Ide & Inspirasi Bisnis : Milenial Yang Mengais Rupiah dari Ternak Bebek Peking

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengais rupiah, besar kecil modal bukanlah masalah. Yang menjadi masalah utama bagi seseorang untuk membuat sebuah bisnis, atau mewujudkan ide bisnis menjadi nyata adalah keinginan, dan keberanian untuk memulai, bukan modal. Hal ini saya kutip dari seorang teman yang kini bisa dikatan sukses menjalankan bisnis.

Sosok yang pernyataannya saya kutip itu adalah seorang pengusana yang menggeluti bisnis ternak bebek peking. Namanya adalah Muhammad rayyan, ia merupakan pemuda yang lajang yang masih berusia 24 tahun. Saat ini rayyan tinggal di kawasan simpang buloh, cunda, lhokseumawe.

Berawal dari tiktok.

Bisa dikatakan, awal mula ketertarikan rayyan terjun ke dunia ternak bebek peking karena tertarik setelah melihat video ternak bebek di sosmed, karena melihat prospek yang menjanjikan dari usaha ini, maka pemuda ini berinisiatif untuk memulai sesuatu yang sangat asing baginya itu, betapa tidak, ini merupakan pengalaman pertama rayyan terjun langsung ke dunia bisnis peternakan.

Video-video yang dia tonton seolah berhasil menghipnotis dirinya, dia yang awalnya cenderung menyukai hal-hal berbau otomotif kini beralih ke dunia yang snagat asing. Tentu saja, untuk memulainya tidak hanya cukup dengan modal uang, namun juga perlu keberanian. Dia berani mengambil resiko untuk memulai beternak bebek, padahal dia tidak memiliki latar belakang kehidupan sebagai peternak, atau bahkan seorang pebisnis. Bisa dikatakan, dia memulai dengan pengalaman yang nihil.

Partnership.

Mengingat hanya tekad yang luar biasa yang dia punya, namun modal yang minim maka pada saat hendak memulai bisnis ini, dia mengajak dua kolega lainnya sebagai pemodal dan juga pemilik lahan untuk kandang bebek. Mereka bertiga membangun sebuah kandang bebek sederhana di atas sebidang tanah di kawasan jalan elak. atas dasar inilah kenapa rayyan memlih ternak bebek. sebab adanya lokasi yang cocok untuk beternak, dan jauh dari kawasan pemukiman.

Rayyaan, paling kiri dan beberapa parnert bisnisnya.

untuk tahap pertama, mereka memasok sekitar 2000 bebek. Bebek-bebek itu saban hari diberikan pakan. Sekitar beberapa bulan, bebek itu tidak lagi memakan pakan sebagai makanan utama, sebab area persawahan yang luas telah usai dipanen. Jadi rayyan dan kolega memanfaatkan area sawah itu sebagai lokasi untuk bebek mencari makan sendiri. dengan ini, pengeluaran untuk pakan jadi berkurang. Kita tau, bahwa tingkat konsumsi bagi bebek peking sangatlah besar, dan ini kerap menjadi batu sandungan bagi peternak.

Memasuki periode ke tiga.

Saat saya menulis tulisan ini, rayyan dan ke dua temannya telah memanen bebek sebanyak dua kali panen. Sebagai pemula, bisa kita katakana mereka terbilang sukses. Panen tahap awal dan kedua berhasil meraih sejumlah keuntungan yang variatif. Pada tahap pertama, dari total 200 bebek, yang tersisa dan bisa dipanen sekitar 1600, sementara pada panen ke dua jumlahnya berkurang setengah dari jumlah awal 3000 bebek. Meskipun demikian, mereka tetap bisa meraih kuntungan.

Inspirasi Bagi Anak Muda

Terlepas dari jumlah besar atau kecilnya keuntungan yang mereka raih, saya rasa keberanian seornag rayyan dan kolega untuk memulai beternak bebek dengan pengalaman, atau ilmu yang nuihil patut diapresiasi. Keinginan, dan rasa haus akan ilmu patut diacungi jempol. Lebih dari itu, di usia mereka yang masih terbilang muda, mereka berani mengambil resiko serta tidak malu memulai ide bisnis yang sangat jarang dilakukan oleh anak muda.

ternak bebek, ide bisnis yang menjanjikan.

Karena demikian, hal ini bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lain, bahwa jika ada kemauan pasti ada jalan, bahwa pekerjaan bukan hanya berbaju necis dan lain-lain, namun memulai sebuah bisnis yang kecil sekalipun bisa mendapatkan rupiah yang melimpah jika memang memiliki tekad dan konsisten.

salam, @azissuloh. ayo menjadi pebisnis.