NASIB MANUSIA
Kecamuk perang, dimanapun itu, selalu menyisakan kisah yang mengerikan. Lebih lagi di sebuah negeri yang kisah peperangannya berlangsung begitu panjang. Mereka selalu memiliki cerita yang tak kan pernah habis untuk ditulis. Air mata dan kisah sedih para warganya, merupakan hal yang kerap menyesakkan dada.
Salah satunya yang membuat saya menangis adalah saat melihat beberapa gambar yang menujukkan seorang anak laki-laki yang berhasil kabur dari tahanan . Foto ini direkam media pasca-pemboman yang dilakukan oleh pasukan myanmar terhadap sebuah tempat persembunyian, Minggu lalu.
ayah bocah ini meninggal terkena bom bersama sang ibu.
Menurut informasi, kisah tragis itu terjadi di sebuah desa terpencil di barat laut. Bocak laki-laki yang ditaksir berusia antara tujuh hingga delapan tahun ini tampak takut dan seakan meratapi hidup nya. Berkali-kali Ia meraih dan mencari jalan untuk kabur sembari berteraik "tolong,tolong,tolong" ketika regu penyelamat mencoba membawanya pergi.
Bocah laki-laki ini mengatakan kepada tim penyelamat yang akan membawanya bahwa ayahnya sudah meninggal, bersama ibu nya. Diperkirakan, bocah ini sudah berada di samping jasad ayahnya selama berjam-jam, sebelum proses evakuasi dilakukan.
Media akan menggunakan foto anak laki-laki untuk berita-berita antiperang, kecaman dan provokasi kepada dewan keamanan PBB agar menaruh perhatian terhadap banyaknya korbakepada pemboman seperti itu, termasuk di negara lain seperti di Suriah dan Palestina.