The Diarygame 170124: Menjahit Lagi & Lagi

in Steem SEA4 months ago

Salam diarysteem.

Compress_20240124_194238_8562.jpg

Mimpi yang tak ingin kuakhiri terpotong dengan pagi. Aku meninggalkan kasur yang akan kurindukan lagi tapi tak sempat bersua dengannya selain malam.

Menuju mesin jahit untuk menjahit adalah tujuan. Setelah mengobrol sebentar dengan emak yang ingin kedapur memanaskan makanan untuk sarapan pagi, aku langsung menjahit. Masih dengan Pinto Aceh.

Compress_20240124_194238_8187.jpg

Seperti biasa, hampir jam 7 aku kembali kekamar. Anak-anakku butuh siraman rohani untuk kesekolah. Kalau tidak, sudah pasti ngeyel. Mereka sibuk bercanda atau berdebat.

Usai sarapan, aku mengantarnya. Pulang setelah membeli mie khas jajanan SD permintaan bungsuku. Tiba dirumah aku mengambil piring dan minum lalu menuju balai depan rumah.

Bungsuku sudah mau kutinggal dengan emak, aku menuju mesin jahit melanjutkan menjahit. Menyelesaikan yang lebih dulu agar bisa lanjut ke jahitan selanjutnya.

Compress_20240124_194237_7690.jpg

Hampir jam 11 aku menyelesaikan jahitan Pinto Aceh. Niat ingin langsung lanjut ke motif lain. Tapi listrik padam. Tak sesuai rencana. Aku meninggalkan tempatku menjahit menuju balai depan rumah. Istirahat sejenak untuk meregangkan otot-otot yang selalu beraktivitas. Tapi, tak sesuai rencana lagi. Bungsuku minta gendong. Katanya, lelah. Aku tak jadi duduk. Mengambil kain dan menggendong bayi yang berwajah memelasku.

Tak lama emak mengajak masuk untuk memasak. Meski lampu padam, menu makan siang harus matang. Kuah leupe ungkot seupah tubee, sayur tumis, tempe dan ikan goreng. Bungsuku telah main dengan abang dan kakaknya.

Compress_20240124_204317_7119.jpg

Makan siang tak kutunda. Mengajak anak-anakku juga. Setelah makan siang, aku membimbing dua anakku pergi mengaji. Mengantar keduanya dengan bungsuku karena mereka mengaku malas naik sepeda. Cuaca terlalu panas.

Pulang dengan eskrim aku tiduran. Listrik belum menyala. Bungsuku ikut tiduran denganku hingga ashar bungsuku membangunkanku karena ingin pipis. Aku memandikannya sekalian. Setelahnya giliranku. Cuaca panas ditambah listrik padam menambah kegerahan berkali-kali lipat.

Compress_20240124_194239_9362.jpg

Usai shalat aku meninggalkan kamar. Karena listrik telah menyala, maka aku memilih menjahit. Hingga magrib. Soalnya, yang punya beludru telah menelpon.

Lepas magrib aku mengajak anak-anakku makan malam. Karena sebelum shala, anak-anakku mengaku ingin makan. Aku bergabung adik-adikku, menyuapi 3 anakku sambil bersenda gurau. Setelahnya, aku lanjut menjahit. Anak-anakku bermain. Biarlah berserak, nanti aku akan mengajak mereka membereskannya. Kalau tidak, aku sudah pasti harus begadang.

Compress_20240124_194238_8991.jpg
aku menjahit lagi setelah magrib

Compress_20240124_194237_7167.jpg
saat aku sibuk menjahit, anak-anakku rupanya beraksi. Jadi kubiarkan saja

Jam 10 lewat, bungsuku menghampiriku. Ia ingin tidur karena sudah lelah. Dua anakku belum mau tidur. Karena kutinggal kekamar, keduanya jadi ikut tidur setelah membereskan mainannya. Pasti beres-beresnya ala anak-anak.
Aku tak mau lagi ambil pusing. Langsung memejamkan mata saat dua bocah shalat.

Diary yang entahlah. Yang pasti, ini kisahku. Salam semangat. @dhafwa

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 68118.27
ETH 3793.84
USDT 1.00
SBD 3.46