Di Balik Kesusahan Ada Kemudahan
Manusia itu adakah makhluk yang dinamis, bukan statis. Berubah dari waktu ke waktu. Demikian pula lingkungan fisik dan sosial terus berubah. Dalam proses perubahan, dari satu fase ke fase berikutnya, selalu ada kesulitan. Kesulitan bisa terjadi awal, pertengahan, atau akhir fase. Kesulitan bisa bersifat sederhana, bisa juga bersifat kompleks. Kesulitan yang sederhana, biasanya dapat diselesaikan sendiri, tetapi kesulitan yang kompleks kadang-kadang diperlukan bantuan dan pertolongan dari orang lain.
Kesulitan hidup ada yang berakibat terhadap gangguan penyesuaian diri dengan sesama. Ada juga yang bisa berakibat terhadap gangguan syaraf menjadi, depresi. Tetapi kesulitan hidup yang berat bisa fatal hingga menimbulkan penyakit jiwa, menjadi psikosis. Orang awam sering memberi sebutan orang gila. Bahkan yang lebih berat lagi, kesulitan hidup yang sangat berat bisa berakhir dengan bunuh diri.
Kesulitan hidup itu bisa diartikan sebagai hambatan. Bisa juga dipahami sebagai tantangan. Jika dipandang sebagai hambatan, maka hidupnya didasari pesimisme. Cenderung berakhir dengan kegagalan. Jika kesulitan hidup dipandang sebagai tantangan, maka hidupnya didasari optimisme. Cenderung berakhir dengan keberhasilan.
Kesulitan hidup perlu disikapi dengan benar, sehingga memperoleh keuntungan dan kemenangan. Jika salah bersikap, yang akan kita dapatkan kerugian dan kekalahan.