Berkunjung dengan yang sudah tiada..

in Freewriters17 days ago

IMG_20240410_115216.jpg

Bagi kami yang muslim, hari raya idul fitri merupakan momen paling indah setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan. Biasanya idul fitri ditandai dengan saling memaafkan sesama keluarga dan tetangga.

Selain itu, tempat pekuburan juga ramai dikunjungi saat hari raya. Hampir semua keluarga mengunjungi pemakaman umum untuk mengunjungi keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggalkan dunia ini.

Setiap kali berkunjung ke pemakaman maka yang terlintas di benakku, kapan aku menyusul mereka yang sudah tiada..?. Bahwa semua orang pasti mengalami kematian, hanya saja tidak ada seorang pun yang tau kapan itu terjadi.

Aku melihat isteri dan anakku yang masih kecil menabur bunga di kuburan ayahku. Paling tidak walaupun sang kakek sudah duluan tiada sebelum sempat melihat cucunya lahir namun dengan berkunjung seperti ini, ada memori yang akan tertanam pada anakku tentang sang kakek yang belum pernah dia lihat.

Sembari menatap mereka aku termenung, seandainya kematian itu tiba dan akan memisahkan kami selamanya, maka pertanyaan yang terlintas dibenakku, bagaimana nasib aku di dalam kubur dan nasib keluarga yang aku tinggalkan?.

Semua orang menginginkan kebahagiaan, termasuk bagi mereka yang sudah tiada, apakah mereka mengetahui akan kunjungan ini,,?. Tidak ada jawaban pasti akan hal tersebut, semuanya abstrak.

Hampir setiap hari idul fitri selalu diisi dengan tradisi tersebut, namun tidak membawa perubahan yang berarti bagi kita yang masih merasakan kehidupan ini. Seolah-olah acuh dengan kematian yang bisa datang kapan saja tanpa perlu undangan dari kita.

Semoga di tahun 2024 ini akan menjadi tahun perubahan bagi diriku untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dikemudian hari.

Salam hormat 🙏

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

Apakah Anda bukan manusia yang baik? Apa yang baik? Kita hanya bisa melakukan yang terbaik. Kita semua memiliki kehidupan yang harus dijalani, dan berjalan di jalan kita. Jika Anda meninggal, istri dan anak Anda akan menempuh jalan hidup mereka. Sesederhana itu. Hidup bukanlah tentang satu orang yang mengurus dan memikul semua tanggung jawab untuk banyak orang. Saya juga percaya bahwa sebagai orang tua, Anda harus mempersiapkan apa yang akan terjadi pada anak Anda jika Anda meninggal. Itulah yang saya lakukan. Saya mencari orang untuk merawat anak-anak saya karena saya mengajari mereka sebanyak mungkin. Saya memiliki daftar darurat, mereka tahu di mana KTP, surat-surat penting, dan uang. Saya juga membuat buku harian untuk setiap anak saya, yang ditulis tangan. Mereka memiliki foto-foto untuk dikenang.

Saya ingat bagaimana nenek saya pergi ke sekolah dasar setiap akhir pekan. Dia menggosok batu, merawat bunga dan tanaman. Dia selalu mengajak saya.

Beberapa tahun yang lalu saya memutuskan untuk mengunjunginya di komentar. Tempat itu tampak seperti tempat pembuangan sampah. Pikiran pertama saya adalah: Saya tidak ingin dikubur di sini.
Saya memberi tahu di sekolah dasar di mana menemukannya, kuburan itu baru saja diurus. Alih-alih nenek saya, saya berbicara dengan kakek saya - keduanya dimakamkan di kuburan yang sama.

Jangan terlalu khawatir. Jika Anda butuh bantuan, beri tahu saya.

Terima kasih sudah mensupport saya, komentar anda sangat berarti, saya sangat berterima kasih. Jawaban anda yang sangat sederhana menunjukkan persiapan yang sudah matang.

Saya memiliki 2 orang anak. Yang sulung sudah berumur 17 tahun sedangkan yang bungsu 9 tahun. Di umur saya yang mendekati 50 tahun, saya merasa sangat menyesal sudah salah dalam mengelola keuangan. Sehingga saya harus berpikir ekstra keras untuk persiapan anak sulung saya yang akan kuliah tahun depan. Antara pikiran dan jiwa saya ada kesenjangan yang besar.

Saya juga mengalami hal yang sama. Sekarang anak saya telah memutuskan untuk tetap kuliah. Saya harap dia telah menemukan solusinya. Dia akan bekerja dan kemudian kuliah. Perusahaan mengatakan bahwa penghasilannya seharusnya cukup untuk membiayai kuliahnya. Saya tidak mampu membayar 10.000 euro per semester (atau lebih). Saya tidak ingin anak-anak saya memulai kuliah dengan pinjaman. Di sini, butuh waktu seumur hidup untuk melunasinya. Setidaknya 40.000 per tahun. 4,5 tahun ke depan buku, makanan, internet, transportasi umum, pakaian. Saya harap penghasilannya cukup. Universitas tidak dengan mudah menjawab pertanyaan tentang berapa harga yang harus dibayar. Saya tidak percaya mereka mencium adanya korupsi.

Anak bungsu saya baru saja berusia 18 tahun dan mengatakan bahwa ia tidak akan kuliah. Dia sudah bosan setengah mati di sekolahnya saat ini. Ia masih memiliki tiga tahun lagi dan beberapa pelajarannya diajarkan dalam bahasa Jerman. Bahasa Inggrisnya berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang diajarkan di sekolah (dia sudah memiliki ijazah selama 2 tahun, seperti anak saya).

Akan sulit mencari pekerjaan di sini, di Eropa. Yang saya inginkan adalah anak-anak saya bahagia dan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk hidup. Kami tidak peduli dengan karier atau 40 jam kerja.

Universitas yang akan dituju oleh anak saya tidak ada hubungannya dengan pendidikannya saat ini, jadi dia akan melakukan hal lain. Itu juga bukan pilihan pertamanya, jadi saya harap dia tidak akan kecewa dalam lima tahun ke depan seperti lima tahun sebelumnya. Saya berharap dia melanjutkan pendidikannya di bidang seni karena sekolah itu juga menginginkannya. Akan lebih baik jika dia tidak perlu mengikuti lockdown.

Berapa biaya satu semester/biaya kuliah dengan Anda?
Mungkin ada bantuan atau dana dari pemerintah untuk membantu putra Anda? Bagaimana dengan putri Anda? Bukankah dia berhak mendapatkan kehidupan yang baik dan memuaskan, belajar?

Saya memiliki empat anak perempuan dan satu anak laki-laki. Tak satu pun dari anak perempuan saya yang bergantung pada seorang pria dan mereka berpendidikan tinggi, sangat cerdas dan kreatif. Jika mereka tidak dapat melakukan apa yang mereka sukai dan tidak bahagia, mereka akan sengsara dan tidak dapat memiliki kehidupan yang baik atau merawat orang lain.
Karier atau pekerjaan penuh waktu tidak penting bagi kami. Ruang dibutuhkan untuk hobi dan bersantai.

Menjadi bahagia dan sukses ada pada diri manusia. Untuk menjadi seperti itu, Anda perlu merasa bahwa Anda berharga dan berarti. Bersama kami, satu anak tidak memiliki hak lebih dari yang lain.

Senang berbicara dengan Anda. Sebagai orang tua, sayangnya, tangan kami juga terikat dan kedua orang tua harus berkontribusi untuk kesejahteraan dan pengeluaran anak-anak mereka.

Apakah istri Anda memiliki pekerjaan?

Terima kasih atas motivasi yang anda berikan, saya masih punya waktu satu tahun lagi untuk mempersiapkan biaya kuliah putri saya.

Bagi kami yang pegawai pemerintah tidak mendapatkan bea siswa atau bantuan apapun, hanya gaji dan tunjangan profesi saja.

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari tulisan anda, semoga saya bisa menjadi lebih baik lagi tahun ini, thank alot 🙏

Anehnya, Anda tidak bisa mengandalkan bantuan. Saya harap, apa pun yang saya lakukan, dapat membantu Anda dan keluarga Anda. Tetaplah berhubungan dengan baik. Saya senang berbicara dan mendengar kabar dari Anda.

Thanks a lot

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63849.10
ETH 3132.18
USDT 1.00
SBD 3.89