The Diary Game, jum'at, 25 September 2020 (Jum'at Penuh Berkah)
Ini merupakan diary terakhir saya untuk Season 2 ini. Diary Game Season 3 sudah di mulai. Berdasarkan salah satu postingan terbaru dari @steemitblog, diary Game season 3 ini merupakan proyek tetap dan menjadi bagian dari Proyek Better Life, dan saya berharap saya masih bisa berbagi kisah dan kegiatan saya sehari-hari bersama sahabat steemian semuanya dimanapun Anda berada.
Hari ini saya terbangun 15 menit lebih cepat dari bunyi alarm yang sudah saya setel pada jam 4.30 pagi. Suasana yang masih sunyi tergantikan dengan isak tangis Si Kecil. Saya segera menenangkan nya, dengan menepuk-nepuk lembut pantat nya. Setelah dia kembali terlelap, saya tidak melanjutkan tidur saya lagi. Saya menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka agar segarnya air membuat saya lebih segar dan tidak lagi mengantuk. Kemudian saya ke dapur untuk menanak nasi dan membuat menu untuk sarapan sekaligus menu untuk makan siang, agar saat saya pulang dari sekolah nanti, saya tidak perlu lagi memasak untuk makan siang.
Saat suara Azan terdengar dari Mesjid terdekat, menu yang saya masak sudah terhidang di atas meja makan. Dan semua peralatan dapur yang kotor juga sudah selesai saya bersihkan. Saya berwudhu dan menunaikan sholat subuh. Tidak lupa saya membaca Surah Yaasin sebagai pelengkap subuh saya pagi ini. Setelah merapikan semua perlengkapan sholat, saya memasukkan semua pakaian yang kotor ke dalam mesin cuci, agar nanti nya saat saya pulang sekolah, saya hanya perlu menjemurnya saja. Urusan menyapu dan membereskan mainan anak-anak, hari ini menjadi tanggung jawab suami.
menu sederhana hari ini di rumah saya
Jam 6.30 pagi, saya dan suami sarapan bersama. Suami hanya makan buah, tanpa nasi sebagai menu sarapannya hampir setiap hari. Setelah bersantai sebentar, saya bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Jam 7.20 pagi, saya berangkat ke sekolah setelah menitipkan anak-anak kepada neneknya. Mereka masih kurang sehat dan belum bersekolah seperti biasa nya. Saya tiba di sekolah jam 7.35 pagi. Seluruh area sekolah tergenang banyak air, membuat jalanan licin dan becek. Semalaman daerah sekitar tempat tinggal saya diguyur hujan lebat. Dan hujannya baru berhenti di pagi hari sekitar jam 6.15 pagi. Saat baru tiba saya melihat sebagian murid sangat berhati-hati saat berjalan menuju kelas masing-masing, mungkin mereka takut jatuh dan tergelincir.
beberapa murid berusaha berjalan dengan berhati-hati agar tidak terjatuh karena kondisi jalan yang licin dan becek
Hari jum'at seperti ini, biasanya sekolah kami selalu mengadakan acara membaca Surah Yaasiin bersama di halaman kantor guru. Namun karena banyak area yang tergenang air, acara ini di tiadakan untuk jum'at ini. Saat bel masuk berbunyi, semua dewan guru bergegas masuk ke kelas masing-masing. Karena hari ini tidak ada aktivitas mengaji, saya bisa bersantai di kantor, sambil mengobrol dengan beberapa orang guru. Apalagi hari jum'at seperti ini, saya mendapatkan jadwal mengajar pada jam terakhir, sekitar jam 9.30 pagi.
Sambil mengobrol, sesekali saya membuka laman Steemit, membaca beberapa postingan kawan-kawan yang berpartisipasi dalam kontes the diary game, sekaligus memberi kurasi dan juga komentar. Saat jam masuk untuk jam terakhir berbunyi, saya masuk ke dalam kelas dan mengajar seperti biasanya. Lima menit sebelum bel pulang berbunyi, saya mendapatkan pesan whatsapp dari suami. Beliau mengajak saya untuk ngopi pagi, dimanapun saya mau. Saya membalas pesan suami dengan penuh semangat dan mengirimkan nama cafe yang ingin saya kunjungi untuk menikmati kopi di pagi hari ini.
beberapa guru sedang berbincang saat menunggu jam masuk tiba
Singkat kata singkat cerita, saya dan suami pergi berdua ke Cafe My Cafe and Food. Cafe ini terletak di Meunasah Ranto Lhoksukon. Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Cafe ini. Karena makanan nya enak, tempatnya bersih dan nyaman, dan harganya pun standar, tidak terlalu mahal. Kami berangkat pada jam 10.30 pagi dan tiba di sana jam 10.45 pagi. Karena tujuan awal memang hanya sekedar Ngopi pagi, saya dan suami tidak memesan terlalu banyak makanan. Apalagi ini merupakan hari jum'at, yang waktu nya sedikit terbatas, di mana setiap muslim laki-laki wajib sholat Jum'at berjama'ah di Mesjid.
Awalnya saya memesan Mie Goreng Daging, Tahu Serke (tahu spesial di Cafe ini), dan Tempe Goreng Krispi. Tidak lupa minuman nya yang beralih dari Ngopi menjadi Ngeteh, kami memesan Teh Tarik Malaya dingin (kesukaan saya ,apapun minumnya, tetap harus dalam kondisi dingin), dan Teh Hijau Panas kesukaan suami. Namun tak berselang lama, pelayan nya datang dan mengatakan bahwa mereka belum mempunyai stok Mie. Akhirnya saya membatalkan pesanan Mie Goreng Daging (salah satu menu terenak di sini), dan menunggu pesanan kami yang lainnya.
makanan dan minuman yang kami pesan di Cafe My Cafe and Food hari ini
Saat pesanan kami datang tidak lama kemudian, kami menikmati nya dengan santai ,sambil sesekali berbincang dan saling berbagi cerita. Jam 11.40 pagi, kami meninggalkan Cafe ini setelah membayar sebesar Rp. 34.000. Karena ini hari Jum'at, kami tidak singgah lagi di manapun. Kami langsung pulang ke rumah, dan tiba sekitar lima belas menit kemudian. Suami bergegas bersiap-siap untuk ke Mesjid, dan setelah suami menyelesaikan kegiatan mandinya di kamar mandi, saya juga membersihkan diri sebelum bercengkrama dengan anak-anak.
Siang hari, setelah sholat Dhubur, dan makan siang bersama, kami sekeluarga menghabiskan waktu dengan bersantai di ruang keluarga. Tiba-tiba langit berubah gelap. Angin berhembus dengan kencang. Tak lama kemudian suara guntur mulai terdengar di kejauhan. Pertanda hujan lebat akan segera datang. Dan benar saja, tidak lama setelahnya, hujan lebat turun membasahi bumi. Padahal baru tadi pagi hujan berhenti. Dan Matahari baru hanya sebentar menampakkan diri. Hujan yang disertai angin kencang membuat saya terpaksa menutup pintu dan jendela. Untung saja, listrik tidak ikut-ikutan padam.
suasana langit sesaat sebelum hujan turun dengan lebat
Saya mengajak anak-anak tidur siang sekejap. Saat menemani mereka, saya ikut terlelap dan terbangun jam 5 sore. Di luar masih hujan deras. Saya berwudhu dan menunaikan sholat Ashar sebelum melakukan aktivitas lainnya. Dan sisa sore harinya hanya saya habiskan di rumah, dengan segudang pekerjaan yang menunggu untuk saya selesaikan. Malam harinya, saya dan suami sepakat meliburkan jadwal belajar dan mengaji. Kami hanya menemani anak-anak menonton, sampai jam tidur mereka datang. Saat mereka sudah terlelap, saya menggunakan waktu yang ada untuk menyiapkan diary saya hari ini.
Saya tergabung dalam tim Aceh-indonesia yang terdiri dari @anroja, @p3d1, @muzack1 dan @lord-geraldi.
More about me click👉 (Here)
Gabung bersama kami di Discord The Diary Game Indonesia.
Kita akan menikmati tantangan baru dalam menulis di kontes thediarygame season ke 3, saya harap kita masih dapat berpartisipasi di sini.
#onepercent
#indonesia
Aamiiin
Share on Twitter
Menu sederhana rasa bintang lima
#onepercent
#indonesia
Pak @muzack1 bisa aja. 🤣🤣
Rutinitas yang melelahkan di tengah musim pancaroba seperti sekarang. Tapi semua terbayar dengan menu lezat dan minuman segar yang tersaji di Cafe favorit.
Salam kompak selalu mbak ku 😊
Terimakasih @midiagam.
Get,
Saban-saban.
Memang kak kami satu ini pantas jadi istri yang sangat baik, semua kegiatan di pagi hari di lakukan dengan penuh semangat, saya salut kepada anda kak @ernaerningsih.
Kencan berdua bersama suami tercinta membuat kami iri, kbn Nyoe meunan bg @ikhsan01
#onepercent
#indonesia
Abg iri mnye dek ayu di cok le adek...
Kwkwkw
Persaingan secara sehat bang, Dek Ayu tau siapa yang lebih get akai. 😂😂
Berbicara get akai jioh that tinggai adek pakie...
Kwkwkkw
Dek ayu, mana dek ayu? Jangan sampai keduluan dek @nazarul. Pepet terus, biar nggak iri lihat kemesraan kakak sm suami. 🤣🤣🤣🤣
Kak @ernaerningsih semua akan saya lakukan demi dek ayu.. meski dirinya usia 100 tahun aku juga masih mau. Aneuk ihh🤗🤗😁😁😁
Lebai. 🤣🤣🤣🤣
@nazarul akan mengalah kepada adik nya @herimukti kak, @nazarul dia orangnya sudah baik ganteng dan lari nya kencang kak. 😂😂😂😂
Ada yang bilang sama saya wajah @nazarul mirip badut. Entah siapa yang ngomong, lupa saya. 🤔🤔
Astaghfirullah
🤣🤣🤣
You have now reached the end of Season 2 of The Diary Game.
The Dairy Game is continuing in a new format...
It would be great if you would like to continue to participate.
I will. Thank you so much