IDENTITAS GAYO DALAM KONTEKS KE- ACEH -AN

in #indonesia6 years ago

IMG-20180721-WA0005.jpg
Sumber : google

Gayo dapat dikatakan sebagai sebuah peradaban,sebab sayrat dikatakan sebuah peradaban ( hadharah atau civilization ) adalah sebuah indetitas yang memiliki budaya, bahasa, dan sejarah. Dalam hai ini, indetitas gayo bisa diandaikan sebagai sebuah peradaban, namun muncul lagi kesulitan, misalnya bagaimana menempatkan indetitas Gayo yang bersifat kawasan dilekatkan pada islam sebagai sebuah peradaban yang bersifat agama. Hal ini belum lagi bila dikaitkan dengan adat istiadat Gayo yang telah dipengaruhi oleh islam. Namun demikian, Gayo tetap memiliki kebudayaan tersendiri, yang beberapa hal, berbeda dengan kebudayaan Aceh. Demikian pula Gayo memiliki bahasa sendiri, yang beberapa hal juga, memiliki hubungan dengan bahasa Melayu di Asia Tenggara.(hlm 1067 vol 4)

Demikian pula Gayo memiliki sejarahnya sendiri, yang sama sekali berbeda perjalanannya, dengan sejarah Aceh pada umumnya. Namun demikian, bagainama kita memahami keita sejarah-budaya-bahasa Gayo dikaitkan dengan sebuah konsep kebangsaan seperti indonesia. Identitas Gayo tentu saja bisa disamakan pengaruhnya dengan indetitas jawa. Indetitas jawa yang sudah menjadi bagian dari sejarah ( Indonesia ), kebudayaan ( Indonesia ), dan bahasa ( Indonesia ) juga tidak bisa dipungkiri telah mengalami akulturasi dengan agama seperti Hindu, Buddha, dan Islam.

Dalam hal ini, sebagian orang Gayo tidak mau mengakui diri mereka sebagai orang Aceh, maka boleh jadi ini karena ketidaksamaan bahasa, budaya dan sejarah. Suatu etnik yang tidak punya hubungan lansung dengan etnik lain cenderung akan mendenifinisikan diri mereka berbeda dengan kelompok yang dominan. Hal ini misalnya, etnik Melayu di Sumenanjung Melayu telah mengalami pola perubahan indetitas ke-Melayu-an mereka. Dalam etnik Melayu, terkadang etnik jawa dan Aceh masuk di dalamnya, yang pada gilirannya, jawa dan Aceh sering dikenal dengan Melayu. Namun di Malaysia sendiri, etnik Melayu sudah mulai bergeser atas nama nasionalisme dan ideologi. Menurut pemahaman umum di Malaysia, orang Melayu adalah mereka yang lahir sebelum 1957, beragama Islam, dan berbahasa Melayu. Jadi, sekarang bila ditetapkan pada etnik Gayo, maka orang Gayo adalah yang berbasa gayo, berbudaya Gayo, lahi di Tanah Gayo. Jika ini disepakatin maka konsep indetitas Gayo sama besarnya dengan indetitas Melayu. Namun, karena indetitas Gayo tidak menjadi aset nasionalisme dan ideologi kebangsaan, maka dia tetep berada pada posisi yang “ ditutup “ oleh indetitas Jawa dan Aceh.

Dari uraian di atas menyiratkan bahwa indetitas Gayo dan kontruksi indetitas ke-Aceh-an tidak bisa dipisahkan sama sekali. Dalam studi ini diperlihatkan bagaimana kait kelindan inedtitas tersebut bersatu dalam sejarah kerajaan Aceh. Kesatuan Aceh dan Gayo adalah bukti sejarah Aceh, walaupun hari ini kedua pihak ini ingin saling memisahkan diri dari dari sebuah kesatuan yang utuh. Walaupun muncul perasaan “bukan Aceh” di kalangan masyarakan Gayo, yaitu lebih di sebabkan kesalahan urusan etnis ini dalam sejarah pembangunan Aceh selama ini. Hal ini juga dipicu oleh konflik Aceh yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Namun demikia, semangat ke-Aceh-an di kalangan masyarakat Gayo pun tidak bisa diabaikan sama sekali. Kendati secara bahasa Gayo berbeda dengan Aceh, namun dalam hal kebudayaan dan sejarah, antara Gayo dan Aceh adalah serupa. Dalam hai ini, pengalaman inteaksi Gayo dan Aceh telah dimulai tidak hanya dari sejarah, tetapi juga sama-sama membagi semangat patriotik ketika berhadapan dengan penjajah.

Sort:  

@elarosanti, I gave you an upvote on your post! Please give me a follow and I will give you a follow in return and possible future votes!

Thank you in advance!

keren kak,, oiaa uddah daftar byteball belum?

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63878.47
ETH 2625.83
USDT 1.00
SBD 2.79