The Weekly Writing Challenge #4 [ The Street Where I Live ]
Postingan ini saya buat untuk mengikuti kontes mingguan yang diadakan oleh @steemitblog, dengan tema Minggu ini, The Street Where I Live.
Saya tinggal di sebuah kota kecil di Kabupaten Aceh Utara. Rumah saya terletak tepat di pinggiran jalan raya. Jadi sangat tidak mengherankan kalau jalanan di depan rumah saya, selalu sibuk dengan berbagai macam kendaraan, roda dua maupun roda empat.
Jalanan di depan rumah saya juga merupakan salah satu jalan yang menghubungkan antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya, sehingga setiap harinya selalu banyak kendaraan yang berlalu-lalang, baik dengan mobil pribadi maupun angkutan umum, yang membawa kebutuhan bahan pokok makanan.
Sepanjang jalan didepan rumah saya, hanya terdapat beberapa rumah penduduk, yang sebagian besarnya malah menggunakan bagian depan rumahnya, untuk berjualan. Ada yang berjualan tas dan aneka suvenir, dan ada juga yang menjadikan rumahnya sebagai warung kopi. Hal ini dikarenakan, disepanjang jalan di depan rumah saya tersebut, terdapat beberapa perkantoran. Di samping itu, juga terdapat banyak sekolahan dari berbagai jenjang. Ada sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Dan didekat rumah saya juga terdapat rumah sakit, sehingga daerah saya tinggal tidak pernah sepi dari keramaian.
Tidak begitu jauh dari rumah saya, terdapat jalan yang di pinggir nya terdapat hamparan sawah di kiri dan kanan jalan, sehingga sangat menyejukkan pemandangan mata. Jalanan di depan rumah saya juga menghubungkan dengan pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan pokok masyarakat sekitar.
Ada banyak keuntungan memiliki rumah di pinggiran jalan raya, salah satunya akses untuk pergi kemanapun gampang. Akan tetapi ada juga kerugiannya. Saya harus ekstra hati-hati dalam menjaga anak-anak saya. Pintu pagar harus selalu dalam keadaan terkunci, karena kalau saya teledor, bisa terjadi kecelakaan fatal.
Akan tetapi, karena sudah hampir dua bulan ini semua perkantoran dan sekolahan di tutup, karena pandemi covid-19, dan semuanya diwajibkan untuk bekerja di rumah saja, maka jalanan di depan rumah saya sudah sedikit sepi. Hanya sedikit kendaraan yang lalu lalang. Dan suasana tidak lagi bising seperti hari-hari sebelumnya. Hanya sedikit jumlah kendaraan yang wara-wiri, untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Apakah saya senang tinggal disini ?
Jawabannya adalah ya. Karena tidak banyak rumah yang ada disini, jadi hampir semua orang yang tinggal disini, saling mengenal satu sama lain. Rasa solidaritas juga masih tinggi. Saat kita butuh bantuan, kita masih bisa minta tolong kepada tetangga depan dan disamping rumah.
Saat ada tetangga yang sedang membuat sebuah acara pesta, semua orang di lingkungan saya tinggal, saling bahu membahu untuk membantu kelancaran acara pesta tersebut. Dan kami disini juga sangat menjaga privasi dan tidak saling mencampuri urusan masing-masing. Tapi selalu berusaha membantu saat di butuhkan. Jadi saya sangat bahagia bisa tinggal disini.
Tapi karena adanya wabah covid-19 ini, kami sudah sangat jarang berkumpul, hanya untuk sekedar berbincang tentang kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan musibah ini segera berlalu dan keadaan bisa kembali normal seperti biasanya.
Around these roads there is a beautiful vegetation
Yeah, you are right
Thank you for taking part in the latest 100 Days of Steem Challenge.
It is really interesting to learn about your street.
Keep following @steemitblog for new challenges every week.
The Steemit Team
Thanks so much for your support.