The Diary Game - Minggu, 5 Mei 2024: Peumanoe Lintoe Adat Kluet
Hai sahabat steemit. Apa kabar hari ini? Semoga sehat selalu dan baik baik saja. Kali ini saya akan menceritakan kisah saya mengantar lintoe adik pakai adat Kluet, Aceh Selatan.
Saya menghadiri pesta pernikahan adik menggunakan adat Kluet di Kotafajar, Aceh Selatan. Adat ini sangat sedikit berbeda dengan adat Aceh pada umumnya. Dimulai dengan pemasangan inai atau gaca pada tangan dan kaki lintoe baroe. Pemakaian inai ini dilakukan pada malam hari. Biasanyan berlangsung selama 3 (tiga) malam berturut turut. Inai yang dipakai masih alamai yaitu menggunakan daun inai atau daun gaca.
Setelah inai dipakai, lintoe baroe tidak dapat bergerak bebas. Hal ini dilakukan sampai inai tersebut mengering. Jika sudah mengering, maka inai dapat dilepas dan dicuci. Hasilnya, inai berwarna merah alami menghiasai tangan dan kaki lintoe baroe. Demikian juga dengan dara baroe.
Pagi hingga sore biasanya banyak tamu yang berdatangan untuk berbagi kebahagiaan. Saat tamu datang, mereka biasanya membawa gula atau telur atau ikan oleh tamu lelaki. Jika tamu biasa, maka gula yang dibawa. Jika tamu merupakan kerabat yang punya hajat, maka tamu lelaki membawa telur atau ikan.
Sementara tamu Perempuan biasanya membawa kado dalam berbagai bentuk. Terkadang jika temu perempuan merupakan kerabat atau famili, maka mereka membawa peralatan peusijuek. Mereka akan mempeusijuek lintoe baroe. Selain itu mereka juga membawa kado.
Terdapat prosesi yang unik di mana lintoe atau dara baroe akan dimandikan. Dinamakan peumanoe lintoe. Biasanya disiapkan hiasan dari daun kelapa muda untuk prosesi peumanoe lintoe. Dimulai dengan peusijuek sebelum dimandikan.
Lintoe akan dimandikan secara bergiliran oleh ninik mamak. Uniknya adalah para ninik mamak yang memandikan ini justru ikut disiram oleh penjaga lintoe. Bahkan wajahnya diberikan bedak. Keseruan ini menambah keunikan adat Kluet.
Pada malam hari, lintoe akan diantarkan ke rumah dara baroe. Sebelum itu, disiapkan terlebih dahulu hantaran lintoe atau peunuwoe. Mulai dari hiasan daun sirih pada batang pisang muda, hingga hantaran lainnya.
Lintoe di antar ke rumah dara baroe pada pukul 22.00 malam. Hal ini dilakukan setelah semua tamu yang berkunjung ke rumah lintoe tidak ada lagi atau sudah menyepi. Lintoe disambut oleh pihak dara baroe menggunakan adat Kluet juga. Prosesi selanjutnya sama dengan adat Aceh, yaitu peusijuek, duduk di pelaminan, hingga sesi foto bersama.
Setelah penyerahan secara adat oleh kedua kepala dusun (lintoe dan dara baroe satu desa), kami disuguho makan malam. Kemudian kami pulang ke rumah masing-masing. Demikian acara antar lintoe ada Kluet. Smeoga bermanfaat.
Halo darmawanbuchari!
Terima kasih telah berbagi pengalaman penuh warna dan tradisi dalam pernikahan adat Kluet. Sungguh menarik membaca tentang ritual dan adat yang kaya akan budaya dan simbolisme, yang masih terjaga keasliannya di Aceh Selatan.
Sama sama. Adat Kluet memang masih terjaga kental. Keunikan ini harus kita abadikan melalui tulisan.