Mengunjungi Kebun Yang Telah Lama Ditinggalkan
Assalamualaikum..., Selamat pagi sahabat steemians. Suatu kebahagian bagi kita di saat mengunjungi tempat yang telah lama kita tinggalkan. Rasa rindu ingin langsung berada di tempat itu tak bisa di bendung, Rasa penasaran, bagaimana sudah bentuk dan keadaannya.
Ini adalah kebun yang ada dipergunungan milik bapak saya sendiri, dulu di beli sebelum masa konflik. Seingat saya, semasa saya masih kelas 2 Sekolah Dasar (SD) kira-kira pada tahun 1986. Di masa itu saya juga pernah pergi ke Kebun, di saat diajak oleh bapak saya. Kalau tidak salah saya pernah berkunjung lebih kurang sebanyak tiga kali.
Dulu kebun ini, belum tumbuh pepohonan yang besar. Kita masih bisa memandang jauh kedepan tanpa terhalang dedaunan pepohonan yang besar. Masih bisa kita lihat pegunungan dan perumahan nan jauh diperbukitan.
![image]() ![image]()
Tetapi sekarang tidak lagi seperti dulu, pemandangan kita sudah ditutupi oleh dedaunan pepohonan yang tumbuh begitu subur dan rindang. Untuk sampai ke Kebun kita harus mendaki, karena bukitnya yang terjal. Sebenarnya sama seperti dulu, tidak ada perubahan untuk sampai kebun.
Kebun ini sudah lama ditinggalkan karena keadaan di masa konflik yang tidak mendukung keamanan dan kenyamanan dalam menempuh perjalanan menuju ke Kebun.
Kebun ini letaknya di simpang keramat, tepatnya di simpang jambe. Jalannya Allhamdulillah sudah bagus, karena sudah beraspal, walaupun beberapa kilometer lagi masih jalan berbatu.
![image]() ![image]()
Kami berangkat ke Kebun menggunakan mobil avanza veloz punya adik ipar. Yang ikut berangkat ke Kebun, Bapak, ibu, makcik, ibu anak penjaga kebun.
Kami mampir pertama sekali di Balai pengajian yang ada di samping jalan. Tujuan kami, shalat ashar baru kemudian menuju ke Kebun. Jarak dari Balai ke Kebun tidak seberapa jauh lagi.
![image]() ![image]() ![image]() ![image]() ![image]() ![image]()
Ketika kami singgah di Balai pengajian, ada yang menarik perhatian saya, yaitu beberapa bunga rumput dan ilalang yang ada di sekitar balai dan di pinggir jalan. Ada yang berwarna kuning dan Orange, kuning, dan unggu. Ada yang bergerombol seperti kuning dan orange, dan warna kuning.
Inilah perjalanan saya bersama keluarga yang sudah sangat lama tidak mengunjungi kebun yang ada di bukit nan jauh di sana. Allhamdulillah kemarin hari sudah terpuaskan dengan mendatangi dan melihat-melihat keadaan yang ada di sekitarnya.
Inspirasi & Motivasi
Sebelum saya tutup goresan singkat ini, inspirasi saya menulis adalah @steem-ambassador yaitu @bahagia-arbi dan @anggreklestari. Kenapa saya memilih mereka, karena banyak postingan mereka yang mengarahkan kita untuk menulis serta motivasi untuk bertahan di steemit. Anda ingin membuktikannya silahkan masuk ke akun mereka. Tetapi saya yakin masih banyak lain, silahkan anda memilih sendiri.
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by edi.purnama from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.