Do not look back because the past taught us this path is still long

fahmidamti (67)in #zzan • 3 years ago

Dear Steemit Friend.!!

Hi steemian friend. in this life we never know what is down the road there.

Once we pass a long, steep path, rocks. Every now and then the legs feel pain because of tripping stones, falling ill, until sometimes we find a few wounds in the knee, sore, bleeding.

we wipe the dirty and bloody knees, slowly then rise.
Sometimes we choose to take a break under the trees, the trees that are no longer shade, shelter empty spaces that are still in let it locked.

Re-walk until we find an intersection,
The intersections that require us to choose. His true God has chosen his way for us, yet our sense is that we are faced with choices that require us to choose.

The street is still very long ..
Maybe we are tired, Maybe also the heart is so crucial when many people are still in a long sleep, must be willing to leave the bed early.
When friends of our age prefer to have fun together in places of entertainment, have to steal time to eat .. Learning ..

This is learning. Learning to a "teacher" whose life is on the verge of grief. Learning to a "teacher" whose health is below the "They" standard deserve to be called "teacher" not only because we learn from its weaknesses and shortcomings, but also because of its fortitude in facing disease .. Difficult? Sure ..

Would not it be better to find it hard to learn from the bitterness of ignorance? Life is indeed difficult ..
For the whole life we continue to learn ..

Hai sahabat steemian. dalam hidup ini kita tidak pernah tahu apa yang ada di ujung jalan sana.

Suatu ketika kita melewati jalan yang panjang dan terjal, bebatuan. Sesekali kaki merasa kesakitan karena tersandung batu jalanan, terjatuh sakit, hingga kadang kita menemukan segelintir luka di lutut, perih ,berdarah.

kita menyeka lutut yang kotor dan berdarah, perlahan lalu bangkit.
Terkadang kita memilih istirahat sejenak di bawah pohon, pepohonan yang tak lagi teduh, seteduh ruang-ruang kosong yang masih di biarkan terkunci.

Kembali berjalan hingga kita menemukan sebuah persimpangan,
Persimpangan yang mengharuskan kita untuk memiih. Sejati nya Allah telah memilih jalannya untuk kita, namun rasa-rasanya kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang mengharuskan kita untuk memilih.

Adapun jalan ini masih amat panjang..
Mungkin kita lelah, Mungkin juga hati begitu rengkah saat banyak orang masih berada dalam tidur yang panjang, harus rela meninggalkan tempat tidur lebih awal.
Saat teman-teman seusia kita lebih memilih bersenang-senang bersama di tempat-tempat hiburan, harus mencuri-curi waktu untuk makan.. Belajar..

Inilah belajar. Belajar pada seorang "guru" yang hidupnya sedang di landa kesedihan. Belajar pada seorang "guru" yg kesehatannya sedang berada di bawah standar "Mereka" pantas di sebut "guru" bukan hanya karena kita belajar dari kelemahan dan kekurangan nya, tapi juga karena ketabahannya dalam menghadapi penyakit.. Sulit ? Tentu..