Anti-Kritik dan Tukang Fitnah

in #aceh6 years ago

penjilat.jpg

Adalah hak setiap orang menilai sesuatu, termasuk memberikan apresiasi atau kritik. Kritik yang berbahaya adalah kritik yang disampaikan di belakang. Jatuhnya fitnah. Dari semua itu, penyakit berbahaya adalah “TIDAK MAU TERIMA KRITIK” sehingga mengarah pada taklid buta.

Saya sama seperti Anda. Saya terkadang harus memberikan kritik, tapi tidak sok bijak. Beda Anda dengan saya, Anda gemar mengkritik orang lain secara diam, terselubung, sambil pura-pura berlaku bijak. Munafik!

Inilah yang mungkin membedakan Anda dengan saya dan beberapa teman lain. Saya dan teman-teman menilai sesuatu terang-terangan, tidak bersembunyi di balik indahnya kata-kata apalagi sampai bersilat lidah sok bijak. Saya dan teman-teman terus terang jika memberikan apresiasi, karena semua datang dari dalam hati dan dada kami. Taka ada pura-pura diam dan pura-pura bijak pada diri saya.

Inilah yang mungkin membedakan Anda dengan saya dan beberapa teman lain. Anda berlaku seolah-olah sebagai orang bijak, lalu menebar fitnah tentang saya dan beberapa teman kepada orang lain. Bahkan, demi menjilat vote pada seseorang, Anda bersedia menjelakkan orang lain. Berikutnya, Anda menjadikan setiap persoalan sebagai ide tulisan Anda sambil seolah-olah Anda bijak sekali memberikan sulusi. Munafik!

Sudah beberapa kali saya membaca tulisan Anda yang menyindir, nyinyir, munafik. Dalam kenyinyiran itu, selalu ada kesan seolah Anda adalah orang bijak. Usia bau kencur yang baru saja membawa di atas angin karena bantuan orang lain Anda abaikan. Seolah semua yang Anda dapatkan hari ini adalah kesuksesan karena usaha Anda sendiri, tanpa peran orang lain di dalamnya. Memuakkan!

musismail.jpg
[menurut @musismail, tidak taklid buta dan semua yang buta]

Sudah beberapa kali saya membaca celoteh Anda yang menyindir saya dan beberapa teman saya. Seolah saya dan beberapa teman adalah orang yang bodoh, goblok, belum dewasa. Anda lupa peran saya mengangkat Anda di zaman bahelak. Anda juga lupa kontribusi teman saya dalam mempromosikan Anda. Berbekal menjilat apresiasi dari orang lain, Anda bersilat lidah seolah saya dan teman saya adalah anak kecil yang belum dewasa. Najis!

Sesunggunya Anda adalah orang labil, orang yang terlalu mudah mengultuskan sesuatu, terutama hal baru. Seperti kata teman saya, menemukan barang baru, Anda kultuskan, taklid buta. Ah, untung tidak membabibuta.

Adalah hak setiap orang menilai dan memberikan apresiasi, termasuk Anda. Namun, ingat, jangan pernah mengkritik individu orang lain, meski di balik kata-kata Anda yang berbalut benalu, karena saya dan teman saya paham mana bahasa menyindir dan mana bahasa yang lugas. Maka, ketika saya mengkritik steemit itu karena memang platform ini tidak sempurna. Sama halnya ketika saya memberikan apresiasi terhadap platform ini tempo hari, semua saya lakukan bukan untuk mendapatkan apalagi menjilat vote. Inilah yang membedakan Anda dengan saya dan beberapa teman!

Tak ada salam bagi si tukang fitnah,
Herman RN

Sort:  

Berrrrtuuusss, siapa gerangan yang ditonjok tulisan ini brader @hermanrn kabari aku, biar kita ngopi tuk redam emosi diri.

Ialah mereka yang suka menjelekan orang lain demi dapat vote dari para paus.

Ini bukan aku loh...aku muridnya herman rn..jujur..masalh jarang aku vote..ya maklum aja..voteku brp..tapi tetap kuhargai kok apa keputusan pak dosen terkait steemit.

Steemit hanya medsos...dunia nyata lbh indah. Saya akan selalu hubungi herman rn kalo ada kesempatan ke banda aceh. Wong kita kenalnya bkn di steemit kok...dan saya tau maksud tulisan ini utk sapa..maafkan aja lah..anak2 kok.

Yups. Bukan untuk dirimu. Aku tahu dikau tak sempat baca postinganku karena kesibukanmu. Tak jadi blem. Aku tak pernah bermasalah dengan steemit. Aku hanya bermasalah dengan attitude beberapa orang yang menjelekan aku dan kawan2 demi menjilat vote dari kurator. Celakanya ada yg menjelekkan aku di komunitas karena aku tdk bergabung. Pelan2 rahasia itu terkuak... Thanks sudah mampir.

Maafin aja lah bbrapa org itu, tulis aja apa yg ingin ditulis di steemit, pelan2 steem byk, itu aja kulihat walletmu dah byk hahaha

ka lon buka buka kitab stemit droe neuh bg Herman