukan tupoksi ku saat ini. Karena aku bukanlah siapa-siapa. Berbeda dengan dahulu, saat aku masih menjabat sebagai pejabat struktural.
Tetapi sebagai bawahan, aku tetap melaksanakan perintah atasan selama itu tidak melanggar dengan ketentuan perundang-undangan.
Diseminasi riset ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang bekerja sama dengan Universitas Malikussaleh yang telah melakukan penelitian dibeberapa desa di Kecamatan Sawang dan kecamatan lainnya dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara.
FGD hari ini
Dan dalam riset ini, yang ingin dilihat adalah korelasi akses pangan dan prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Utara. Yang diharapkan melalui riset ini bisa memberikan rekomendasi kepada Pemkab Aceh Utara dalam rangka penanganan stunting, dimana menurut data tahun 2021 prevalensi balita stunting sebanyak 38,8%.
Prevalensi balita stunting di Aceh Utara
Selain dari pihak Bappeda dan Unimal, FGD Diseminasi riset pangan dan gizi ini juga diikuti oleh beberapa stakeholder seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Disbunnakkeswan serta stakeholder lainnya.
Dan setelah FGD selesai yang diikuti dengan acara foto bersama, aku segera kembali ke rumah agar bisa mengantar si kecil ke sekolahnya di siang ini.
Foto bersama
Usai sholat Zuhur dan istirahat sebentar, aku membersihkan halaman rumah serta mengangkut kelapa yang sudah mulai tumbuh sendiri di halaman rumah ibuku. Kelapa yang pohonnya disebelah Utara rumah itu, terbawa oleh air banjir dan akhirnya tumbuh dengan sendirinya.
Kelapa yang terbawa banjir
Dan di sore harinya aku melakukan fingerprint di kantor camat, lalu berbelanja di Simpang Rangkaya serta menjemput di kecil di sekolahnya.
Simpang Rangkaya sore ini
Sekian postingan ku kali ini. Stay safe and Fun.....Ciao...!
@alee75
Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies