My first adventure to the waterfall 7 angel. #part 2.
Good night friends stemian nature lovers.
Tonight I will continue the story of our trip that I had post last night. If my friends have not read it, then my friends can check in my previous posting.
Selamat malam sahabat stemian pecinta alam.
Malam ini saya akan melanjutkan cerita perjalan kami yang sempat saya posting kemarin malam. Jika kawan-kawan belum membacanya, maka kawan-kawan bisa cek di postingan saya sebelumnya.
No need to linger, we just continue the story. After we were tired of walking for 13 hours and we rested in a hut that had long been abandoned. Well on the Sunday morning we are awakened by a monkey monsters who are sadly long lived in the forest. let alone to continue the journey, out of the hut alone it makes us have to think twice because the monkey is bigger than the size of the human body. that morning we just kept quiet in the hut while cooking breakfast, after all the wild animals go and come a local resident who also want to go to the waterfall, then we prepare our goods and follow the father to the water to our destination. After finding the shortcut brought by the father, then we did not follow that father because the road is very fast, with my condition that the legs are sick it is impossible we pursue the father teraebut, so we decided to just relax and let the father walk first forward.
Tidak perlu berlama-lama,langsung saja kita lanjutkan ceritanya. Setelah kami lelah berjalan selama 13 jam dan kami istirahat di sebuah gubuk yang sudah lama di tinggalkan. Nah pada pagi minggunya kami di bangunkan oleh segerumbulan monyet yang memang sedah lama tinggal di dalam hutan tersebut. jangankan untuk melanjutkan perjalanan, keluar gubuk saja rasanya membuat kami harus berfikir 2 kali karena monyetnya lebih besar dari pada ukuran tubuh manusia. pagi itu kami hanya berdiam diri di dalam gubuk sambil masak sarapan pagi, setelah semua binatang buasnya pergi lalu datang seorang penduduk setempat yang juga ingin menuju air terjun,lalu kami menyiapkan barang-barang kami dan mengikuti bapak itu menuju air ketempat tujuan kami. Setelah menemukan jalan pintas yang dibawa oleh bapak itu, maka kami tidak mengikuti lagi bapak itu karena jalan sangat cepat, dengan kondisi saya yang kakinya sedang sakit maka tidak mungkin kami mengejar bapak teraebut, jadi kami putuskan untuk jalan santai saja dan membiarkan bapak tersebut jalan duluan kedepan.
Half an hour we walked then we met with the second river and meant to cross one more river before reaching the waterfall, then we stopped briefly to take the provision of drinking water. After taking drinking water then we continue our journey and soon we come to the 3rd river and also can be lost in the last river, after the river teraebut it will be seen the beauty of the waterfall. After we got to the hut near the waterfall then we put our bait items and we headed straight for the waterfall to enjoy the natural beauty of god creation.
Setengah jam kami berjalan kemudian kami bertemu dengan sungai yang kedua dan berarti harus menyebrangi 1 sungai lagi sebelum sampai ke air terjun, lalu kami singgah sebentar untuk mengambil bekal air minum. Setelah mengambil air minum kemudian kami melanjutkan perjalan kami dan tidak lama kemudian kami sampai ke sungai yang ke 3 dan juga bisa di hilang sungai terakhir, setelah sungai teraebut maka akan terlihat keindahan air terjun. Setelah kami sampai di gubuk dekat air terjun kemudian kami meletakkan barang-barang bawan kami dan kami langsung menuju air terjun untuk menikmati keindahan alam ciptaan tuhan.
After we immortalize some pictures then we go back to the hut to prepare lunch and then look for wood to burn at night so as not to be disturbed by wild animals. The Monday night became our first night on the edge of the plunge, early Monday after we had breakfast and then we continued our struggle to a place where the water was as clear as a mirror, people named it blue lake. That day we spent all the time swimming in the blue lake.
Setelah kami mengabadikan beberapa gambar kemudian kami kembali gubuk untuk menyiapkan makan siang dan kemudia mencari kayu untuk di bakar ketika malam supaya tidak di ganggu oleh binatang buas. Malam senin menjadi malam pertama kami di tepi ari terjun, pagi senin setelah kami sarapan kemudian kami melanjutkan perjuangan kami menuju sebuah tempat dimana airnya jernih bagaikan cermin, orang-orang memberi nama tempat itu Danau biru. Hari itu kami menghabiskan waktu untuk berenang sepuasnya di danau biru tersebut.
After we were satisfied to swim then we returned to the camp and soon we arrived guests from lhok seumawe which is 10 students who also love nature. That night was our last night in the venue and we made the evening memorable by eating with the student.
Setelah kami puas berenang kemudian kami kembali ke kemah dan tidak lama kemudian kami kedatangan tamu dari lhok seumawe yaitu 10 mahasiswa yang juga mencintai alam. Malam itu adalam malam terakhir kami di tempat tersebut dan kami membuat malam itu menjadi berkesan dengan cara makan bersama dengan mahasiwa tersebut.
The next day we got ready-to go back to our hometown, our journey went smoothly without any hindrance, got to the first river when we went 2 days ago we stopped there to bathe and cook lunch together.
Keesokan harinya kami bersiap-untuk berangkat pulang ke kampung halaman, perjalan kami berjalan dengan mulus tanpa hambatan apapun, sampai di sungai pertama di saat kami pergi 2 hari yang lalu kami singgah di sana untuk mandi dan masak makan siang bersama.
After showering and having lunch we continued our journey home and this time the trip came here. see you on our next trip.
Setelah selesai mandi dan makan siang kami melanjutkan perjalan pulang dan perjalanan kali ini selsai sampai di sini. sampai jumpa di perjalan kami berikutnya.
Perjalanan yang nempesona.Alam nya indah menyejukkan.
https://steemit.com/photography/@janvanhoess/kampung-sampireun-resort-garut-5358a20504371
Terima kasih pak.
Telah kami upvote.. (Secuil kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.)
Follow me At @faisaltaib
Terima kasih bg...
jak ta pajoh bu sawo jak