The Diary Game, Sabtu (5/2/2022) | Dari Puskesmas Hingga Ke Padang | 25% Payout Mendukung @steem.amal

Assalamualaikum steemian. Apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat. Saya bangun jam 04.00 pagi dan kemudian mempersiapkan bahan-bahan masakan. Azan mulai bersahutan dari masjid ke masjid di kota Pariaman dan saya berwudhu lalu sholat. Setelah itu saya mulai memasak di dapur. Hari ini saya harus lebih sigap dan cepat karena akan berangkat ke Puskesmas dengan Lidia, teman kerja saya di Puskesmas karena motor Pak Su baru hari ini ditargetkan selesai diperbaiki. Alhamdulillah semua lancar dan saya serta Khalif sudah beres jam 06.45 sehingga kami tinggal menunggu Lidia datang. Pak Su setelah sarapan sudah pergi ke CV. Hayati untuk melihat perbaikan motor. Saya kemudian berangkat setelah Lidia datang ke rumah. Sampai di Puskesmas, saya segera finger print dan ke ruangan kerja bersama Khalif. Ini kali kedua dia saya bawa kerja. Meski sedikit kewalahan tapi hitung-hitung pembiasaan untuknya dengan tempat baru. Saya bekerja dan khalif juga sibuk dengan beberapa mainannya yang saya bawa. Dia mulai "mengganggu" maka saya berikan kertas-kertas dan pensil untuk dimainkannya. Teman-teman saya yang lain juga sudah mulai akrab dengan Khalif.

Jam 10 Pak Su mengabarkan kalau motor sudah beres sehingga saya bisa minta dijemput ke Puskesmas nanti saat pulang. Tidak lama setelah itu Paman saya menelepon mengajak pergi Baralek atau pesta pernikahan kerabat kami di Padang. Saya minta izin pulang satu jam lebih awal dan mengabarkan ke Pak Su untuk menjemput lebih awal. Jam 12.00 Pak Su sudah sampai dan kami pulang. Setiba di rumah, saya beres-beres sedikit, ganti baju Khalif dan menyiapkan pakaian saya dan Pak Su. Lalu kami berangkat dengan motor ke rumah Paman saya. Kami ke Padang naik mobilnya dan motor ditinggalkan dirumah Paman. Jam 15.00 kami sampai di lokasi Baralek, disana bertemu Oma,opa dan tante-tantenya Khalif. Papa mama saya sudah sejak semalam disana karena masih kerabat kami. Jam 17.00 kami kembali ke Pariaman. Nenek saya yang dipanggil Unyang oleh khalif bermain dengan cicitnya itu. Alhamdulillah, nenek masih kuat di usianya dan masih bisa bertemu cicit pertamanya.

Setelah sholat Maghrib dan makan malam di rumah paman saya, maka kami balik ke rumah kami. Kami sampai di rumah jam 20.00. Saya lalu beres-beres, mandi lalu menyuapi Khalif makan karena dia tadi terlalu asik bermain karena banyak anak-anak se usianya. Setelah Khalif disuapi makan dan mata saya juga sudah mengantuk, maka saya beristirahat.