Toples untuk Ibu

in #story6 years ago

image

Semalam saya diminta menemani seorang sahabat @rifqipbl untuk berbelanja pesanan ibunya. Barang itu berupa toples. Sudah lumrah, ibu-ibu kita saban perayaan hari besar baik Idul Fitri maupun Adha mengganti toples kuenya, sekalipun tidak selalu diganti dengan yang baru.

Selepas tarawih selesai, kami menuju ke pusat kota Banda Aceh, tepat di samping Mesjid Raya Baiturrahman ada sebuah toko yang cukup terkenal yang menyediakan ragam barang pecah belah. Sayangnya, kepergian kami terlalu awal, rupanya tarawih di Mesjid Raya belum selesai. Maka, kamipun harus sabar menunggu.

Tampak di depan toko "Istana Kado", banyak mobil pribadi sudah parkir, didalamnya ada para ibu-ibu. Sedangkan yang lainnya menggunakan motor, termasuk kami. Terbilang lama kami menunggu, belum jua ada tanda-tanda akan segera dibuka. Sempat hampir berbalik arah, namun di saat bersamaan toko yang dalam julukan saya tersebut "episentrumnya barang pecah belah di Banda Aceh" - dibuka.

image
°Suasana di depan toko Istana Kado sebelum dibuka°

Baru saja tirai ditarik, pintu utama toko dibuka, para ibu-ibu langsung berbondong-bondong masuk. Sedangkan para bapak-bapak lebih banyak bertahan di dalam mobil. Saya maklum, butuh cinta yang besar dan kesabaran saat menemani perempuan berbelanja.

Kamipun masuk. Orang pertama yang kami cari ialah seorang pelayan yang dua hari sebelumnya sudah bertemu, mengecek barang dengan janji akan balik lagi setelah memfoto toples tersebut yang kemudian dikirim ke kampung sembari menunggu persetujuan ya atau tidak, plus kiriman uang.

Dan kabar tak sedap itupun hadir, teman saya harus menerima takdir bahwa barang yang ibunya sukai ternyata sudah ludes, habis. Tampak raut kekecewaan dari binar matanya. Kakak pelayan tersebut berkata bahwa ia terlambat datang dan barangnya terlanjur habis.

Sahabat saya meminta kakak pelayan toko untuk mengecek lagi, "Kak, coba kakak cek, mana tau ada keselip toples yang sama". Kakak itu mengindahkan, sembari tersenyum dan membuka satu per satu di tempat penyimpanan, "Nah, udah kakak cek, dan adek udah tengok sendiri kan, memang gak ada lagi".

image
°Seorang ibu-ibu sedang memilih barang incarannya°

Sebenarnya itu hanyalah upaya terakhir yang penuh harap. Kendatipun tahu bahwa kemungkinan ada toples yang sama, hanya 0,01 persen.

Seketika sahabat saya menelepon ibunya untuk memberikan kabar bahwa toples kesukaannya habis. Saya yang sedari awal berada di samping sahabat saya, mendengar pembicaraan antara si anak dan ibunya, berhubung suaranya agak besar. Sedari awal saya bisa membayangkan kekecewaan seorang ibu-ibu di hari lebaran manakala barang yang iya suka tidak ada. Juga bisa saya bayangkan betapa tidak ennak seorang anak saat diutus ibunya untuk berbelanja barang pesanan.

Saya hanya menyemangati sekalipun terbilang klise, "Sudah, tidak apa-apa. Kecewa pasti, tapi ya mau gimana lagi". Ia hanya mengangguk dan berkata, "Iya. Cuman sayang aja sama ibu yang berharap sekali".

Saban waktu, saban lebaran, selain menunggu anak-anaknya pulang dari perantauan, sebagai ibu-ibu ada saja hal-hal penting yang menurutnya harus dipenuhi. Entah itu ganti gorden, toples baru, kue hingga sirup. Seperti ada kepuasan tersendiri bila saja hal-hal yang disebutkan di atas dapat terpenuhi. Acap kali, seorang ibu berbelanja sendiri. Hanya sekali dua menitipkan kepada orang lain, terutama anaknya, terlebih anak laki-laki. Dan ketika seorang anak laki-laki tidak dapat menemukan apa yang diidamkan si ibu, sering kita mendengar keluar kalimat, "Kalau bukan diri sendiri yang turun tangan, ada saja yang tidak pas. Kalian nah, gak pernah beres".

image
°Toples yang tersisa°

Kalimat itu muncul dengan rasa nano-nano, antara sayang, penuh cinta juga kesal. Dan kita laki-laki hanya bisa tersenyum sembari mengangguk-angguk. Paling-paling berani jawab kan gini, "Iya ibu. Iya". Coba jawab lebih, pasti kenak semprot. Hehe

Dari kisah semalam yang bertema Toples untuk Ibu, bisa kita imajinerkan, bahwa; ada cinta dalam toples seorang ibu untuk diletakkan kue lebaran, dan akan ia sebarkan cinta itu untuk keluarga tercinta, istimewa kepada sanak saudara hingga tamu-tamu mulia. Toples, gorden, sirup, kue adalah apa-apa saja yang mewakili wajah ibu-ibu saat lebaran tiba.

Sort:  

Go here https://steemit.com/@a-a-a to get your post resteemed to over 72,000 followers.

Sudah tiba masa berburu stoples. Penanda lebaran sudah dekat. Seperti dituliskan bung @lontuanisme di sini, ada cinta para ibu di dalam setiap stoples sajian lebaran. Ada juga cinta kepusingan para bapak dan anak mikirin stoples pujaan para ibu. Haha...

Apalagi sudah menyangkut gorden, kue, baju lebaran, parsel, pulsa dan kuota utk kirim ucapan lebaran, uang kecil utk salam tempel, da
lain sebagainya. hehe...

Oh iya... Cat tembok baru. Haha

Hehe, betul @syamar. Cuman kalau cat tembok, bapak-bapak pun sering.

Dan si anak akan selalu menderita.. Hahaha

Haha menderita kalau dimarahi

Itulah.. Sedih x kan. Udh capek2 pergi nyari barang nya, gak dapat, terus dimarahi. Lengkap penderitaan

Segalanya, atas nama cinta. Haha

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by lontuanisme from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Hai teman,

Sayang sekali tag nya salah, jadi kemungkinan besar unggahan teman ada tang tertinggal untuk saya upvote

Tag yang benar adalah #ramadan-tkf

Sampai jumpa di Ramadhan 2019 😊

Salam hangat dari Kanada,