Kue Ulang Tahun
Farah Quinn sedang menyuapkan sepotong Sprinkle Sugar Cookie Stick ke mulutku, ketika sebutir kelapa jatuh dari langit menimpa kepalaku.
Tentu saja aku mengaduh dan terbangun dari mimpi di tidur siang bolong. Wajah manis Farah Quinn menghilang berganti dengan wajah Gita, mbakyuku. Kelapa tadi ternyata jelmaan kepalan tangannya yang menggetok kepalaku hingga terbangun.
“Kamu sudah gila, ya? Mengapa kue ulang tahun kamu habiskan, hah?” teriaknya garang.
Aku yang masih mengantuk mencoba mencerna kata-katanya.
“Oh, kue tart itu? Kan bisa bikin lagi,” jawabku sambil membalikkan badan. Siapa tahu Farah Quinn masih mau menyuapkan Sprinkle Sugar Cookie Sticks jika tidur siang kulanjutkan.
“Aduh!” teriakku. Kepalaku digetok Gita lebih keras dari yang tadi.
“Mana sempat bikin lagi, Iwan! Sebentar lagi tamu-tamu sudah mau datang!”
“Aku kan tadi lapar berat, mbak! Pesan saja dari Cake Factory,” kataku. Sebagai anak sulung dari dua bersaudara, Gita memang cerewet. Dia selalu membesar-besarkan masalah yang sebetulnya sepele. Jika tak sempat untuk membuat kue ulang tahun yang baru, apa susahnya memesan kue tart dari pastry atau bakery?
Jeduk! Sekali lagi kepalaku digetoknya.
“Mana ada toko yang bisa menyediakan cake ulang tahun mendadak, tolol!” Dari nadanya aku tahu dia marah besar. Tapi jangan main getok kepala, dong!
“Jangan main getok kepala, dong!” protesku.
Kemarahannya bukannya reda, malah ditambahkan lagi satu getokan di jidatku.
“Kamu 'kan bisa makan yang lain! Risoles, kek! Pastel, kek! Siomay, kek!”
Aku tinju pundaknya. Pelan saja.
“Sakiiit! Kamu jahat!”
Gita menangis.
Tak mungkin pukulanku sampai membuatnya menangis.
“Mengapa harus nangis, sih?” tanyaku.
“Aku capek bikin kue dan menyiapkan semuanya untuk pesta ini, dan kamu merusakkannya, Wan! Hu hu hu...,” Gita menangis tersedu-sedu.
“Maaf, deh,” kataku.
Aku tak mengerti mengapa dia sampai menangis heboh seakan langit runtuh menimpa kepalanya hanya karena kue tart ulang tahun buatannya kuhabiskan.
Toh, ini ulang tahunku.
TAMAT
Wkwkwk....... Boleh makan kue ultah setelah nyanyi dan tiup lilin. Nah kalau dimakan dulu kue ulang tahunnya, terus lilinnya ditaruh dimana wkwkwk.... :)