The Diary Game Season 3, Better Life, Jum'at, 13 November 2020 (Mendung Menghiasi Hari)

Pagi ini cuaca begitu mendung. Saat saya terbangun tadi pagi pun, suhu nya terasa sangat dingin. Saya pun tidak berlama-lama di kamar mandi. Selesai kegiatan di kamar mandi saya segera kedapur dan menyiapkan menu sarapan dan makan siang untuk keluarga. Saat anak-anak berangkat ke sekolah, langit bertambah mendung dan menghitam. Tapi syukurnya, tidak ada hujan yang turun. Meskipun begitu saya segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Di jalan menuju ke sekolah, hujan mulai turun rintik-rintik. Namun tidak menyurutkan semangat saya untuk segera tiba di sekolah. Setibanya di sekolah, acara pengajian rutin yang kami adakan setiap pagi jumat sudah selesai. Jumat ini saya kembali tidak bisa mengikuti pengajian ini. Karena saya tidak bisa meninggalkan si kecil bersama neneknya terlalu lama, karena neneknya masih kurang sehat. Jadilah saya berangkat saat mendekati jam mengajar. Suasana di sekolah pagi ini juga nampak mendung.

Sambil menunggu jam masuk berbunyi, saya beristirahat sejenak di kantor sambil berbincang hangat dengan guru yang baru keluar dari kelas masing-masing. Tak lama setelahnya, giliran mengajar saya pun tiba. Saya segera masuk ke dalam kelas VIII/2, di mana semua murid-murid saya sudah menunggu. Hari ini siswa di kelas ini akan mengikuti ulangan. Ulangan berlangsung selama 50 menit. Tepat saat bel pulang berbunyi, seluruh siswa selesai mengumpulkan hasil ulangan mereka.

Setelah kegiatan di sekolah usai, saya segera pulang melalui jalan pintas agar tidak terjebak macet di pasar Matangkuli, karena hari ini merupakan hari "Peukan" di wilayah Matangkuli dan sekitarnya. Saat tiba di pasar tradisional Blang Jruen, saya singgah di kedai sayur mayur untuk membeli Tahu, Tauge dan bumbu pelengkapnya. Siang ini saya ingin membuat Tumis Tahu dan Tauge. Selesai belanja sayur mayur, saya Segera pulang ke rumah dan tiba tak lama kemudian.

Setibanya di rumah, dan berganti pakaian rumahan, saya segera sibuk dengan kegiatan memasak sayur. Hanya butuh tiga puluh menit, tumis Tahu campur Tauge sudah siap saya hidangkan di atas meja makan. Suami segera makan siang, sebelum berangkat ke mesjid untuk menunaikan sholat jum'at berjamaah. Saya hanya mengisi waktu di rumah dengan mengurus anak-anak.

Siang harinya, saat suami baru pulang dari mesjid, langit yang tadinya mendung mendadak hujan. Suami yang tadinya ingin berangkat ke Lhoksukon terpaksa di batalkan. Kami hanya mengisi waktu di rumah, menemani si kembar mengerjakan PR (pekerjaan rumah) dari sekolah, dan mengawasi si kecil yang sibuk dengan dunianya sendiri. Jam 3 sore, hujan hanya tersisa rintik-rintik. Suami segera berangkat ke Lhoksukon, sedangkan saya hanya di rumah menemani anak-anak.

Sore hari menjelang Maghrib, suami pulang dengan membawa banyak belanjaan, mulai dari ikan serta buah-buahan. Sebelum mandi saya mengeksekusi ikan dan semua buah-buahan yang di beli, serta menyimpan nya di kulkas untuk persiapan esok hari.

Malam harinya, anak-anak tertidur cepat karena aktivitas harian mereka sangat melelahkan. Tiada henti mereka bermain dan berkejaran ke sana kemari. Alhasil, hanya sempat mengaji sebentar, mereka sudah mengantuk. Saya tak bisa langsung beristirahat karena harus menunggu suami pulang dari menjemput si kakak di balai pengajian.

Tepat jam 10 malam, suami pulang dengan si Kakak, serta dua bungkus Kebab dan nasi goreng di tangan nya. Akhirnya kami bertiga menghabiskan malam dengan menikmati Kebab Khalisa, dan si Kakak dengan nasi goreng kesukaannya. Jam 11.30 malam, barulah kami beranjak masuk ke kamar untuk beristirahat.