Resah, Risih dan Kakek Cabul
JUJUR, belakangan ini saya agak merasa risih ketika membaca berita di beberapa media, yang menyiarkan tentang fenomena “kekinian”, yaitu kakek cabul. Disatu sisi kita bersyukur karena media sudah berhasil menangkap fenomena tersebut, hingga diangkat menjadi sebuah berita. Soalnya, dalam perspektif sosiologis, adanya perilaku penyimpangan sosial semisal pencabulan –yang fenomenal baru-baru ini— menjadi semacam “vitamin” bagi eksistensi hukum bagi suatu kelompok masyarakat.
Bayangkan jika tidak ada penyimpangan dalam masyarakat maka hukum tidak akan ada yang peduli, hingga pelaku hukum dan konsepsi mengenai hukum di biarkan berjalan sendiri. Karena itu adanya penyimpangan bagus untuk esksistensi hukum tersebut.
Akan tetapi disisi yang lain, adanya kasus kakek cabul ini memberikan gambaran kepada kita, bahwa betapa bobroknya moralitas bangsa hari ini. Dan tak terpungkiri keadaan semacam ini cukup meresahkan dan memiriskan hati kita sebagai masyarakat.
Tentunya yang paling menyedihkan adalah yang baru-baru ini terjadi di salah satu daerah kita, dimana seorang kakek tertangkap setelah menjadi buronan berbulan-bulan dikarenakan terindikasi melakukan pencabulan terhadap cucunya. Ironisnya, yang melihat aksi “belah duren” si kakek ini adalah anaknya sendiri –ibu si korban cabul.
Sebagai masyarakat awam, saya sendiri tak sanggup membayangkan, apa gerangan si kakek itu sampai tega melakukan hal tercela itu kepada cucunya. Diusianya yang sudah dekat dengan kuburan, semestinya seorang kakek menyibukkan diri untuk persiapan menuju alam akhirat. Bukan malah menghidupkan lagi jarum radarnya.
Mungkin kalau pelakunya yang masih muda, kita masih bisa bertoleransi. Karena kalau yang muda, “radarnya” memang masih sangat aktif. Melihat kucing “bersemelekete” saja radarnya bisa langsung on. Apalagi melihat godaan dari media-media yang kontennya dominan dengan unsur-unsur pornografi, yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Ya, kek-kek tu lah, banyak yang eh-oh lam bak ngom!
Maka menyikapi kondisi yang edan tersebut, sudah seyogyanya kita berharap semoga pola perilaku kakek cabul tersebut tidak menular kepada kakek-kakek yang lain. Dan, kita harapkan jangan juga diwarisi kepada yang muda-muda.
Bagi yang muda-muda, tentunya jalan yang aman bagi kita agar terhindar dari godaan media yang penuh konten negatif beserta mudi-mudi “penjual boh panah gratis”, maka sudah sepatutnya kita menutupi aurat dengan cara menundukkan pandangan. Supaya tantang tersebut tidak akan begitu berpengaruh terhadap keaktifan radar kita.
Karena, radar itu kalau tidak dijaga dengan baik, bisa saja dia mengarahkan kita kepada jalan kekirian dan selanjutnya menenggelamkan kita dalam kemungkaran. #nyanban
Senin, 26 Maret 2018 II @emsyawall
Maklum, kadang cit geupeukire ranub, ka roeh geu raba ranum..hahaha
Hahahahah ranum mameh 😂😂
Hahaha
Ranub bate bang @rizarahmad hahaha
ahahhahahgh ka meupeu bang @munawar87
Untong hana keunong rampagoe, meuhan ka luka jaroe :D hahahah
Hahaha geuthat geupuep syok
Ini mah kakek kurang piknik!, gila, gangguan jiwa, kesel banget ah! Semoga masuk neraka panas-panasan, disiksa 😫 kasihan adek-adek yang jadi korbannya, cucunya pula. Aduh, ga ada otaknya memang tu kakek-kakek!
Btw tulisannya bagus banget kak, saya sampe bingung harus sedih atau ketawa 😂
haha saya pikir mungkin (masih mungkin :D) masa muda kakek itu mainnya kurang jauh dan pulangnya kurang malam .
Btw makasih udah kunjungi blog saya, jangan bosan-bosan yo. Semoga kita bisa meluaskan pikiran di media ini. Salam steemian. hehe
Hahaha! Takut dimarahin mamak
Mudah-mudahan sama polisinya dihibur ntar biar bersih otaknya
Kalau otaknya di doorsmer ntah apa2 dah kluar mngkin hahaha
Jaman udh gila, cucu sendiri embat
kalau kata ustad-ustad di kampung, itu tandanya dunia mau kiamat bang @bongarif
semoga kita jauh dari perilaku bejat tersebut
Iya bang, itu udh kelewatan.
Amin semoga kita dijauhkan dari maksiat akhir zaman
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by emsyawall from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
mngkin si kakek susah move on dri msa mudannya @emsyawall
Masa muda kadang parah lom. Atau bisa jadi hana masa muda, sibok ngen peu laen hahaba @ridah
Sebenarnya setan itu sudah ada, manusia hanya wadahnya. Manusia terkadang beringas jika masalah perut dan dibawah perut. Begitu juga kakek itu
Hehe btul skali itu bang. Makanya sbg manusia harus banyak merenung agar tidak kalah dg syaitan
Trimakasih @ferryfansuri