The Diary Game (September 04, 2020) - Day 29 : TerkendalisteemCreated with Sketch.

in Steem SEA4 years ago (edited)

IMG_20200905_132312.jpg

Saat jam menunjukkan pukul 5 pagi, saya sudah terbangun dan masih duduk di tepi tempat tidur, sejenak mengumpulkan kekuatan dan kemudian menuju ke kamar mandi. Saat di kamar mandi saya menjadi teringat bahwa hari ini saya akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Sehingga harus menampung urine dalam botol yang diberikan oleh pihak Departemen Laboratorium Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli (Aceh, Indonesia). Kami yang bekerja di Departemen Radiologi secara rutin menurut peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) harus menjalani pemeriksaan kesehatan minimal satu kali dalam setahun yang meliputi pemeriksaan darah dan urine, foto thorax dan pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG).

Setelah menampung urine dalam botol, saya menutup botolnya dan membersihkan bagian luarnya, kemudian saya masukkan ke dalam tas. Setelah itu saya menyikat gigi dan berwudhu. Saat berwudhu, dari toa masjid terdengar azan berkumandang. Dan setelah berwudhu saya pun menuju ke masjid untuk menunaikan sholat Subuh. Setelah selesai menunaikan sholat Subuh saya segera kembali ke rumah.

Tiba di rumah sekitar pukul 6 pagi, saya segera meraih smartphone yang saya letakkan di meja kecil di samping tempat tidur. Saya segera membuka laman Steemit dan melihat banyak notifikasi yang masuk. Setelah membuka satu persatu notifikasi yang masuk, saya beralih ke membaca diary beberapa steemian, kemudian melakukan voting dan memberikan komentar. Aktivitas ini saya lakukan sampai pukul 7 pagi selama satu jam.

Kemudian saya mandi dan bersiap untuk ke Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli tempat saya bekerja yang terletak di Kota Sigli, butuh waktu sekitar satu jam dari tempat tinggal saya untuk menuju ke sana. Sekitar pukul 07.15 pagi saya sudah dalam perjalanan ke Kota Sigli, tapi saat keluar dari rumah saya mengambil arah ke Kota Meureudu tepatnya di Jalan Ramai, depan toko baju "Mayora" untuk membeli "Getuk" sebagai sarapan saya pagi ini, "Getuk" ini di jual dengan harga 5.000 rupiah per bungkus (1,8 STEEM). Saat ini saya masih dalam kondisi berpuasa untuk persiapan pemeriksaan kesehatan.

IMG_20200904_080542-01.jpeg
Perjalanan menuju ke tempat kerja yaitu Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli

Tepat pukul 07.57 pagi saya sudah tiba di Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli, perjalanan saya lebih singkat karena lalu lintas sedikit sepi saat masih pagi. Tiba di rumah sakit saya segera menuju ke Departemen Laboratorium untuk menyerahkan urine yang telah saya tampung. Selain itu juga untuk dilakukan pengambilan sampel darah. Saat tiba di Departemen Laboratorium, kebetulan sekali yang menyambut kedatangan saya adalah Gusti Amelia, wanita cantik yang berusia 33 tahun yang merupakan mantan pacar saya dulu pada tahun 2008. Kami berpisah karena tidak mendapatkan restu dari orang tua.

IMG_20200904_105110-01.jpeg
Departemen Laboratorium Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli tempat saya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk di ambil sampel darah dan urine

Gusti Amelia dengan mengumbar senyuman manisnya di balik masker medis yang digunakannya (saya dapat melihat dari mimik wajahnya) segera mengambil jarum suntik dan menyuntikkan di pembuluh darah vena bagian lengan kanan saya, dengan cekatan dan penuh kelembutan dia menyedot darah saya beberapa mililiter sebagai sampel. Dari jarak yang cukup dekat tersebut tercium wangi parfum kesukaannya yang sudah digunakan sejak kami masih bersama dulu. Kemudian saya teringat istri saya di rumah dan saya segera mengendalikan suasana hati saya tersebut. Setelah di ambil sampel darah olehnya dengan memperlihatkan wajah yang datar kepadanya, saya mengucapkan terima kasih. Saya sengaja meninggalkan kesan yang biasa saja kepadanya agar dia tidak salah tingkah.

Setelah meninggalkan Departemen Laboratorium, saya segera menuju ke kantin rumah sakit untuk berbuka puasa dengan menyantap "Getuk" yang sudah saya beli tadi di Kota Meureudu. Setelah berbuka puasa saya segera menuju ke Departemen Radiologi untuk bekerja. Sekitar pukul 11 siang saya kembali ke Departemen Laboratorium untuk di ambil lagi sampel darah setelah berbuka puasa (dua jam pasca buka puasa). Kali ini saya tidak dilayani lagi oleh Gusti Amelia, karena dia bertugas di bagian lainnya, saya dilayani oleh Fitriani, wanita paruh baya yang sudah akrab dengan saya sejak pertama saya bekerja di rumah sakit ini 15 tahun silam.

IMG_20200904_083451-01.jpeg

Menyantap "Getuk" sebagai sarapan pagi ini pasca berbuka puasa setelah pengambilan sampel darah pertama

Setelah selesai proses pengambilan sampel darah tahap kedua ini, saya melewati tenda tempat penapisan pasien yang baru masuk ke rumah sakit. Tenda ini baru beberapa hari didirikan yang berfungsi sebagai filter awal terhadap pasien baru untuk memilah diagnosanya. Pasien di tenda ini dilayani oleh petugas yang menggunakan alat pelindung diri yang lengkap. Apabila diagnosanya bukan atau tidak menunjukkan gejala Covid-19, maka pasien tersebut akan ditempatkan di ruangan rawatan umum. Sedangkan apabila pasien tersebut menunjukkan gejala Covid-19, maka akan ditempatkan di ruangan infeksius atau ruangan isolasi.

IMG_20200904_105546-01.jpeg
Tenda tempat penapisan pasien yang baru didirikan yang letaknya di samping Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli

Dari depan tenda tersebut saya menuju ke Departemen Radiologi untuk kembali bekerja, pekerjaan saya hari ini lebih banyak di bagian pengolahan data pemeriksaan CT Scan (Computed Tomography Scanning). Hari ini ada 8 pasien yang perlu saya lakukan pengolahan data dan kemudian saya cetak di film radiografi.

IMG_20200904_115412-01.jpeg
Saya sedang di depan komputer CT Scan untuk melakukan pengolahan data dan terakhir melakukan pencetakan gambar di film radiografi

Saya bekerja sampai pukul 2 siang kemudian kembali lagi ke rumah di Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Saya kembali menempuh perjalanan sekitar satu jam untuk tiba di rumah. Saat tiba di rumah sekitar pukul 3 siang, saya beristirahat karena kelelahan dalam bekerja. Sekitar pukul 4 sore saya baru terbangun dari tidur dan kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan kemudian berwudhu. Kemudian menunaikan sholat Ashar.

Setelah itu sekitar pukul 16.30 sore saya dan istri di temani anak-anak menuju ke Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya dengan menggunakan mobil. Tujuannya adalah untuk membeli "Salak Pliek U" yang merupakan salah satu makanan khas Aceh yang baru populer dalam dua tahun ini. "Salak Pliek U" merupakan makanan sejenis rujak dengan bahan utama buah salak dan bumbu utama adalah "patarana" (ampas kelapa yang sudah diambil minyaknya dan dikeringkan). Kami membelinya di outlet "Salak Pliek U Kak Er" yang terletak di jalan Banda Aceh - Medan, Desa Blang Dalam Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya. Jaraknya dari rumah saya sekitar 15 menit.

IMG_20200826_181451-01.jpeg
"Salak Pliek U" makanan khas Aceh yang populer dalam dua tahun belakangan ini

Pukul 5 sore kami sudah kembali tiba di rumah dan menyantap "Rujak Pliek U" tersebut, rasanya sangat enak dan sedikit pedas. Harganya 5.000 rupiah per porsi (1,8 STEEM). Saya sangat merekomendasikan bagi pembaca untuk membeli "Rujak Pliek U" bila melintasi Jalan Banda Aceh Medan di Desa Blang Dalam. Setelah menyantap makanan tersebut, saya menghabiskan waktu di rumah saja sampai malam hari.

Sekitar pukul 9 malam saat semua penghuni rumah sudah tertidur, saya kembali meraih smartphone dan membuka laman Steemit untuk membaca beberapa postingan diary steemian lain. Setelah membaca saya melakukan kurasi dan juga memberikan komentar. Aktivitas ini saya lakukan sampai pukul 11 malam, setelah itu saya masuk ke kamar tidur dan beristirahat.

Info:

Saya dan tim mengadakan kontes fotografi dalam The Diary Game, anda dapat mengunjungi link berikut ini untuk info lebih detail tentang kontes.
https://steemit.com/hive-103393/@steem.sea/steem-sea-community-contest-part-4-photography-in-the-diary-game

Kami bergabung dalam tim Aceh-Indonesia yang terdiri dari saya sendiri sebagai leader, @muzack1, @ernaerningsih, @lord-geraldi dan @p3d1.


Ingin tahu tentang saya? Klik disini


Sort:  
 4 years ago 

Share ke Twitter:

IMG_20200906_074247.jpg

Salak Pliek... 😋😋😋😋
Saya heran ini sama penjual salak Pliek. Disini harganya juga Rp. 5000 satu porsi. Isinya banyak. Apa nggak rugi Ya? Patarana kan mahal... 🤔🤔🤔

 4 years ago 

Kalau rugi tidak mungkin dia bertahan. Tapi itulah prinsip dagang, mereka mengambil keuntungan kecil tetapi dagangannya laris.

@anroja, badan pengawas tenaga nuklir, saya takut dan merasa merinding mendengarnya, tahun 2003 mendengar bom dari pesawat tempur saja di kota Lhokseumawe saya sangat gemetaran apalagi bom nuklir, saya rasa itu hal berbeda, mungkin anda bisa sedikit menjelaskan tentang hal tersebut.

#onepercent
#indonesia

 4 years ago 

Iru sangat jauh berbeda @green07, nuklir itu sangat banyak manfaatnya, yang digunakan di Indonesia merupakan nuklir khusus untuk kesehatan dan industri, dan yang di sebut nuklir di sini adalah seluruh zat radioaktif yang memiliki efek terhadap tubuh makhluk hidup.

Penjelasan ini membuat saya sedikit mengerti tentang nuklir

 4 years ago 

Berbicara tentang nuklir itu sangat luas, yang digunakan di medan perang hanya sebagian kecil saja. Tapi dibalik semua itu saat ini cukup banyak di bagian kesehatan dan industri dalam penggunaan nuklir. Salah satunya untuk menguji dan mendeteksi kebocoran pipa. Sedangkan di kesehatan nuklir itu ada yang digunakan untuk menegakkan diagnosa dan ada juga untuk pengobatan.

Saya sangat awam dan terlalu jauh tertinggal terhadap pemahaman tersebut, ini penting bagi saya untuk menambah ilmu dan wawasan

 4 years ago 

Salak "pliek u" sebenarnya rujak ini sudah terkenal beberapa yang lalu, karena setiap ada kegiatan di Banda Aceh kami dari Aceh Utara selalu membawanya untuk rekan kami yang berada di Banda Aceh, bahkan harganya juga satu porsi cuma Rp3.000,00, di tempat saya tinggal, terkadang kami membelinya di Teupin Punti. Harga yang sangat bersahabat buat para pecinta rujak buah salak. Kalau getuk itu cocoknya ditabur air gula bersama kelapa parut lebih enak rasanya.

#onepercent
#indonesia

 4 years ago 

Iya, getuk itu memang ditaburi air gula dan parutan kelapa.

Your food Photography just Awesome

 4 years ago 

Thank you very much

Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.

Curated by @blessed-girl

r2cornell_curation_banner.png

Enhorabuena, su "post" ha sido "up-voted" por @dsc-r2cornell, que es la "cuenta curating" de la Comunidad de la Discordia de @R2cornell.

Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.

Curated by @blessed-girl

r2cornell_curation_banner.png

Enhorabuena, su "post" ha sido "up-voted" por @dsc-r2cornell, que es la "cuenta curating" de la Comunidad de la Discordia de @R2cornell.

Salak pliek, ini saya paling suka. Saya sempat perhatikan jalan menuju Rumah Sakit, di sana pengendara di jalan tidak ramai, sehingga nyaman untuk kita lalui. Kalau di sini mah, ramai dan super padat 😂

 4 years ago 

Iya, aktivitas di jalan sedikit sepi

Saya menyoroti semua gambar, dari keseluruhan memang sangat berkualitas, mewah dan sangat menarik untuk di simak 😇

 4 years ago 

😀😀😀 Terima kasih

Sama-sama 😊

Salak Pliek U sangat enak di nikmatin bersama teman-teman di sore hari

#onepercent
#indonesia

 4 years ago 

Iya sobat, rasanya mantap

Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.

And thank you for setting your post to 100% Powerup.

Keep following @steemitblog for the latest updates.

The Steemit Team