The Diary Game - Kamis, 09 Mei 2024 : Menyambut kedatangan saudara kami dari Salahaji

Pagi ini deru kendaraan di jalanan tidak terdengar ramai seperti biasanya, hanya satu dua kendaraan yang lewat meskipun jam sudah menunjukkan pukul 07.15 WIB.

Saya membuka pintu gudang dan berjalan kaki menuju sebuah warung yang berada sekitar 20 meter dari posisi saya berada. Saya berencana membeli nasi dan beberapa potong kue untuk mengganjal perutku yang mulai terasa perih.

Saya memilih nasi prang, bakwan dan kue basah untuk di bawa pulang ke gudang. Nasi gurih atau yang biasa disebut dengan nasi prang memiliki porsi yang lebih sedikit daripada nasih gurih biasanya yang dijual seharga 10.000 IDR atau 2,1 STEEM. Sedangkan nasi prang hanya dihargai 5000 IDR atau 1,05 STEEM. Porsinya lebih cocok untuk saya karena juga akan mengkonsumsi kue dengan ditemani secangkir kopi.

^{Verifikasi postingan di platform Stermit}

Setelah sarapan pagi, dilanjutkan aktifitas berikutnya memverifikasi postingan di halaman komunitas dan memilih postingan terbaik untuk direkomendasikan ke Booming. Saya juga membaca beberapa postingan peserta SEC S17 W6. Saya menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk berselancar di Steemit. Kemudian, saya memutuskan untuk pulang ke rumah karena jam kerja saya memang sudah berakhir sejak pukul 08.00 WIB. Setelah absen, saya langsung menuju ke rumah untuk membantu keluarga saya dalam penyambutan tamu dari Salahaji.

Sekitar pukul 11.15 WIB, saya mulai membantu untuk mempersiapkan tempat untuk para tetamu, mulai menggelar tikar, membersihkan teras rumah dan keperluan lainnya. Khusus untuk persiapan makanan sudah dihandle oleh kaum perempuan.

Tamu dari Salahaji sudah tiba di rumah

Menjelang Dzuhur, rombongan sudah tiba di kediaman saya, mereka berjumlah sekitar 13 orang dewasa dan 3 anak-anak. Kami menyambutnya dengan gembira dan mempersilahkan masuk ke rumah. Kami segera menawari mereka makan, karena sudah waktunya makan siang. Namun mereka sudah makan dalam perjalanan tadi, karena mereka tidak sempat sarapan pagi di rumah. Rombongan berangkat dari Salahaji sekitar jam 7 pagi sehingga tidak sempat sarapan pagi d rumah.

Setelah bersalaman dam mengobrol sebentar, mereka langsung berdoa (tahlilan) untuk mendiang ibu saya. Karena, memang tujuan mereka berkunjung untuk mendoakan almarhumah sekaligus bersilaturahmi dengna keluarga kami. Saya juga memanfaatkan momen ini untuk mengenal lebih dekat saudara saya dari Salahaji. Jujur, beberapa dari mereka baru saya jumpai pada hari ini.

Setelah shalat Ashar berjamaah, tamu baru mencicipi makanan yang kami hidangkan, selanjutnya mereka berpamitan untuk kembali ke Salahaji. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih atas kedatangan saudara kami dan memeluk mereka satu persatu.

Aceh, 10 Mei 2024
Steemit

---