The diary game, Minggu, 13 Agustus 2023: Agustus, bulan dua rasa

in Steem SEA2 years ago (edited)

Rindu itu berat. Rindu itu membuat rasa kangen. Rindu itu hadir kepada orang yang dirindukan. Nah, setiap bulan Agustus ada rasa rindu yang membawa sedih dan bahagia. Bahagia juga mampu membuat yang lainnya sedih. Hal inilah bagian dari perjalanan hidupku.

Bulan Agustus yang membuat rindu berbalut kesedihan karena setiap tanggal 4 Agustus di tahun berjalan Aku terkenang dengan Ayah tercinta yang telah pergi selamanya meninggalkan (meninggal dunia) kami sekeluarga. Almarhum tak perlu berkata bahwa kita tak akan berjumpa lagi. Sudah kodrat hidup bahwa yang hidup wajib meninggal dunia. Dunia pasti ditinggalkan. Sang Ayah yang meninggal pada 4 Agustus 1995, artinya kini telah 28 tahun hidup di alam berbeda, alam kubur namanya.

IMG-20230813-WA0080.jpg

IMG-20230813-WA0067.jpg
Almarhum Ayahanda tercinta (foto lama)

Pada saat itu Aku masih kuliah di semester delapan. Aku belum bisa membahagiakan orang tua dengan status mahasiswa. Tidak bermasalah saat kuliah dan berinteraksi sosial dengan masyarakat dan menjadi muazin di mushalla Al-Fitrah TNI AD Keraton Banda Aceh, sudah membuat sang ayah bahagia.

Sang Ayah pergi dan tidak menitip pesan agar Aku selesai kuliah masuk tentara. Tidak sama sekali. Beliau sadar akan banyak kekurangan anaknya yang berperawakan kurus tinggi dan langsing (kutilang). Dan, Aku pun tidak tertarik sama sekali. Cita-citaku adalah ingin menjadi Camat. Makanya Aku test STPDN dan tidak lulus. Rupanya takdir berkata lain bahwa Aku sudah digariskan rezeki oleh Allah SWT di Lauh Mahfuzh nantinya akan menjadi Prajurit Jalasena (TNI AL).

Ayah, belum sempat melihatku berhasil dan Aku belum sempat membahagiakan sang ayah. Ayahku insyaallah bangga anaknya sudah berpangkat Kolonel. Diluar dugaan. Apalagi jadi Laksamana, wow, anugerah besar sekali. Ups, ngelindur pulak awak ni. Namun, Aku punya cara lain membahagiakan sang Ayah yaitu dengan berbuat amal kebaikan seraya mengirimkan niat khususan kepada sang Ayah setiap kebaikan yang diperbuat.

Sebagai insan Tuhan, ditinggal orang tua tercinta pastilah sedih. Kalau tak sedih namanya robot yang tidak mempunyai hati nurani. Tapi semua ini sudah merupakan takdir haruslah ikhlas. Tak perlu lari dan sedih akan kematian karena semua akan merasakannya, cepat atau pun lambat. Benar lho. Kematian itu ghaib maka siapkan diri dengan sebaik-baiknya membawa bekal amal mulia yang merupakan sohib setia di alam sana.


IMG-20230813-WA0068.jpg

IMG-20230814-WA0001.jpg

IMG-20230814-WA0000.jpg
Ustazah Sunniaty Ibrahim bersama murid-muridnya

Ayahku meninggal dunia pada 4 Agustus 1995. Adikku, Sunniaty Ibrahim, lahir 4 Agustus 1973. Artinya, setiap tanggal 4 Agustus, kebahagian usia bertambah (sejatinya berkurang) Adikku, sekaligus rindu bercampur sedih meninggalnya sang Ayah. Adikku yang kini berusia 50 tahun, selisih dua tahun dari usiaku saat ini menjadi guru honor TKN Nurul Ikhlas Kecamatan Titeue Kabupaten Pidie.

Adikku ini seorang ustazah yang luar biasa. Mengapa? Selain mengajar di TK beliau juga mengajar ngaji anak-anak disekitar kampungku dengan bebas biaya alias gratis tanpa dipungut bayaran. Adapun tempat belajar ngaji tersebut bernama Ta'limul Qur'an Lil Aulad As-Sunny. TQA ini dimulai pada 10 Juli 2013. Kini sudah memasuki angkatan ke 10 (10 tahun). Muridnya berusia rata-rata anak kelas 1 sampai dengan kelas 6 Sekolah Dasar. Belajar mengaji seminggu hanya 4 hari, yaitu Senin hingga Kamis.

Adikku mempunyai satu persyaratan bagi yang belajar ngaji bahwa untuk anak laki-laki yang sudah sunat dan anak perempuan yang sudah haid diarahkan untuk belajar ditempat pengajian lain seperti di Dayah dan Boarding School. Hal ini tentunya beralasan dimana para murid-muridnya hampir seluruhnya mantan murid TK tempat Adikku mengajar. Saat di TK murid laki-laki dan perempuan pada banyak yang manja dan minta digendong sekali waktu. Nah, kebiasaan ini terbawa saat belajar ngaji. Jika sudah sunat anak laki-laki kan harus jaga jarak jadinya karena guru ngajinya perempuan. Adikku mengajar hanya seorang diri dengan jumlah murid sekitar 31 orang. Luar biasa bukan?

Mengajar ngaji seperti ini menginggatkan Aku beberapa tahun silam saat masih tinggal di Asrama TNI AD Keraton di mana sang Ibunda mengajar ngaji anak-anak komplek. Dengan semangat tinggi Sang Ibu mengajar ngaji di rumah Komplek yang kecil dan sempit. Jadwal mengaji hari Senin sampai Sabtu.Rumah yang lebar sekitar 5 meter dan panjang 10 meter selalu ramai dengan suara-suara anak Komplek yang mengaji. Bayarkah? Tidak! Sang Ibu mengajar dengan penuh keikhlasan. Saat itu Aku juga ikut nimbrung belajar. Orang tua langsung menjadi guru ngajiku. Kalau saat ini ada yang mendengar Aku mampu sedikit membaca Al-Qur'an dengan irama atau qiraat karena Aku mencari tambahan ilmu sendiri dengan mengikuti belajar lagu di Masjid Besar Pahlawan Kampung Ateuk Banda Aceh, guruku diantaranya adalah Drs.Tgk.H. Mu'thi Abdullah, Tgk. H. Syauqi A. Madjid, S. Ag dan Drs. Tgk. Azhari HTA. Ada juga sekali waktu teman kampusku (Fakultas Dakwah Jurusan DPP UIN Ar-Raniry Banda Aceh) mengajarku saat menanti dosen masuk mengajar. Beliau adalah Qari Nasional dan Internasional, yaitu Tgk.H.Hamli Yunus, S.Ag.

Dirumah, selain sang Ibu yang mengajar sekali waktu Ayahku juga ikut nimbrung mentransfer ilmu. Ayahku jika cepat pulang dari dinas dan waktu luang ikut serta mengajar walau tak rutin. Ayahku seorang PNS ABRI dan tugas mulia yang dilaksanakan sebagai supir pribadi pimpinan. Jadi waktunya banyak tersita dalam pelaksanaan tugas. Ayahku sangat dipercaya dengan terbukti tidak pernah digantikan orang lain sebagai supir pejabat (Pamen).

Jika Ayahku yang mengajar maka kita harus kuat mental. Agak keras dan harus kurangi rasa senyum. Kalau tak kuat maka air mata akan menjadi teman pelepas emosi. Aku pernah merasakan tamparan "indah" saat tak tepat berulang kali bacaan huruf dalam surat Al-Fatihah. Melayang lima jari merapat ke wajah. Alhamdulillah, mujarab jadinya dan hingga kini bacaan Alfatihahku masuk kategori baik dan lulus.

Semangat tinggi dan ikhlas sang Ibunda mengajar mengalir deras pada jiwa Adikku. Adikku satu-satunya yang meneruskan estafet mulia ini. Nah, mempunyai adik yang bekerja mulia ini membuat hati bahagia dan jika rindu masih bisa berkomunikasi sehingga rasa sedih itu tidak sepenuhnya mengelilingi jiwa.


Kini tibalah rindu yang membawa bahagia bercampur sedih dengan episode bertambah usia sang istri tercinta. Istriku yang bernama Nurhayati Lubis, lahir di kota minyak Dumai, kini berusia 45 tahun. Tepatnya, 13 Agustus 1978.

Adalah tahun 2022 saat Aku berdinas di Lantamal I Belawan, kami bisa merayakan bersama keluarga besar Hoesni El-Ibrahimy. Perayaan yang sempurna di rumah dinas saat menjabat Asisten Personalia (Aspers). Suatu jabatan yang sangat strategis sebagai Pejabat Utama. Namun, Aku saling ingatkan istri dan anak-anak bahwa dengan jabatan jangan membuat diri kita sombong dan lupa daratan. Jabatan hanya titipan dari Tuhan yang hanya sesaat atau sementara. Bahagia sekali bisa berkumpul semua merayakan ultah istriku ke 44 di tahun 2022.

IMG-20230813-WA0027.jpg
Jannatikoe merayakan ultah bersama para anak gadis tercinta

Kini, ultah ditahun 2023, kebahagian bertambah usia menjadi racikan bercampur sedih yang mengelilingi sekujur tubuh.Persoalannya adalah dengan tidak lengkapnya para keluarga. Di rumah hanya ada Kak Ean, Kak Zahrah dan Dek Zizi. Bang Maulana putra satu-satunya saat ini dalam kesibukan tinggi dalam rangka mengikuti program Kuliah Kerja Nyata dari Kampus USU yang berlokasi di Sibolangit. Aku sebagai sang suami kini belum bisa pulang di hari ultahnya karena masih bertugas di Koarmada I yang berada di Kota Tanjung Pinang, Kepri. Artinya, semua yang laki-laki tidak ada dirumah hanya kaum hawa menjadi pelepas rasa sedih dan bahagia.

IMG-20230730-WA0075.jpg

IMG-20230813-WA0073.jpg

IMG-20230813-WA0069.jpg

IMG-20230813-WA0070.jpg
Kumpulan foto yang tidak hadir saat Ultah Jannatikoe

"Pa, ultah mama ke 45 tahun ini tidak lengkap. Ada ganjalan sedih kuat terasa di dada," keluhan istri melalui HP.
"Ya Ma!sabar ya. Papa tugas dan si bujang juga tugas kampus," jawabku menghibur.

Walau bagaimana pun Aku tetap mengirimkan secuil biaya untuk membeli kue ulang tahun. Ngak pakai tiup lilin. Dua anak gadisku, Raihan dan Zahrah yang aksi beli dan rupanya mereka iuran membeli baju daster sebagai hadiah ultah Ibunda. Sang Ibunda terkejut plus terharu melihat perhatian dari semua anak tercintanya.

Selesai menerima hadiah maka mereka semua memotong kue dan menikmati sedapnya rasa kue. "Bagaimanapun ultah tahun ini kurang semarak tanpa kehadiran papa," lanjut istriku sambil sedikit terisak.

IMG-20230813-WA0112.jpg
*Komunikasi jarak jauh memberikan pesan semangat *

"Jannatikoe (panggilan khusus), maafkan papa tak bisa hadir bersama di hari ulang tahun ke 45. Bukan maksud sengaja namun tugas negara lebih utama. Istri prajurit pastilah hebat dan luar biasa," pesanku.

Beginilah takdir hidup menjadi istri prajurit bahwa ada yang bisa bersama selalu dan juga bisa bersama sesaat dilanjutkan berpisah sesaat dengan segala macam persoalan hidup yang harus dijalani.Diakhir pembicaraan Aku mengirimkankan do'a," Jannatikoe, selamat ultah ke 45, semoga berkah umur, sehat, bahagia dunia wal akhirat, semakin taat kepada Allah, sabar menjalani hidup dan membesarkan anak-anak. Dan,semoga senantiasa dilimpahkan perlindungan dan ridha dari Allah SWT,"

Akhirul kalam, demikianlah kisah yang terjadi di bulan Agustus. Ya, bulan dua rasa. Pertama, rasa sedih tidak berjumpa lagi dengan ayah tercinta yang sudah lama kembali kepada pemilik-Nya. Padahal rindu nak jumpa. Kedua, rasa bahagia dan sedih sebagai campurannya saat Adikku dan istriku berulang tahun bahagia dengarnya dan sedih tidak bisa hadir disisinya. Inilah hidup yang pasti kita lewati dan jalani dengan bijaksana.
Kepada Allah senantiasa kita bergantung dan memohon agar diberikan keselamatan dan kebahagian hidup dunia wal akhirat. ***

Sort:  
 2 years ago 

Konten bagus dan mendapatkan dukungan kurasi 100% dari saya. Teruslah membuat tulisan berkualitas untuk post di Steem :)

 2 years ago 

Siap Abangda,tks motivasi dan bimbingannya.

 2 years ago 

Konten bagus dan mendapatkan dukungan kurasi 100% dari saya. Teruslah membuat tulisan berkualitas untuk post di Steem :)

 2 years ago 

Selamat pak atas terpilihnya postingan ini dalam edisi terbaik untuk hari ini 🫡

 2 years ago 

Masyallah Tabarakallah,tks Adoe mhn doa dan support sll untuk menulis.Kalau Vote nanti Allah tunjukkan rezeki..Sehat sll Adoe meutuwah

 2 years ago 

Wahhh support doa adun mantap that.

New to Steemit?