Twina Twini (Shezan)

in Indonesia3 years ago

IMG-20210427-WA0112[1].jpg

Salam sehat selalu untuk sahabat steemian semua, semoga berkah Ramadan selalu menyertai kita. Postingan kali ini aku ingin berbagi sedikit cerita perangai anak kembar. Awalnya bikin pusing akhirnya pasrah dan menyenangkan.

Memiliki anak kembar tak terbayangkan sebelumnya, apalagi kembar seiras perempuan. Sabtu malam 24 November 2018 lalu menjadi awal kisah kami berdua bergelut dengan tingkah polah dua bayi mungil yang akhirnya kami namakan dengan istilah kembar pula, Twina Shezan dan Twini Shezan.

Nama Shezan kami ambil dari bahasa sebaran yang bermakna keindahan. Ya memang indah, karena memiliki anak kembar adalah anugerah yang tak terkira. Bulan pertama sangat merepotkan, dua neneknya harus turun tangan, keduanya berbagi peran merawat si kembar dan merawat paska persalinan istri.

Saat itu aktivitas si kembar tak lepas dari dua hal, minum susu dengan takaran pas dan buang air kecil. Tak minum ASI karena kadarnya sedikit, tak cukup untuk asupan dua bayi sekaligus.Untuk urusan mandi pagi itu jadi bagian aku sang ayah. Kebetulan aku sudah pengalaman memandikan bayi dari lima anak sebelumnya. Pastinya untuk sekedar memandikan bayi pasti bisalah.

IMG-20210427-WA0113[1].jpg

Memasuki fase tiga bulan, sang ahli perawat bayi alias dua nenek anak-anak sudah tidak ada di rumah, mulailah aku dan istri kelimpungan. Seluruh beban perawatan harus kami lakukan bedua, ditambah lagi tiga kakaknya si kembar tetap harus diperhatikan. Bayangkan, lelahnya luarbiasa. Apalagi si kembar mulai makan nasi pisang plus bubur kanji campur sayur dan udang. Cara mengolahnya saja sudah ribet, ditambah lagi rewel ketika disuap.

Kemudian soal jaga malam, karena si kembar pasti pipis dan terjadi berkali-kali. Menganti popok dan cebok ke kamar mandi pasti tugas ku lagi. Sedangkan si ibu harus mengganti popok dan menina bobok hingga suasana kembali senyap. Itu terjadi setiap hari dan malam hingga masuk fase satu tahun. Sampai-sampai kami berdua sepakat, merawat di kembar momen menurunkan berat badan. Nah itu dia, target itu terbalik 360 derajat, berat badan kami berdua malah naik drastis, walau tak sampai gemuk. Hahaha.

Memasuki tahun kedua, pekerjaan mulai ringan, si kembar mulai kuat merangkak dan berusaha berdiri, walau masih goyah. Juga mulai kuat menangis, suka teriak kalau haus dan jadwal makan tak boleh telat. Disitu aku mulai disiplin untuk mengulek nasi dengan pisang, dicampur bubur SUN kotak rasa beras merah. Hanya itu yang mereka mau. Pernah coba menu lain, keduanya mingkem alias tak mau makan.

IMG-20210427-WA0115[1].jpg

Kemudian tiga kali dalam sepekan wajib jalan-jalan, jalan pakai motor dan juga belajar berjalan di halaman rumah. Kalau belajar jalan sambil dipegang mungkin tak terlalu repot. Tapi tak jarang Twina Twini langsung minta jalan sendiri agar bisa rebahan direrumputan. Nah ini dia yang bikin emaknya sering teriak. Soalnya kalau sudah kena rumput, baju mereka bakal kotor.

Nah memasuki fasi 1,5 tahun aku dan istri mulai bisa tarik nafas. Si kembar mulai bisa berjalan walau belum bisa lari. Namun mereka mulai suka bermain tanpa harus digendong, palingan rumah mulai riuh, karena mereka suka ketawa dan menangis bersama saat merebut mainan.

IMG-20210406-WA0131[1].jpg

Saat ini keduanya sudah berusia 2,4 tahun. Bicaranya sudah cakap, tapi manjanya luarbiasa. Harus diutamakan dalam segala hal. Mulai rebutan pakaian, protes kalau mendapat sesuatu tidak sama. Suka minta susu tengah malam, maksa emak dan ayahnya bangun. Memelas ala kucing, kalau minta jalan keliling kampung.

IMG-20210427-WA0127[1].jpg

Nah itu cerita kecil dari sikembar Twina Twini. Yang hobinya ke pantai dan suka bernyanyi ala malu-malu kucing. Terima kasih sudah menyimak. Salam Ramadan.

Sort:  

Sehat2 terus kembar cantik... Bikin repotnya pas Masih kecil, ntar udah gede emak Dan ayah ditinggal 🤭

Hahaha.. itu dia masalahnya😆

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.12
JST 0.027
BTC 65181.06
ETH 3405.23
USDT 1.00
SBD 2.48