Semua Berawal Dari Pemberian Terakhirmu Part (7)#Fiksi
Saat hendak meninggalkan mesjid, tiba tiba dari belakang terdengar suara seseorang memanggilnya dengan lembut "ustadz..... ustadz Rizal....." suara Kania yang memukau.
Mendengar itu, Rizal menoleh ke asal suara sambil menjawab "Iya saya sendiri. Oh iya, kalau tidak salah ini mbak yang pagi itu di rumah pak haji ya?" tanya Rizal begitu melihat siapa yang memanggilnya dari belakang.
"Iya ini saya Kania, anak pak haji Ali. Terima kasih ya ustadz Rizal sudah mau mengembalikan Al quran saya, kalau saja bukan pak ustadz yang menemukannya, mungkin saya tidak tau bagaimana keadaan Al quran itu sekarang" ucap Kania dengan tulus.
"Iya sama-sama Kania. Sudah santai saja, tidak usah terlalu berlebihan" sambut Rizal merendahkan diri.
“Iya ustadz. Kalau begitu saya pergi duluan, mungkin mau ke toko buku sebentar” sambung Kania minta pamit.
"Apa Kania mau ke toko buku Al-Azhar?" Tanya Rizal tau letak toko itu.
"Iya ustadz. Kania sudah sering ke sana. Ustadz kok tau toko buku itu? Tanya Kania penasaran.
"Oya, kebetulan saya juga sering kesana, lagian yang jaga toko itu teman saya" jawab Rizal merendahkan diri.
Saat sedang asyik ngobrol, tiba-tiba lewat seorang pemuda dan menghampiri Rizal, sambil berkata "Ustadz Rizal....."
"Iya saya. Eh kamu Di. Gak ke toko?" tanya Rizal.
"Ini saya mau ke sana, baru selesai makan siang nih" jawab Adi sedikit ngelucu.
"Pergi bareng kami saja, ini kami juga mau kesana" ajak Rizal.
"Masak pekerja seperti saya ini berjalan bersama pemilik toko di tempat saya bekerja, saya merasa malu ustadz" balas Adi merendah.
"Kamu ini Di, bisa aja. Yaudah mbak Kania kita pergi bersama Adi saja ke toko" ajak Rizal.
Saat mereka hendak berangkat, Kania baru teringat bahwa dia lupa membawa dompet.
“Begini saja ustadz dan mas Adi, bukannya Kania tidak mau pergi bersama kalian, tapi kayaknya Kania harus keburu pulang sekarang” jawab kania menyembunyikan itu.
Oh, yaudah tidak apa-apa. Kalau begitu maaf ya, kami harus ke toko, mungkin lain kali kita bisa ke toko buku dan berbincang-bincang lebih bnyak lagi" ucap rizal membela.
"Silahkan ustadz, saya juga mau pamit pulang. Assalamualaikum...." ucap Kania.
"Waalaikumussalam" jawab mereka serentak.
Kejadian itu pun berlalu dengan cepat, berminggu-minggu setelah pertemuan itu, mereka jadi jarang bertemu. Bahkan Rizal yang biasa menjadi muazzin di masjid, tiba-tiba hilang begitu saja.
**bersambung.....**
Ikuti ceritanya di @boy801
Baru sempat nyambangi cerbungnya lagi, ayo dibubuhi part 1 dll biar kita pada nyambung ngikutin caranya: baca [disini](copas link sebelumya)
Posted using Partiko Android
Semuanya? Dari part 1?
Baca disini
Halo @boy801, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!