TAMAN PUTROE PHANG (PARK) |Indonesia-English|
Musim hujan, musim panas, bahkan musim “paceklik” alias belum gajian, sekarang tidak lagi menjadi penghambat melepas penat dari rutinitas sehari-hari, mengapa?? karena di Aceh-Indonesia memiliki fasilitas publik yang bisa dinikmati bersama teman maupun keluarga Sahabat Steemit tercinta.
|Rainy season, summer, even season "Paceklik" or not payday, now no longer a resistor to remove the fatigue of the daily routine, why?? Because in Aceh-Indonesia has public facilities that can be enjoyed with friends and family friends beloved Steemit.|
“Taman Putroe Phang”, saya menunjuk ke arah pintu gerbang Taman seraya berseru kepada Sadiya, gadis kecil kami yang tengah asik dengan minuman kalengnya. Ia duduk tepat di belakang suami saya yang tetap fokus menyetir mobil masuk dari gerbang menuju arah parkir.
|"Putroe Phang Park", I pointed to the gate of the Park while calling to Sadiya, our little girl who was cool with cans beverage. He sits right behind my husband who keeps the focus of driving the car in from the gate toward the parking lot.|
Letak Taman ini terbilang sangat strategis, karena berada ditengah-tengah kota Banda Aceh- Indonesia. Berangkat dari rumah,kami hanya menghabiskan waktu lebih kurang 15 menit untuk sampai disini.
|The location of this Park is very strategic, because it is located in the middle of Banda Aceh-Indonesia. Departing from home, we only spent about 15 minutes to get here.|
Saya memilih untuk berakhir pekan bersama keluarga ke Taman Putroe Phang dengan alasan tidak hanya sekedar bermain, tapi kami juga dapat memperkenalkan Sadiya dengan fasilitas publik yang menyimpan sejarah.
|I chose to spend the weekend with family to Putroe Phang Park by reason of not just playing, but we can also introduce Sadiya with public facilities that store history.|
Sejarah Taman Ini
Sejarah yang tersimpan rapi berhubungan erat antara Aceh - Indonesia dengan Malaysia . Taman ini dibangun pada saat Aceh-Indonesia dipimpin oleh Sultan Iskandara Muda (1607-1636), dan diperuntukkan khusus untuk permaisuri kesayangannya “Putroe Phang”. Kebayang kan sahabat Steemit, betapa besarnya rasa sayang Sultan agar permaisurinya tidak kesepian saat ditinggalkan olehnya di istana. Ternyata selain dikenal dengan ketegasannya, Sultan mempunyai pribadi yang romantis juga ya...:)
|Stored history is closely linked between Aceh-Indonesia and Malaysia. The park was built at the time of Aceh-Indonesia led by Sultan Iskandara Muda (1607-1636), and dedicated exclusively to his favorite queen "Putroe Phang". Imagine Steemit's best friend, how great the affection of the Emperor so that the empress is not lonely when left by him in the palace. It turns out that in addition to known with its assertiveness, the Sultan has a romantic person too :)|
Nama “Putroe Phang “pada dasarnya diambil dari sebutan orang Aceh sendiri yang berarti “Putri Pahang”. Dari sebutan ini pula sudah bisa ditebak bahwa Putri ini berasal dari Pahang-Malaka. Nama aslinya adalah Putri Kamaliah Maharani. Ia dulunya adalah permaisuri Raja Abdullah (Kerajaan Pahang-Malaka).
Pada Tahun 1540-1586 M. Malaka merupakan wilayah kekuasaan Aceh, namun karena hasutan akhirnya dikuasai oleh penjajah Portugis. Pada tahun 1619 M berhasil ditaklukkan kembali oleh Sultan Iskandar Muda. Singkat cerita, dalam proses penaklukkan terhadap kerajaan Pahang pada masa Raja Abdullah, Sultan Iskandar Muda menikahi Putroe Phang dan Raja Abdullah menikahi permaisuri pertama Sultan Iskandar Muda, Puteri Sendi Ratna Indra. Barter permaisuri ini dilakukan untuk menguatkan pengaruh penyebaran Islam serta menyingkirkan imperialisme barat di Selat Malaka.
|The name "Putroe Phang" is basically taken from the Acehnese themselves meaning "Princess Pahang". From this title is also predictable that this princess comes from Pahang-Malacca. His real name is Princess Kamaliah Maharani. He was once the consort of King Abdullah (Kingdom of Pahang-Malacca).|
|In the Year 1540-1586 M. Malacca is the territory of Aceh, but because the incitement eventually dominated by Portuguese colonists. In the year 1619 M was conquered again by Sultan Iskandar Muda. Long story short, in the process of conquest of the kingdom of Pahang during the time of King Abdullah, Sultan Iskandar Muda married Putroe Phang and King Abdullah married first consort Sultan Iskandar Muda, Princess Joints Ratna Indra. This queen barter was done to strengthen the influence of the spread of Islam and remove western imperialism in the Strait of Malacca.|
"Patut rasanya dikatakan bahwa Taman Putroe Phang adalah saksi kebesaran kerajaan Aceh".
|It is worth saying that Putroe Phang Park is a witness to the greatness of the kingdom of Aceh.|
Priiiiip...
Suara peluit petugas parkir memandu tertib parkir mobil kami. Semua tak sabar untuk segera turun. Tidak ada seorangpun yang tahu bahwa dalam hati saya berdecak kagum diiringi lompatan kecil Sadiya yang tidak lepas dari genggaman tangan suami.
Baiklah...masuk gerbang taman kami disambut dengan lorong panjang dengan penuh ukiran “Pintu Aceh” berwarna emas di setiap tiangnya.
|Priiiiip, the sound of the parking lot whistle guides orderly parking our car. Everyone can not wait to get down. No one knows that in my heart I was amazed to be amazed by Sadiya's small jump that could not be separated from the husband's hand.|
|Well...entering the gates of our garden was greeted with a long corridor with carved "Doors Aceh" gold colored on each pole.|
Taman Yang Bersih
Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan pemugaran Taman ini dengan baik. Dibeberapa areanya kami melihat himbauan untuk menjaga kebersihan.
| Clean Park, The city government of Banda Aceh is doing the restoration of this park well. In some areas we see an appeal to maintain cleanliness.|
Tempat pembuangan sampah juga disediakan dengan beberapa kategori. Tempat basah berwarna hijau khusus untuk sampah basah, warna kuning untuk sampah kaleng serta warna biru untuk sampah kemasan.
|The dump is also provided with several categories. Green wet place specially for wet trash, yellow color for garbage cans and blue color for packaging waste.|
"Bunda...ini sudah habis", Sadiya menyerahkan kaleng minuman yang sudah dihabiskannya."Terima kasih anak pintar". Saya menyahutinya seraya membuang kaleng tersebut tentunya ke dalam tempat sampah berwarna kuning.
|"Mother ... this is up", Sadiya handed a can of drink she had already spent. "Thank you smart son" . I answered it while throwing the can away of course into the yellow trash can.|
Tak hanya itu, saya melihat sebuah tanda larangan dengan tulisan besar berada di antara tempat duduk bersantai para pengunjung.
|Not only that, I noticed a sign of ban with big writing being between the seats relaxing the visitors.|
Taman Yang Asri
Rimbun pohon memuat kami tidak gerah dengan cuaca yang sangat terik. Masih menikmati untuk tetap disini, terlebih Sadiya yang terus girang dan bersemangat menelusuri seluruh area Taman.
| Green Park, The lush trees contain us not stifling with the sweltering weather. Still enjoy to stay here, especially Sadiya who keeps excited and excited through the entire Garden area.|
Tap...Tap..Tap...
Bunyi langkah kami saat melintasi jembatan gantung. Sahabat Steemit, jembatan gantung berwarna putih beralas kayu ini hanya dilalui oleh pejalan kaki, karena tak cukup menampung kapasitas berat kendaraan bermotor. Jembatan ini ada dua..masing-masing pada jalur masuk dan keluar taman. Jembatan ini bermuara ke “Pinto Khop”. Pintu yang menghubungkan Taman ke gerbang istana.
| Tap...Tap..Tap..., our footsteps as we cross the suspension bridge. Friends of Steemit, a white wooden suspension bridge is only passed by pedestrians, because not enough to accommodate the weight capacity of motor vehicles. There are two bridges respectively on the entrance and exit of the park. This bridge boils down to "Pinto Khop". The door that connects the Garden to the palace gate.|
Bagi pengunjung yang belum mengetahui sejarah Taman ini, jangan khawatir! Cukup dengan membaca tulisan pada monumen yang dibangun di depan Pintu Khop, maka secara singkat dapat memahami sejarahnya.
|For visitors who do not know the history of this Park, do not worry! Simply by reading the writing on the monument built in front of the Door Khop, then briefly can understand its history.|
Area Permainan Anak
Berjalan ke arah jembatan “keluar”. Tampak dari kejauhan ada yang menarik minat Sadiya disana. Betapa tidak, ia melihat pelosotan, ayunan dan beberapa area bermain. "Naik ayun ya bun??" Saya mengangguk menyanggupi keinginannya. Sudah lebih satu jam kami disini menemani gadis kecil kami bermain.
| Children's Play Area, Walk towards the "out" bridge. Appear from a distance There is something that interests Sadiya there. Imagine, he saw slumps, swings and several play areas. "Ride swing bunda (mother)??" I nodded willingly. It's been over an hour we're here to accompany our little girl to play.|
Area Pentas Seni
Kami kembali mengayunkan langkah kaki ke suatu area Taman dengan rumput di sela- sela semen berbentuk persegi mengarah tepat didepan tempat duduk bertingkat seperti stadion tapi hanya melingkar setengah lingkaran saja.
| Art Performances Area, we again swung footsteps into a Garden area with grass on a square-shaped cement pointed right in front of a storied seat like a stadium but only a half circle only.|
Tempat duduk ini digunakan saat adanya festival atau pertunjukan seni kebudayaan Aceh. Selain duduk disana, penonton atau pengunjung dapat menikmati keindahan Taman dengan beristirahat sejenak dipondok –pondok kecil.
|This seating is used when there is a festival or cultural arts performance of Aceh. In addition to sitting there, spectators or visitors can enjoy the beauty of the park with a short break in small lodges.|
Berawal dan berakhir dari lorong yang sama, kami kembali ke parkiran.
|Beginning and ending from the same hall, we returned to the parking lot.|
Waktunya Pulang :)
Akhir pekan kami terbayar lunas dengan senyuman Sadiya. Sahabat Steemit tercinta...BAHAGIA itu SEDERHANA. Tanpa ada biaya masuk Taman, cukup bermodalkan biaya parkir Rp. 2.000-, saja untuk kendaraan roda empat, dan Rp. 1.000-, untuk kendaraan roda dua, kamipun bergegas pulang. Selamat menikmati Akhir Pekan bersama keluarga!!
| It's time to go home :), Our weekend paid off with Sadiya's smile. Dear friend Steemit ...HAPPY SIMPLE. Without the cost of entering the Park, enough capitalize parking fees Rp. 2,000-, only for four-wheeled vehicles, and Rp. 1,000 -, for two-wheeled vehicles. we rushed home. Enjoy Weekend with family!!|
“Mohon comment, vote dan resteem jika suka dengan postingan saya ini” |Please comment, vote and resteem if your like my posting|
@lusanamaya
Taman yang punya nilai sejarah, sangat bagus untuk tempat rekreasi dan edukasi anak sejak dini. Nice post, keep steem on!
Complete story :)
awesome:) love you indonesia muslim country........:)
Thanks u 😘😘
welcome:)
Nice.
Luar biasa
Salam dari abu
Thanks @abupasi.alachy 😎😎😎
Mancrap....good post....
Hehe... Thanks @kemal13
Postingan yang bagus @lusanamaya
Makasiiii @foarsyad 😎
Kereeen... Tulisan yang bagus n fotonya juga keren2 banget.. Good couple #litlefam
Hehe...thanks de @dfarlina kesayangan sadiya 😘