Seberapa Siap Kita Menerima Resiko Tanggungjawab Demokrasi Kebebasan Dari Keberadaan Teknologi Blockchain?

Melihat apa yang terjadi dalam beberapa hari ini terhadap pasar uang kripto, saya jadi berpikir, apakah sebenarnya dunia ini sudah benar siap dengan yang namanya kebebasan dan demokrasi? Sepertinya tidak demikian, karena masih banyak sekali orang yang hanya memanfaatkan kebebasan dan demokrasi itu tanpa memikirkan resiko apalagi memiliki rasa tanggung jawab atas segala perbuatan. Terlalu banyak alasan dibuat untuk membenarkan diri, dan parahnya lagi, karena sosial media memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kehidupan kita saat ini, maka apa yang benar dan salah bisa dibuat menjadi sedemikian blundernya sehingga sulit mencari apa yang benar. Perdebatan jadi bukan lagi soal mencari apa yang terbaik dan baik untuk semua, tetapi hanya soal menang dan kalah semata. Jika tidak jeli, teliti, dan memiliki dasar yang kuat untuk mencari tahu dan belajar maka akan sangat sulit.

Laut pun tetap ada batasnya. Foto : Pantai Lamphuuk, Aceh

Uang kripto bagi saya hanyalah bagian kecil saja dari apa yang bisa diterapkan oleh teknologi blockchain. Melihat sejarahnya (silahkan baca : https://hackernoon.com/a-brief-history-of-tokens-a-journey-from-the-past-to-the-distant-future-95f33d3534c9), tokenisasi produk bukan hal yang baru, malah sebenarnya konsep ini sudah digunakan lama, hanya saja baru meledak sejak kemunculan teknologi blockchain ke permukaan. Tentunya tujuan dari token ini adalah untuk kepentingan bisnis jangka panjang, bukan hanya untuk mencari keuntungan instant semata. Di dalam sejarah penjualan saham pun, hampir sulit sekali kita bisa berharap mendapatkan keuntungan instan kecuali bila kita memang terus sabar mengikutinya setiap saat dan yang terpenting adalah memiliki modal yang besar. Sedikit saja pemain kecil yang bisa berhasil, dan sepatutnya hal ini disadari penuh apalagi oleh yang mencoba bermain di pasar kripto di mana kepemilikan saham bisa lebih mudah walaupun tanpa modal. Kita harus mempertimbangkan faktor kemajuan dan program ke depan dari semua saham yang kita miliki, begitu juga dengan uang kripto, karena itu akan sangat menentukan nilainya ke depan. Jika hanya untuk kepentingan sesaat saja, tanpa memikirkan yang lain, maka bisa kacau balaulah semuanya.

Melihat gejala seperti ini maka prediksi saya sejak awal mempelajari blockchain menjadi terbukti, apalagi jika tidak ada penekanan pentingnya mempelajari secara mendalam tentang teknologi blockchain itu sendiri. Orang hanya akan terus mengasumsikan bahwa teknologi blockchain itu hanya seputar uang kripto, trading, mining, bounty, air drops, dan lain sebagainya, tidak memikirkan bagaimana menerapkan teknologi blockchain itu sendiri dan memberikan nilai tambah sehingga tujuan dari keberadaan teknologi blockchain ini sendiri bisa tercapai. Sejak awal saya sudah menekankan untuk terus belajar, dan saya senang jika saat ini dunia blockchain teknologi sudah menyadari hal yang sama. Sudah capek juga melihat orang menghancurkan tujuan dari keberadaan teknologi yang bisa membuka kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik ini hanya untuk kepentingan diri sendiri dan memuaskan ego semata. Blockchain teknologi ini bukan hanya sekedar teknologi biasa, tetapi juga merupakan perjuangan ekonomi dan politik untuk mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi saat ini. Disadari tak disadari, diakui tak diakui, begitulah adanya.

Coba perhatikan sebenarnya apa yang sedang dilakukan dengan kehadiran teknologi blockchain ini. Salah satunya adalah untuk melawan dominasi perbankan yang sudah membuat ekonomi dunia dan ekonomi Negara kita sendiri jadi hancur berantakan. Inflasi akibat uang yang terus dicetak membuat nilai dari harga barang terus naik, dan nilai dari produk pun menurun. Belum lagi urusan hutang dengan beban bunga tinggi yang membuat kehidupan kita menjadi kacau balau, yang gilanya juga dipicu oleh budaya konsumerisme yang parah, yang sepertinya sengaja dibuat untuk mengelabui masalah-masalah utama yang sedang terjadi. Dominasi dan ketergantungan dunia terhadap mata uang Dollar juga sudah membuat dunia jadi semakin sulit untuk menyelesaikan masalah negaranya sendiri, selalu saja harus tergantung dengan mata uang tersebut. Lantas apakah kita tidak merasa prihatin dengan hal ini atau tidak peduli karena yang penting adalah kita sendiri yang ada uang, bisa makan, bisa mendapatkan apa yang kita mau sementara ada banyak orang di luar sana yang terus susah karena hal ini? Apa sedemikian teganya terus menghancurkan kesempatan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan hanya memikirkan diri sendiri dan kelompok walau sudah ada kesempatan baik yang diberikan dengan keberadaan teknologi blockchain ini? Duh!

Buat saya tidak masuk di akal sama sekali bila kita beralasan butuh uang dan kekurangan lalu pantas untuk menjadi tidak peduli dan terus saja merugikan banyak orang, walaupun tidak ada niat seburuk itu sama sekali. Meskipun kita terlahir beda nasib, tetapi kita tetap diberikan kemampuan yang sama, yaitu memilih dan berpikir, mencari tahu mana yang baik dan mana yang tidak. Bila pun yang baik dan tidak itu relatif sifatnya, maka kita bisa juga berpikir sebenarnya apa manfaat keberadaan kita di dunia ini. Jika pun berpikir bukan untuk kepentingan orang banyak, tapi coba pikirkan nasib keluarga, dan masa depan anak cucu kita sendiri ke depan. Apakah bila kita memberikan mereka makan dari uang yang sudah membuat susah banyak orang itu halal sifatnya? Kita terus teriak anti korupsi, tetapi perilaku kita sendiri pun bisa saja tidak lebih baik dari para koruptor itu bila kita tidak memikirkan perjuangan mereka yang berusaha untuk memberikan kehidupan lebih baik lewat teknologi blockchain ini. Banyak juga memang mereka yang hanya scammers dan membuat koin abal-abal, itu pun membuat kita kesal, lalu kenapa kita juga tidak berpikir serius untuk tidak semakin membuat kacau apa yang baik?

Inilah yang membuat saya juga berpikir, kalau keadaan terus dibiarkan seperti ini, maka ini akan menjadi buah kegagalan dari keinginan kita sendiri yaitu kebebasan dan demokrasi. Kita merasa bebas melakukan apa saja tetapi kita sendiri tidak mau peduli dan bertanggungjawab, memangnya kebebasan itu tidak ada aturan? Apakah demokrasi itu berarti juga harus mengabaikan apa yang baik dan benar? Sudah waktunya kita berpikir lebih jauh dan mendalam, ini bukan soal pintar atau tidak, soal kemauan dan hati nurani saja. Alasan bisa terus dibuat untuk membenarkan diri, tetapi tidak ada yang bisa menjadi lebih baik bila tidak juga menerima fakta dan kenyataan bahwa saat ini kita sedang menghadapi masalah besar yang harus segera dibenahi, dan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jika pikiran kita masih juga tidak berubah, maka tidak akan pernah bisa kita menggapai tujuan baik dari keberadaan teknologi blockchain ini sendiri. Mau sampai kapan kita seperti ini? Haruskah kita selalu tergantung pada Dollar Amerika, pemerintah, dan orang-orang yang berkuasa saja?

"Bukan pekerjaan mudah untuk mengubah diri sendiri apalagi masa depan, daripada mengeluh dan terus kritik, coba cari jalan keluar yang lebih baik dari semua pilihan yang ada, dan baik berguna bagi semua". #pikirml

Bandung, 20 November 2018

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis