THE DIARY GAME [Selasa, 15 Juni 2021] Ajar, Belajar, Mengajar!
Assalamualaikumwarohmatullahiwabarokatih
Apa kabar teman?
Suasana subuh di Medan tidak sesejuk di Bener Meriah, Aceh. Suhu kota di subuh hari berkisar antara 19-21 derajat, tidak terasa dingin saat mengambil wudhu. Tentu saja, ini salah satu kemudahan yang saya dapat.
Suasana dalam Mesjid setelah shalat berjamah
Pagi ini, saya menunaikan kewajiban saya sebagai guru. Setelah berpakaian rapi, saya segera naik sepeda motor (kereta bahasa di Medan) menuju sekolah. Perjalanan 17 km melewati kota merupakan salah satu nikmat berupa pemandangan yang alhamdulillah diberikan Allah kepada saya. Deru berbagai jenis mesin kendaraan bermotor mulai mengisi keriuhan jalan raya kota ini. Khalayak ramai juga tampak meskipun pandemik masih menyilmuti. Syukurnya, suasana saat ini sudah membaik.
Keadaan persimpangan jalan yang macet
Ada 3 mall yang saya lalui selama perjalanan ke tempat kerja, focal point, ringroad city walk, hingga Manhattan. Mungkin sebagian besar teman-teman dari luar kota sudah pernah main ke dalam 3 mall ini. Saya sendiri cenderung lbh sering ke Manhattan, di sana ada Berastagi Supermarket yang cukup lengkap menjual berbagai kebutuhan hidup.
Manhattan Square
Lokasi sekolah yang berada di luar kota bukan berarti membebaskan saya dari keramaian. Kondisi jalan raya yang cenderung macet terjadi dimana-mana. Sayangnya lagi, jalanan yg tidak mulus menjadi kendala tersendiri bagi para pengendara motor. Butuh waktu sekitar 35 menit untuk saya sampai di tempat tujuan.
Saya perlu menyiapkan perangkat online sebelum bekerja. Karena para siswa sudah selesai ujian, saya harus menyiapkan raport. Namun, saya perlu merekap tugas siswa sebelum memberi nilai. Kebutuhan mengunduh file, mengirim file, mengonversi file, hingga merangkum file memerlukan laptop dan koneksi internet yang baik. Alhamdulillah sekolah tempat saya mengajar menfasilitasi itu.
Contoh pengecekan tugas siswa di gmail
Setelah itu, saya harus membersihkan ruangan kelas yang berukuran sekitar 5x6 m^2. Menyapu dan mengepel lantai, serta mengelap meja dan lemari untuk menghindari penumpukan debu. Di sisi lain, saya perlu mendata inventaris yang berada di kelas dan melaporkannya kepada wakasek sarpras di sekolah. Ini merupakan bentuk tanggung jawab saya sebagai wali kelas.
Foto saya sedang membuka pintu gedung
Foto kelas sesudah dibersihkan
Waktu kerja sekitar 4,5 jam x 3 hari dalam seminggu saya coba manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan, pandemik akan segera berakhir dan aktivitas pembelajaran bisa berjalan normal kembali. Kita benar-benar rindu dengan masa itu.
Saya pulang kerja jam 12 siang, dan butuh waktu sekitar 50 menit untuk sampai di rumah. Sore harinya, saya biasanya belajar sesuatu yang baru. Persiapan menjelang maghrib juga saya segerakan, membersihkan tubuh dari berbagai kotoran.
Ba'da isha, saya mengantar anak saya ke pondok kecil pengajian di komplek sebelah. Karena saya ingin membentuk anak yang pandai mengaji, maka saya harus mendukung secara penuh kegiatan ini. Semoga saja, harapan saya selama ini dikabulkan Allah. Anak saya diberkahi menjadi penyejuk mata dan hati saya dan istri. Amin.
Demikianlah cerita saya hari ini, semoga teman, kerabat dan handai tauladan bisa mengambil hikmah. Semoga kita semua diberkahi Allah. Amin.
Pak guru teladan ini mah, sukses selalu ya pak hehe
Amin y Allah, makasi bro. Sukses jg buat abg. Hehe