Happy-Happy di Gunung Salak: Jalan-Jalan Aceh #3

in #photography7 years ago (edited)

Saat menuju Takengon, Aceh Tengah, saya dan rombongan memilih jalur Simpang KKA, Aceh Utara-Bener Meriah. Jalur ini merupakan lintas baru yang menghubungkan dua kabupaten tersebut. Berbeda dari lintasan Biruen-Takengon, jalur Simpang KKA lumayan lebih tenang. Jalanannya tidak terlalu berliku-liku dan berlembah. Cocok bagi yang mabuk darat.

Jalanan lintas ini juga mulus. Aspal licin mengular hingga ke Kabupaten Bener Meriah. Tetapi tetap harus waspada, sebab di beberapa titik ada longsoran tanah. Pemandangan di lintasan ini juga bagus sekali. Kanan kiri perbukitan berbaris tiada henti-hentinya. Memanjang hingga tampak gunduk-gundukan hijau pepohonan. Di beberapa area juga terlihat perkebunan warga. Umumnya mereka bercocok tanam pohon pisang. Jarang sekali saya temukan pohon kopi.

“Di sini udaranya masih panas, nggak dingin,” ujar Pak Husni yang ikut serta dalam rombongan. Doi kelahiran Takengon, jadi tahu jenis cuaca yang cocok untuk menanam kopi.

IMG_0118.JPG

Ada satu lokasi yang ingin saya samperin saat melewati jalur ini, yaitu Gunung Salak. Saya sudah bisikin Pak Husni, ketua rombongan, untuk mampir ke sana. Lokasi ini lumayan hits beberapa bulan lalu. Setiap hari, di Instagram, ada aja yang posting fotonya. Bahkan, saya juga pernah membaca di salah satu media lokal, kalau liburan Idul Adha kemarin Gunung Salak ini padat merayap pengunjung.

BACA JUGA Aduh, Sakitnya Terguling-guling di Tangga Hotel: Jalan-Jalan Aceh #1

INI JUGA DIBACA Sengsaranya Menginap di Hotel Negara Api: Jalan-Jalan Aceh #2

Ternyata teman-teman yang lain juga kepingin mampir. Alhasil, ketika lokasinya mulai tampak dari jauh, kita pada norak semuanya. Kepingin buru-buru turun dari mobil.
Tempatnya sebenarnya sederhana. Hanya café kayu yang menghadap lembah pepohonan di bawahnya. Lokasinya tinggi, dari atas saya bisa jurang-jurang terjal.

Saya nggak tahu kenapa lokasi ini dinamakan Gunung Salak. Yang pasti saat tiba, saya sibuk keliling untuk pastiin beneran ada nggak pohon salak di sini. Nyatanya? Boro-boro, kagak ada! Pohon pinus lebih mendominasi dengan pohon hutan lainnya.

IMG_0160.JPG

Serunya di lokasi ini ada ayunan. Saya tahunya saat naik ke atas melewati pijakan tangga yang terbentuk dari tanah keras. Kayu-kayu sederhana dijadikan pegangan. Di atasnya ada ranting-ranting kering melengkung membentuk terowongan.

Nah, di ujung sana ayunannya. Antara serem dan seru sebab ayunannya menghadap ke lembah. Kalau terlalu semangat waktu ayunan, yah, siap-siap bakal tersungkur ke dalam jurang. Mati deh…

IMG_0141.JPG

Di samping ayunan juga ada jembatan kecil yang menghubung ke balkon mini. Balkon ini tersusun dari kayu. Dari atas sana, saya bisa melihat lebih luas pemandangan pegunungan. Di atas pegangan balkon, terdapat susunan huruf yang membentuk kata; RINDU ALAM.
Sempat heran, ini maksudnya apaan? RINDU ALAM @_@
Kenapa nggak RINDU yang lain. Rindu rumah kek, rindu ibu, rindu pulang, atau rindu Vety Vera kek, kakaknya Alam.

Terlepas dari rindu-rindu itu, Gunung Salak memang bagus. Tempatnya seru buat nongkrong. Dan ternyata, ada banyak café serupa yang berada di lintasan ini. Saya baru menyadarinya saat beranjak pergi. Café-café ini malah ada yang lebih keren lagi. Nggak heran kalau di sini jadi tempat wisata baru di Aceh. []

23da59b2-e6bb-4706-81c0-8ae2623a23c0.jpg

Sort:  

Cakep kali pemandangannya yaaa. Eike blm pernah ke Takengon

neu jak juuu.... bek neu preh lee haaaiii..

Rindu alam..hihihi...

Hadeeh kemarin gak diajak singgah ke sini, kayaknya harua balik lagi dah ke Takengon.

Huruf "D" nya udah tercopot.
Awalnya penasaran, ini susunan kata apaan. Cari-cari, lha ada huruf "D" duduk terpojok di bawah.
makanya jadi tau ternyata RINDU ALAM.
kenapa nggak RINDU Vety Vera yaa, kakaknya Alam

Abangnya fans Mansyur. S. Ternyata adiknya fans Vety Vera hahahahaha

Aq ngak berani naek tu.. Patah peu yg na

kalao naek kayu amblas ke bawah, is dead deh..

Aku pernah ketemu seseorang, dia bilang begini, yang di Aceh Utara itu namanya bukan Gunong Salak, tapi Gunong Sala, kesalahan yang tidak diperbaiki, akhirnya salahnya keterusan..... salah dipelihara....

jadi ini kesalahan berjamaah ya..
Apa sengaja diubah biar lebih eye kecing kali yak..

Iya Kak, yel juga pernah dengar begitu, bukan gunung Salak, tapi Sala. Lagian nggak ada pun pohon salak di sana.

Lihat tulisan Rindu Alam, ingat nama coffee di Aceh Selatan yang dulunya sangat hits di sana. Tapi, lokasinya di tepi pantai.

Tetap eksis di jalan-jalan ya bro :D

Selagi masih muda.. hehhe

Itu ayunnya cuma untuk foto atau kuat untuk dijadikan ayunan, bang?

bisa jg utk ayunan Yu, kayaknya kuat sih. soalnya rame yg naik

Lalu kenapa namanya gunung salak, bulan gunung pinus saja?

Terus, kamu ga nyobain ayunannya, Hat? Kan seru tuh, berayun manja di udara? 😀

Takut kecebur ke lembah yang terjal nan dalam, kak..
hihi

Cakep dan pas ceritanya

hi @ferhatmuchtar postingan yang berkualitas ini berhasil ditemukan oleh Team kurator OCD!

Balas komentar ini jika Anda bersedia postingan ini untuk dibagikan.Dengan menyutujui hal ini,anda mendapatkan kesempatan untuk menerima reward tambahan dan salah satu gambar dari postingan ini akan kami gunakan dalam kompilasi harian kami.

Ikuti @ocd- untuk mengatahui project kami lebih lanjut dan membaca postingan berkualitas yang lainnya.

Wah, terima kasih silahkan...
Dengan senang hati jika tulisan ini dibagikan untuk yang lain...