Seperti biasa saya menyapa teman-teman steemit semuanya dimanapun berada...
Harapan saya tentu kita sehat-sehat saja selalu dapat menjalani rutinitas seperti biasa dan tentu dalam petunjuk dan lidungan Allah swt, aamiin...!
Kali ini saya ingin berbagi dengan teman-teman steemit, sedikit cerita kebiasaan perjalanan saya dan masyarakat Nisam dalam menyambut hari raya idul fitri 1442.H.

(warkop butamah)

Sudah jadi satu tradisi ditempat tinggal saya Nisam Aceh Utara dan hampir menyeluruh provinsi Aceh yang mana semua masyarakat kami sehari sebelum lebaran tiba masyarakatnya melakukan meugang, ( membawa pulang daging sapi yang banyak kerumah masing-masing ) meugang ini satu tradisi turun menurun dalam kesatuan masyarakat kami, konon menurut riwayat tradisi ini warisan indatu kami para raja-raja Aceh terdahulu, meugang juga cukup sakral dalam keluarga kami diaceh disini wibawa keluarga kami pertaruhkan, apalagi mereka yang baru menikah ( linto baro ), selesai megang dengan terbenamnya mata hari bertanda waktu makrib dan berbuka puasa hari terakhir sekaligus malam hari raya tiba, selesai salat mangrib takbiran mulai terdengar melalui cerobong pengeras suara hampir diseluruh tembat ibadah, takbir bergema dimana-mana sampai masuknya waktu salat insya, selesai salat insya takbir dilanjutkan kembali dengan takbir keliling acara ini biasanya dipandu oleh tokoh-tokoh kecamatan dibackup langsung oleh muspika, rute yang kami lalui semua jalan utama yang ada di kecamatan kami, semarak lebaran dengan takbiran keliling untuk hari raya 1442 H, ini terpaksa kami tiadakan mengingat pandemi covid dan intruksi pemerintah jangan kumpul-kumpul, jaga jarak dan tekbengek lainnya takbiran dirumah aja...!

(snek lebaran)

Kurang meriah malam labaran tidak membuat saya patah semangat menyambut hari fitri, seperti biasa setelah salat subuh langsung kekuburan guru saya kebetulan kuburan beliau dekat dengan rumah mudah saya jangkau setelah berdoa dimakamnya saya teruskan kemasjid malaksanakan salat hari raya idul fitri, salam-salaman dengan jamaah hari raya setelah selesai salat tidak bisa dielak, ini juga tradisi ditempat kami ada yang pakek masker ada juga yang lupa masker, suasana haru biru nampak diwajah para jamaah saat berjabat tangan dan ada juga yang menangis sedih, ucapan maaf lahir dan bathin terdengar riuh dimulut mereka...

Sambil berlalu pulang masing-masing jamaah melanjutkan kegiatannya dan saya juga melanjutkan kegiatan dihari pertama saya berkunjung kerumah sanak saudara dan guru-guru yang masih hidup minta maaf atas segala kesalahan dan juga tidak lupa minta doa pada mereka supaya baik dunia dan akhirat...
tidak terasa hari raya pertama saya lalui dengan kegiatan silaturrahmi betakhir dengan azan makrib setelah saya salat saya lanjutkan kigiatan malam dengan menunggu tamu dirumah kebanyakan tamu saya teman-teman steemit ada @nadilchairi @gourdon @barindo @moca dan lain-lain.

(rumah saya)

Acara silaturrahmi ini berlangsung santai sambil bercerita berbagai persoalan termasuk masalah steemit dan mata uang cripto indodax, saya lebih banyak mendengar pernyataan-perrnyataan teman-teman, maklum saya tidak selihai mereka dalam hal ini, juga harus menghargai senior gitu.....!

(rumah saya)

Dihari raya kedua saya melanjutkan kembali kegiatan saya ziarah kubur ziarah kubur inipun menyita waktu saya sehari penuh, berhubung ada kuburan yang jauh dari tempat tinggal saya, dikota lhoksemawe tepatnya di desa banda masen kec, banda sakti ditempat ini ada satu kuburan yang paling berharga dalam kehidupan saya, 42 tahun yang silam dengan penuh perjuangan almarhumah ini saya bisa melihat indahnya dunia ini dengan selamat, setelah serangkaian kegiatan dikuburan selesai mata hari terbenam dan saya 86 kenisam dan istirahat dirumah...

(kolam ikan tawar)

Dengan kondisi pandemi covid kebanyakan dari masyarakat tidak melakukan perjalan jauh apalagi mudik tentu dilarang, untuk menghindari kerumunan ada beberapa pemuda didesa saya berinisiatif kekolam,

(masih kolam yang sama)

disini mereka melakukan kegiaatan mencari ikan air tawar saya memperhatikan pekerjaan mereka ini bisa untuk menghibur sambil mencari ikan, acara keumukuep dipaya ini tersebar beritanya sampai kekota kede amplah banyak dari warga yang datang menyaksikan acara ini, saya perhatikan masyarakat disini butuh hiburan sampai keumukuep dijadikan hiburan, saya tidak lama disini setelah saya ambil beberapa photo saya langsung pulang...

(penonton keumukuep)

dan malam harinya saya duduk ditempat biasa diwarung kopi butamah sambil membuat postingan ini...

Sekian cerita singkat saya selama idul fitri ini, dan saya tidak menyertakan foto-foto saya dikuburan dan foto meugang untuk saling menghormati..

Terimakasih kepada teman-teman di komunitas ini:
@anroja
@nazarul
@radjasalman
@el-nailul
@ernaningsih
@heriadi
@steem.sea
Serta teman-teman lainnya...

SALAM STEEMIT