Cintaku Kandas Di Rerumputan

Setiap kita mendengar atau menikmati sebuah lagu, tentu dalam pikiran kita akan timbul persepsi sendiri tentang makna dari lagu yang kita dengar tersebut. Baik itu tentang cinta, tentang patah hati, tentang kehidupan, tentang ketuhanan, tentang sosial kehidupan atau tentang seks sekalipun.

Begitu juga dengan lagu Ebit G Ade yang berjudul "Cintaku Kandas Di Rerumputan". Saya yakin anda semua pasti mendengarkan lagu tersebut baik disecara segaja ataupun karena kebetulan. Tentu ketika mendengar lagu tersebut maka seketika persepsi akan timbul.

Menurut persepsi saya lagu tersebut merupakan gambaran tentang kebimbangan atau pergulatan batin dari seorang laki-laki yang masih bujangan tanpa pendamping atau kekasih dan belum pernah merasakan bagaimana indahnya bercinta. Kemudian timbul keinginan untuk merasakannya karena hasrat yang tinggi seperti yang tergambar "Aku merasa terjabak dalam lingkaran yang membiusku, namun dorongan jiwa tak sanggup ku tahan".

Kemudian timbul keinginan untuk memesan cinta dari seorang wanita nakal. Tergambar dalam lirik "Aku mulai resah menunggu engkau datang berpita jingga, sepatu hitam, kau bawa cinta yang kupesan"

Namun, kebimbangan mencul saat sang laki-laki itu menunggu kedatangan pesanannya. Seperti yang tergambar dalam lirik "Betapa cinta yang kau tawarkan, betapa banyak yang kau minta".

Lalu kebimbangan semakin memuncak dari sang laki-laki tersebut, kini ia mengerti bahwa memesan cinta adalah perbuatan dosa dan perbuatan orang yang tidak punya ilmu dan iman. Hal ini seperti yang tergambar dalam lirik "Iblis manakah yang merasuk aku memilih cara ini, mungkin aku merasa tak punya apa-apa".

Dan ketika wanita dengan cinta pesanannya datang, laki-laki tersebut perasaanya campur aduk antara senang, gugup dan takut. Ini tergambar jelas dalam lirik "Dan ketika engkau datang aku pejamkan mataku, samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku, seketika sukmaku melambung".

Tetapi ketakutan mengusainya, karena itulah laki-laki tersebut memutuskan untuk meninggalkan wanita pesannya dan membuang cinta yang dipesan, seperti dalam lirik "Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin, cintaku kandas di rerumputan".

Disaat itulah sang laki-laki itu tersadar bahwa cinta akan datang dalam hidupnya ketika telah sampai waktu dan saatnya, tergambar dalam lirik "Aku mulai sadar cinta tak mungkin kekejar, akan kutunggu harus kutunggu sampai saatnya giliranku".

Mungkin inilah yang saya tangkap dari lirik lagu "Cintaku Kandas Di Rerumputan" karya Ebit G Ade. Tapi yang pasti setiap karya dari hati akan selalu di apresiasi dengan hati pula.