Merancang Proyek Masa Depan Bersama Remaja di Rumoh Agam

Sore ini saya menyempatkan diri lagi menghabiskan waktu di Rumoeh Agam untuk berdiskusi dengan anak-anak remaja yang ada disana dan dengan Pak Aris sebagai pembina. Saya dan Pak Aris sudah lama bekerjasama dalam mengembangkan program-program pendidikan yang dibutuhkan oleh anak usia remaja agar kegiatan yang mereka lakukan bisa disalurkan ke dalam hal-hal positif.

Rumoh agam ini sebenarnya adalah program binaan SOS Children Village, jadi untuk anak laki-laki yang sudah memasuki usia remaja akan dipindahkan ke asrama khusus laki-laki. Namun, walaupun sebagai program binaan, saya dan Pak Aris ingin remaja disini memiliki kemampuan sendiri untuk bertahan hidup dan lebih mandiri, oleh karena itu kita telah menyusun beberapa program untuk kegiatan mereka.

Program sebelumnya yang kami jalani adalah pada bidang pertanian dengan membuat petakan tanah serta mendesain mini kebun sebagai tempat tumbuhnya sayuran yang ketika panen bisa dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, dan mengajarkan mereka bagaimana cara membuat pupuk sendiri tanpa harus membeli. Dengan memiliki kebun sendiri di perkarangan rumah, secara tidak langsung para remaja belajar bagaimana cara menekan biaya hidup dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, serta mereka juga belajar cara berhemat, jadi uang yang mereka miliki bisa dialokasikan untuk hal lainnya. Program ini telah kami jalankan sejak tahun 2015 yang lalu.

tempat pembibitan

Karena keterbatasan waktu dan tenaga, saya hanya bisa berkontribusi melalui ide-ide yang ada saja melalui komunikasi jarak jauh. Barulah hari ini saya bisa kembali bertatap muka dengan mereka dan berbincang lama untuk menemukan ide-ide baru yang akan kami laksanakan ke depannya.

Saat ini remaja yang tinggal di rumoh agam telah memiliki workshop sendiri, workshop ini digunakan mereka untuk membuat barang-barang jadi seperti meja, nampan, lemari bahkan mereka memproduksi alat musik cajon. Mereka juga bisa membuat mural di tembok dan dinding.

mural yang dikreasikan sendiri oleh remaja di rumoh agam

Dalam hal kreatifitas, jiwa seni remaja yang berada di rumoh agam ini patut diapresiasi. Namun sistem yang dijalani masih sangat tradisional, karena tidak adanya pencatatan yang dilakukan ketika terjadinya transaksi pada produk yang mereka jual. Untuk itu, salah satu remaja yang bernama Satria dan beberapa remaja lainnya akan saya arahkan sebagai bendahara yang akan mencatat arus keluar masuk kas dari workshop tersebut. Saya juga sedang memantau beberapa anak yang hobi menulis, agar nantinya bisa diarahkan sebagai reporter untuk mengekspos segala kegiatan yang telah dan akan berlangsung.

mini bar

hasil karya para remaja

Ke depannya kami akan juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang berkompeten agar rumoh agam ini bisa dijadikan sebagai education center untuk siapapun yang ingin belajar.

Pada perencanaan tahap awal para remaja akan membuka pelatihan pada anak-anak usia Sekolah Dasar untuk membuat papan nama menggunakan bahan triplek, tujuan kegiatan ini dilakukan adalah agar ilmu yang di dapatkan oleh para remaja di rumoh agam bisa disalurkan, sekaligus menyiapkan mental mereka ke depannya untuk menjadi mentor professional yang mampu bersaing.

Sayangnya, karena keterbatasan, kegiatan mereka belum banyak diketahui oleh para stake holder. Disinilah diperlukan perluasan jejaring agar kegiatan mereka bisa diketahui oleh banyak orang. Dalam hal membangun jaringan, para remaja juga akan diajarkan bagaimana caranya mengemas dan memasarkan produk agar mereka punya daya saing yang tinggi.

Saya juga berpikir untuk memberikan penguatan kepada para remaja dari sistem manajemennya, sehingga suatu saat ketika kami melepaskan mereka ke dunia “nyata”, mereka siap dan tidak terkejut dengan persaingan yang akan mereka hadapi.

tempat diskusi dan bersantai

Semoga saja kegiatan ini bisa terwujud, sehingga para remaja bisa lebih mandiri dalam segi ekonomi dan akhirnya kemampuan yang mereka miliki bisa diajarkan kepada orang lain, minimal pada keluarga mereka sendiri. Saya yakin saat ini banyak remaja yang memiliki kemampuan dan ide-ide kreatif, dan sudah menjadi tugas kita untuk mengarahkannya.

Salam,
@fararizky