Rindu Dalam Turu
(Image source by : pixabay.com)
Seharian ini aku menjadi Mbah Surip. Yeah, bangun tidur dan tidur lagi, tidur lagi dan bangun lagi lantas begitu seterusnya berlanjut dari pagi hingga menjelang gulita. Hanya satu kelas yang sanggup kuambil hari ini.
Terpaksa dua kelas lainnya aku cancel karena kondisiku memang sangat drop. Aku turu (tidur)
hampir seharian penuh & hanya bangun untuk ke kamar mandi. Ragaku memang tak sanggup banyak melakukan pergerakan.
Aku tak cukup punya tenaga apalagi energi bahkan meski hanya untuk berjalan sekalipun. Yap, gejala demam meriang pilek parah sudah menggerogoti tubuhku dari sehabis baku hantam dengan cucianku dari pagi hingga siang hari kemarin.
Kurang lebih tiga jam lamanya aku menghabiskan waktuku di sana. Maksudku area laundry dan jemuran. Dan hari ini adalah klimaksnya. Drop.
Berkutat dengan dua bungkus plastik besar laundry yang bahkan masih tersisa dua bungkus besar lagi. Rasanya tak habis-habisnya aku mengajak mereka tawuran dalam seminggu ini.
Salahku juga memang. Aku jarang bersua muka dengan mereka dikarenakan jadwalku yang cukup padat (ntahpun ini hanya pengalihan isu pasal aku cukup malas untuk mengerjakannya) memasuki tiga bulanan ini.
(Image source by : pixabay.com)
Pagi hingga malam ini suhu badanku semakin panas. Saraf kepalaku juga teramat sakit bak ditusuk jarum tiada hentinya. Bahkan untuk bergerak saja aku merasa sangat lemah lunglai. Tidak cukup punya power walakin untuk bangkit. Jika berdiri seperti ada yang bergoyang dan sangat sakit di kepalaku. Seharusnya aku sampaikan ini kepada dokter, bukan di sini. Tapi atmaku hanya ingin tetap menulis saja tanpa ada alasan apapun. Laptop bagiku adalah teman sejati berbagi cerita yang paling mengerti isi hati & mantik seorang pluviophile.
Tak ayal tentu saja semua ini ada sebab-musababnya. Lagi lagi ini semua salahku. Bukan salah mereka atau siapa-siapa. Tidurku teramat buruk dalam dua bulanan ini. Sedikit larut malam.
Kakakku dari dering telepon sudah mengingatkanku beberapa kali. Para tolanku di sini pula melakukan hal yang sama, menasehatiku untuk tidak tidur terlalu larut. Lamun nir dapat kubantah bahwa inspirasi teramat mengalir di tengah gelita buta.
Demamku makin tinggi setinggi cita-citaku yang kugantung di cakrawala-Nya. Suhu badanku jua makin menjadi-jadi tanpa kenal pagi berangkat ke pagi.
Hanya sebotol minuman Cuka Nanas plus chia seeds dengan madu hitam tadi pagi, siang selepas mengajar satu kelas aku mengunyah buah pir dan aku belum menyentuh nasi sedari pagi hingga malam hari. Selera & rasa indra penciumku sirna seperti cintaku padanya (dark jokes, skip).
Sampai bos cantikku membelikanku bakso berkuah sesampai di rumah dengan tahu rebus plus nasi & memaksaku untuk menghabisinya seraya memberikan beberapa obat-obatan & multvitamin mineral.
Dia baru saja pulang kondangan dari Sarangan sedari pagi tadi. Mungkin dia mendengar dari temanku yang lain bahwa aku belum mengunyah nasi sedari tadi. Aku hormati beliau. Kuambil hanya setengah bungkus baksonya dan sebagian lagi aku minta temanku untuk menghabiskannya di plastik yang jua telah kubungkus rapi.
Beberapa menit setelahnya aku hanya minum Blackmores Multivitamins & Minerals plus Sangobion. Untuk obat yang lainnya aku sisihkan karena aku lebih memilih minum herbal nanti beberapa menit sebelum masuk ke peraduan, tempat tidurku
(Image source by : pixabay.com)
Ada sedikit ketakutan untuk membuat janji kepada diriku sendiri. Seperti salah satu lirik tembang lawas, bahwa nanti “Janji hanyalah tinggal janji...”. Setidaknya aku bersikeras meyakinkan diriku personally untuk berusaha sedaya upaya untuk tidak bersua dengan gulita lagi hingga di tengah buta. Tiada lain yang teramat sangat aku idamkan saat-saat seperti (drop) ini ialah makan masakan ibuku dan tidur dipangkuannya hingga bercerita yang hanya perlu kuceritakan sampai aku tertidur bersamanya. Aku tak tahu ntah ini ialah tulisan dalam rangka apa. Yang aku tahu selama aku turu, aku hanyalah rindu ibu terlampau lalu.
A massive thank you to my beloved friend @memamun @khursheedanwar @hive-109435 who supports The Steemian in this community @hive-109435. May Yaa Rahim bless your life, my brothers.
Warm regards,
Intropluv
Get well soon, you know your limit and I believe you're the only one who knows how to heal yourself better than any doctors in the world. Where's your mom, can't you just call her to look after you?