Keindahan Alam Ceuraceu Eumbun (Air Terjun Embun)

Selalu di lirik oleh traveler, Krueng Teunom, Aceh Jaya, Aceh.

Kreung Teunom Aceh Jaya foto by @sukajalan

24 januari 2018, saya bersama @suhiel dan @sukajalan menelusuri Krueng Teunom Aceh Jaya, Krueng Teunom yang terletak di kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya. Daerah ini tidak hanya dikenal dengan salah satu daerah yang banyak memiliki sejarah raja Aceh. Daerah ini banyak menyimpan potensi alam wisata gunung dan laut yang sangat menarik.

Bagi yang sedang melakukan perjalan ke barat selatan, mata akan disunguhi dengan keindahan laut dan panorama pantai pasir yang putih, di sepanjang pejalanan menuju Barat Selatan, gunung Gurutee, gunung Paro dan gunung Kulu, jangan lupa menikmati pemandangan laut, sambil menikmati segelas kopi pahit di atas puncak Gurutee.

Bagi saya jalan-jalan menelusuri keindahan alam adalah bonus dalam "hidup", kita harus menjaga dan merawat dengan cara. jangan membuang sampah sembarangan, tidak melakukan illegal loging, itulah salah satu cara sederhana untuk menjaganya. Pengelama menelusuri sungai Krueng Teunom ini merupakan pengalaman pertama bagi saya, tentu kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Saya patut berterimakasih kepada bang @hasbiazhar CEO Keliling Aceh yang sudah mengajak saya trip untuk menjelajah alam Aceh Jaya. Saya sadar banyak potensi alam yang dapat saya abadikan disana, dari itu saya sudah mempersiapkan "senjata" berupa kamera, monopot, dan laptop.

Link: https://steemit.com/traveling/@kreatif/trip-kreung-teunom-aceh-jaya-0bd9b2add7b62

Untuk menempuh ke kabupaten Aceh Jaya dari Banda Aceh memakan waktu sekitar tiga jam perjalan darat. Sebelum sampai ke Krueng Teunom, terlebih dahulu kami menjumpai simpang tiga dan lanngung belok ke arah kiri jalan kiri untuk memasuki kota Teunom. Kemudian, kami menelusuri pedalaman desa Teunom Aceh Jaya, dengan jarak tempuh 30 kilometer menuju desa Alue Jang dan Sarah Raya. Dalam perjalan hanya sebagian jalan yang belum di-aspal. Tentu ini menjadi medan yang sedikit sulit untuk dilewati, jaral tempuhnya sekitar 200 meter. Sepanjang jalan bebatuan itu dikelilingi oleh perkebunanan sawit.

Tim Keliling Aceh sudah menunggu di lokasi untuk memberi intruksi kepada kami tentang teknis apa saja yang harus kami patuhi dalam perjalanan ke Krueng Teunom nanti. Mulai dari perlengkapan safety, live jacket, dan juga tidak telalu ria ketika berada di tempat tujuan. Setelah brifing kami pun langsung membawa semua barang-barang untuk dinaikkan ke dalam boat. Di sana pawang boat sudah menunggu kedatangan kami.

Perjalanan pertama Krueng Teunom pun dimulai. Di sepanjang perjalan sudah "disunguhi" dengan keindahan tebing yang menjulang tinggi, pepohonan yang masih sangat asri, udaranya pun terasa sejuk. Namun dalam perjalan saya tidak melihat adanya satwa liar, seperti rangkong, lebah, monyet yang tampak. Perjalan kami membutuhkan sekitar satu jam lamanya mengunakan speed boat, aliran sungai sepanjang 60 KM berhulu di Kecamatan Mane Pidie, Aceh, merupakan bagaian konservasi Ulu Masen.

Hari itu air sungai yang bewarnanya kecoklat-coklatan, mungkin karena daerah ini baru diguyur hujan, pada dasarnya aliran sungai air Kreung Teunom ini sangatlah jernih dan itu bisa dibuktikan dengan anak sungai di sekeliling perjalanan Krueng Teunom.

Setelah menempuh perjalan selama satu jam, akhirnya tibalah kami di tempat tujuan. Pemandangan air terjun Ceuraceu Eumbon terpampang jelas di gunung yang menjulang tinggi dan hutan yang masih alami. Aliran sungai di daerah ini adalah sumber pendapatan masyarakat, mereka sering menjaring ikan keureling dan menawarkan jasa trip wisata untuk tamu yang ingin melihat keindahan Krueng Teunom.

Hutan adalah sumber kehidupan maka jagalah hutan