The Diary Game Better Life [Jumat, 11 Maret 2022]: Serasa Kuliah Keuangan Negara di Pengadilan Tipikor
Pagi-pagi betul setelah mengantar anak ke sekolah, saya segera ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Banda Aceh, selama dua bulan ini, setiap Jumat ada sidang yang harus saya liput terkait kasus dugaan korupsi anggaran turnamen sepak bola internasional Atjeh World Solidarity Cup 2017 atau lebih dikenal sebagai turnamen Tsunami Cup I.
Gelaran kompetisi yang mengundang tim nasional (Timnas) beberapa negara itu memang sudah sukses dilaksanakan, malah saat pertandingan digelar disiarkan secara langsung di salah satu TV nasional. Tapi pengelolaan anggarannya kemudian bermasalah, hingga kemudian menjadi persoalan hukum.
Suasana sidang di Pengadilan Tipikor Banda Aceh [foto: dok pribadi]
Sidang perdana kasus AWSC ini sudah mulai digelar sejak Jumat, 14 Januari 2022. Dan kemarin, Jumat, 11 Maret 2022 merupakan sidang lanjutan untuk kesekian kalinya. Hampir 50 orang saksi sudah diperiksa dan dimintai keterangannya di pengadilan Tipikor. Dan kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh menghadirkan saksi ahli secara vitual.
Saksi ahli yang dihadirkan secara virtual itu adalah Drs. Siswo Sujanto DEA, ahli keuangan negara yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Saksi ahli berusia 72 tahun itu memberi keterangan dan pandangannya dari Bandung secara virtual.
Dan dari pemaparannya yang lebih satu jam itu, dengan berbagai jawaban-jawaban yang diberikan atas pertanyaan jaksa, hakim, dan penasehat hukum terdakwa, saya seolah sedang mengikuti “kuliah umum” di ruang sidang Pengadilan Tipikor Banda Aceh itu. Sinilah saya mendapat banyak ilmu tentang keuangan negara dari saksi ahli yang kini menjabat sebagai Direktur Pusat Kajian Keuangan Negara dan Daerah Universitas Satria Artha Makasar.
Mendengar penjelasan saksi ahli serasa sedang kuliah ilmu keuangan negara [foto: dok pribadi]
Penjelasannya tentang ilmu keuangan negara dengan beragam regulasi dan istilah-istilahnya itu mudah dicerah, meski saya sarjana ekonomi, tapi bisa memahami dengan mudah apa yang disampaikan Drs. Siswo Sujanto DEA. Menjelang shalat Jumat, sidang diskor oleh majelis hakim.
Usai shalat Jumat saya kembali lagi ke Pengadilan Tipior Banda Aceh, karena skor sidang akan dicabut pada pukul 14.15 WIB, dan sidang dilanjutkan lagi denan meminta keterangan dari saksi ahli kedua, Muhammad Heru Ramadhan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh. Ia dimintai pedapat dan keterangannya terkait hasil audit BPKP Perwakilan Aceh terhadap penggunaan anggaran turnamen internasional AWSC 2017. Sidang kemudian diskor lagi menjelang asar.
Masih suasana sidang di Pengadilan Tipikor Banda Aceh [foto: dok pribadi]
Setelah shalat asar, sidang dibuka lagi dengan agenda mendengar keterangan saksi mahkota. Kedua terdakwa dalam kasus tersebut Mohammad Sa’dan selaku ketua panitia turnamen AWSC 2007 dan Simon selaku Konsutan Profesional saling memberi keterangan. Dan menjelang pukul 18.00 WIB sidang ditutup. Sidang akan dilanjutkan lagi pada Jumat pekan depan untuk mendengar keterangan saksi ahli yang diajukan oleh penasehat hukum terdakwa.
Seharian di Pengadilan Tipikor sebanding dengan ilmu yang kudapatkan, istilahnya sambil menyelam minum air, sambil meliput persidangan mendapat pengetahuan tentang ilmu keuangan negara. Sebelum pulang ke rumah, saya menuju kawasan Uleelheu untuk menikmati air kelapa muda dan jagung bakar, sambil menikmati panorama pantai. Begitulah cerita saya, bagaimana ceritamu?
Sejenak di pantai Ulee Lheu [foto: dok pribadi]
