Violence Factors In Education (ENG-INA)
Each country has an obligation to organize its people to get an education, because a developed and intelligent nation is a bigger nation in the world of education. And a nation that does not care about the value of education for its people, then the nation will be left behind from all sides, both education itself, economic sector, infrastructure development sector and various other sectors.
The purpose of education itself is the process of creating a cadre of character and high quality, in order to achieve the ideals expected by a nation so as to compete in the future, because the cadres who are educated able to think and have a broad perspective in the future can be a state asset the best and can be proud.
But sometimes we regret that happened in the world of education, Where in the world of education is often violent, so that the developing mental for the students become unstable. When the students are unstable, the world of education is tarnished and smashed from the goal of education itself.
Violence in the world of education is not only happening in Indonesia alone, many countries also complain of violence that occurs in education. But until now has not found the right solution for the absence of violence in the world of education.
Everyone is responsible for the violence that occurs in the world of education, be it parents, teachers, government, and so forth. Because mutual concern without blaming each other for what happens in the world of education is the most appropriate solution.
The violation of the education world with violence there are several factors behind it, including family factors, so that there are learners who violate other students in various ways, some are done with sexual harassment, some are done by way of usage, and by other means.
Another factor is the seniority factor that occurs in education, where many schools let seniority happen. Yet it can not be good for junior students. Or culture seniority that happens unnoticed by the educational practitioner itself. Because there is an assumption that is passed down from generation to generation, junior must respect the senior, even if the occurrence is not good.
Should be in the world of education, learners learn how if they want to be appreciated by others, then they must respect others first. And no one else, let alone juniornya do not appreciate seninya if the senior has a personality and noble character.
Environmental factors are also very influential on the world of education, because violence in education itself sometimes does not happen where they study, it could be violence that occurs outside where they learn and gain knowledge.
Sometimes we also deplore the violence that occurs in the world of education, so it can cause and lead to death. So we hope all parties to participate take part and care without blaming what has happened in the world of education. Whether it is teachers, parents, religious leaders, community leaders, education observers, education practitioners and other parties who can contribute in advancing the quality of education and dignity.
Because with a shared concern, it will encourage the creation of good learners who have the power of thinking who want to do create good to be together. Thus, the ideals of a nation can be developed and developed can be created when the people of a nation itself has a thought to move forward.
Indonesia
Setiap negara berkewajiban untuk mengatur rakyatnya mendapatkan pendidikan, karena bangsa yang maju dan cerdas adalah bangsa yang lebih besar perhatiannya dalam dunia pendidikan. Dan bangsa yang tidak memperdulikan nilai pendidikan bagi rakyatnya, maka bangsa tersebut akan tertinggal dari segala sisi, baik pendidikan itu sendiri, sektor ekonomi, sektor infrastruktur pembangunan dan berbagai sektor lainnya.
Tujuan pendidikan itu sendiri adalah proses menciptakan kader yang berkarakter dan berkualitas tinggi, demi mencapai cita-cita yang diharapkan oleh satu bangsa sehingga mampu bersaing di masa yang akan datang, karena kader yang dididik mampu berfikir dan memiliki sudut pandang yang luas kedepannya dapat menjadi aset negara yang terbaik dan dapat di banggakan.
Namun kadangkala kita menyayangkan yang terjadi dalam dunia pendidikan, Dimana dalam dunia pendidikan sering terjadi kekerasan, sehingga mental yang berkembang bagi peserta anak didik menjadi tidak stabil. Saat peserta anak didik tidak stabil, maka dunia pendidikan kembali tercoreng dan terhempas dari tujuan pendidikan itu sendiri.
Kekerasan dalam dunia pendidikan tidak hanya terjadi di Indonesia saja, banyak negara juga mengeluh kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Namun sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat untuk tidak terjadinya kekerasan dalam dunia pendidikan.
Semua orang bertanggung jawab akibat kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan, baik itu orang tua, guru, pemerintah, dan lain sebagainya. Karena kepedulian bersama tanpa saling menyalahkan atas apa yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah solusi yang paling tepat.
Tercorengnya dunia pendidikan dengan kekerasan ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, diataranya faktor keluarga, sehingga ada peserta didik yang melakukan kekerasan terhadap peserta didik lainnya dengan berbagai cara, ada yang dilakukan dengan pelecehan seksual, ada yang dilakukan dengan cara pemakaian, dan dengan cara lainnya.
Faktor yang lain adalah faktor senioritas yang terjadi dalam dunia pendidikan, Dimana banyak sekolah yang membiarkan senioritas terjadi. Padahal bisa berakibat tidak baik bagi siswa yang junior. Atau budaya senioritas itu terjadi tanpa diketahui oleh praktisi pendidikan itu sendiri. Karena ada anggapan yang diturunkan secara turun temurun, junior wajib menghargai senior, walaupun terjadinya dengan cara tidak baik.
Harusnya dalam dunia pendidikan, peserta didik belajar bagaimana bila ingin di hargai oleh orang lain, maka mereka harus menghargai orang lain terlebih dahulu. Dan tidak mungkin orang lain, apalagi juniornya tidak menghargai seniornya bila senior tersebut memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia.
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan, karena kekerasan dalam dunia pendidikan itu sendiri kadang kala tidak terjadi pada tempat mereka belajar, bisa jadi kekerasan yang terjadi di luar tempat mereka belajar dan menimba ilmu.
Kadang kala kita juga menyayangkan kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan, sehingga dapat menyebabkan dan berujung pada kematian. Maka kita berharap semua pihak ikut andil ambil bagian dan peduli tanpa saling menyalahkan apa yang sudah terjadi dalam dunia pendidikan. Baik itu guru, orang tua, pemuka agama, tokoh masyarakat, pemerhati pendidikan, praktisi pendidikan maupun pihak-pihak lain yang bisa berkontribusi dalam memajukan dunia pendidikan yang berkualitas dan bermartabat.
Karena dengan kepedulian bersama, maka akan mendorong terciptanya peserta didik yang baik yang memiliki daya pikir yang mau berbuat menciptakan kebaikan untuk bersama. Sehingga, cita-cita suatu bangsa dapat maju dan berkembang bisa tercipta saat rakyat dari suatu bangsa itu sendiri memiliki pemikiran untuk maju.
betul mbak perlu adanya pendidikan moral terlebih dahulu :)