PUISI "Tapak Bidadari"
Jauh jalan yang harus kau tempuh
Meraih asa dengan berjuta peluh
Senyummu kalahkan belenggu
Hingga surya memayungkan sinar lembut padamu
Mataku kaku menatapmu begitu
Rambut tebal terhembus sepoi merdu
Bibir tergigit saat kau mengayun tas ditangan
Wajah itu menyimpan kerinduan
Wulan kekasihku sayang
Cepatlah kau datang
Kau memberiku ladang kerinduan
Jangan bunuh aku dalam penantian
Wulan gadis manjaku sayang
Cepatlah pulang
Melangkahlah dengan tenang, pelan-pelan
Aku menulis cerita tentang kerinduan
Janganlah pergi lagi
Aku takut kau membuatku mati
Membunuh dengan cinta yang kau beri
Kau pandangi dengan senyum Illahi
Kau membelah harapan
Cepat pulang
Cepatlah sayang
Nafasmu aku rindukan