BELAJAR DARI ABANG TUKANG BAKSO
BELAJAR DARI ABANG TUKANG BAKSO
source
Di suatu sore setelah pulang dari kantor, Bapak Abdullah masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumahnya maklum saja dia merupakan orang yang rajin dan telaten, sambil memperhatikan beberapa anak asuhnya yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan pun mulai turun rintik – rintik saat ini sering turun hujan karena masih musim penghujan.
Tatkala dia mencabut rumput di tanah yang becek tangannya pun berlumuran tanah kotor,…terdengar suara tek…tekk.. .tek…suara tukang bakso dorong lewat sambil berteriak bakso.... bakso.... bakso... Sambil menyeka keringat…, bapak Abdullah memanggil tukang bakso lalu tukang bakso pun berhenti, kemudian dia pun memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan kepada anak - anak, asuhannya siapa yang mau bakso ?
“Mauuuuuuuuu. …”, jawab mereka serentak dan kompak. Setelah selesai makan bakso, lalu dia pun membayarnya. …
Ada satu hal yang menggelitik fikirannya Pak Abdullah tentang abang tukang bakso selama ini ketika dia membayarnya, abang tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke celengan. Lalu dia pun bertanya.
“Bang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu abang pisah-pisahkan ? Apa ada tujuannya ?” “Iya pak, jawab tukang bakso kepada bapak Abdullah saya sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso kira-kira kurang lebih hampir 15 tahun. Tujuannya sederhana saja, jawab abang tukang bakso, saya hanya ingin memisahkan mana uang yang menjadi hak saya, dan yang mana yang menjadi hak orang lain seperti untuk anak yatim, tempat ibadah, dan yang menjadi hak cita – cita saya untuk menyempurnakan iman.
“Maksudnya.. ..?”, bapak Abdullah tersebut melanjutkan bertanya.
“Iya Pak, karena Allah SWT menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Jadi saya membagi tiga kategori pembagian sebagai berikut :
Uang yang masuk ke dompet, maksudnya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari saya dan keluarga.
Uang yang masuk ke laci, maksudnya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 15 tahun menjadi tukang bakso, saya selalu ikut qurban seekor kambing.
Sedangkan uang yang saya masukan ke celengan karena saya ingin menyempurnakan agama saya yaitu Islam. Karena Iaslam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka saya berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, saya harus
menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 15 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi saya dan istri akan melaksanakan ibadah haji, tukang bakso itu menjelaskan
Hati bapak Abdullah sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si abang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki pikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.
Terus bapak Abdullah tersebut melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : “Iya menjalankan ibadah haji memang bagus…,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang
mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya….”.
Lalu tukang bakso itu pun menjawab, ” Itulah sebabnya Pak. Saya justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak kepala Desa atau pak Camat, bukan hak pak Bupati ataupun MUI.
Definisi “mampu” adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, “mampu”, maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita”.
“Masya Allah…, sebuah jawaban yang sangat elegan dari seorang tukang bakso”.
SEMOGA BERMANFAAT
source
Tukang bakso yang bijak,, very useful
sedekah itu semua bisa ya @bangjuh, namun tidak semuanya mau, meskipun orang kaya sekalipun. postingan bagus
Postingan yg sangat bagus
Pembelajaran yang bagus itu salah satu mendidik disiplin mengatur keuangan
Postingan yg bagus..
Inspiratif banget
Postingan untuk pembelajaran yang luar biasa @bangjuh : semoga dapat kita petik hikmahnya..
This post has received a 1.31 % upvote from @booster thanks to: @bangjuh.