Mencari Presiden Republik Steemit Indonesia

Pada postingan @aiqabraqo, yang berjudul

https://steemit.com/indonesia/@aiqabrago/menanti-steem-ambassador-indonesia

Aiqabrago membahas soal empat qurator indonesia yang direkomendasi olehnya untuk jadi tokoh ambasador steemit Indonesia, @aiqabrago mengapresiasi promo-steem yang dilakukan oleh empat qurator handal ini, (@mariskalubis, @bahagia-arbi, @rismanrachman @ayijufridar). tanpa kenal lelah rela berkeliling ke pelosok nusantara untuk mempromosikan steemit, dan membangkitkan gairah para stemian muda agar selalu menelurkan tulisan-tulisan yang bermutu.

Pikiran saya menerawang kemana-mana. Membayangkan bagaimana jika steemit di Indonesia mempunyai seorang presiden? Saya mencoba meng-amin-i pemikiran dari seorang qurator Indonesia @mariskalubis yang mempunyai mimpi "bagaimana jika steemit.com dipenuhi oleh para stemian dari Indonesia" pastinya Indonesia akan mendunia.

https://steemit.com/promo-steem/@mariska.lubis/1st-ksi-national-meet-up-bring-steemit-on-indonesia-prestigeous-national-news-bilingual

Yaa.. Komunitas Steemit Indonesia (KSI) sekarang makin mewabah dimana-mana. Ksi sebagai komunitas yang menaungi setiap komunitas kecil di setiap kabupaten indonesia, walaupun masih banyak kekurangan disana-sini, namun arah rancangan untuk menata setiap stemian di Indonesia sudah sangat terlihat. Misalnya setiap komunitas yang dikunjungi, para qurator selalu mengingatkan untuk bersteemit yang baik itu bagaimana, menyemangati para stemian pemula, tak lupa Trik dan Tips selalu diposting dan dibagikan ketika menulis di steemit dan banyak lagi.

Berbicara tentang presiden, berarti kita berbicara tentang tata kelola pemerintahan. Mari kita lihat jalannya pemerintahan daerah yang ada di Indonesia. Kalau di aceh, pemerintahan kampung itu harusnya berjalan sesuai UU No.11 Tahun 2006, didalamnya sudah diatur sedemikian rupa dan komplit, bahkan lebih komplit dari UUDesa No.6 Tahun 2014 yang mengatur jalannya pemerintahan desa.

UU Pemerintahan Aceh mengatur bahwa setiap kampung mempunyai TUHA PEUT dan TUHA LAPAN, SEKDES, juga seorang GEUCHIK.. dan dalam ruang lingkup yang lebih besar disempurnakan dengan PANGLIMA LAOT, PANGLIMA UTEUN, MAJELIS ADAT, DAN MAJELIS ULAMA. Dan di kecamatan di perbantukan dengan PANG SAGO, berjalannya pemerintahan gampong diatur dengan qanun gampong yang menata kehidupan bermasyarakat yang berazaskan musyawarah dan kekeluargaan.

Nah, di steemit saya membayangkan di Indonesia mempunyai seorang presiden. Saya juga membayangkan seorang presiden yang mengatur kabupatennya dengan berazaskan kekeluargaan dan musyawarah juga demokrasi. Sehingga para stemian yang baru bergabung merasa nyaman dan semangat dalam bersteemit ria.

Saya membayangkan setiap komunitas di tiap kabupaten memberdayakan para anggotanya. Jadi jika sebuah organisasi di rasa mulai terjadi penggemukan, maka agar efektif di bagi lagi menjadi perdistrik lagi. Di tiap distrik bahkan ada pang sago (yang membimbing para steemian baru) dari bawah hingga ke atas.. Dan juga di buat komunitas tambahan bidang spesialisasi, seperti pang steemit, pang dlive, pang dtube, bahkan pang dmania. Sehingga kita bisa melihat trending topik di steemit itu dari Indonesia. Saya bangga melihat @jodipamungkas di dlive yang sering terlihat di daftar teratas pemain dlive, yang konsisten dengan gamesnya, terus di dtube kan belum ada tokoh dari Indonesia yang keren. Belum lagi dmania, belum lagi kita bicara utopia, busy, zapll,. Huffft. Ini adalah kesempatan yang belum tergarap dengan maksimal.

Nah saya membayangkan di dalam berjalannya pemerintahan steemit ada AD/RT bahkan peraturan yang mengaturnya, baik itu tingkat bawah, menengah dan atas.
Itu semua bertujuan untuk kesejahtraan seluruh steemian indonesia.. Sehingga steem di dunia di penuhi oleh para steemian Indonesia seperti yang di bayangkan oleh mbak mariska lubis itu bukan lagi menjadi hal yang sulit di realisasikan. Jadi menurut saya, kita butuh setingan ini untuk mengakselerasi para pengguna steemit di Indonesia agar tujuan lebih mudah untuk di capai..
Hahahaha...

sumber

Itulah yang sedang ada di awang-awang saya.. Karna saya melihat para junior steemit seperti hilang arah, karna sebenarnya tidak ada konsep pedoman bersteemit, sehingga para junior steemit di tuntut untuk bersteemit seperti para pendahulunya, kerja keras, kerja cerdas, dan bersabar.. Bahkan yang celakanya lagi para junior seperti mulai dongkol dan jengkel jika paus tidak mengunjungi mereka, seperti @good-karma dan lainnya. Tapi mereka lupa bahwa para paus tersebut juga memiliki keterbatasan, sehingga menurut saya terlalu egois apabila kita mengharapkan paus upvote punya kita setelah kita upvote tulisannya.

Sebenarnya saya pribadi melihat situasi ini sebagai potensi, sekaligus juga ikut menghadirkan sebuah masalah baru, yaitu pemahaman para steemian baru tentang steemit. Jadi potensi sebagai bangsa yang besar yang bercita-cita menduniakan Indonesia dengan steemit, terkendala tentang pemahaman para steemian sendiri bermain steemit. Dan ini juga menjadi challenge bagi saya untuk berbagi pengalaman dalam mengarungi samudra steemit ini. Dan saya harus katakan ini adalah masalah kita semua..

Belum lagi kita berbicara dalam ruang lingkup yang lebih besar, misalnya akibat tidak adanya konsep bersteemit, maka niat baik dan mulia pun juga bisa menjadi pemicu konflik sesama steemian, dan kita sudah melihat tontonan itu. Belum lagi upaya-upaya untuk mempolitisasi Replubik steemit yang kita cintai ini, alih-alih kita bergotong royong membantu steemian muda, tapi ujung-ujungnya yang terjadi adalah kebebasan yang seharusnya diterima dan di dapat di steemit malah dikendalikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Nah, saya teringat kata-kata bijak seorang jenius dunia, albert einstein "jika kamu ingin hasil yang berbeda tapi dengan cara yang sama dan berulang-ulang maka itu adalah hal yang konyol"

Semoga bermanfaat,

Salam Hangat @bonbons