Liarnya Rial Takluk Dihadapan Alia
Selamat menikmati hari bahagia Steemian...
Tatapan Rial tajam, ia terus melihat bibir tipis Alia yang terus bergerak tanpa henti tepat dihadapanya, alia terus bercerita tentang kehidupannya, gejolak perasaan kagum rial terhadap alia tak mampu dihindari oleh rial, bahkan ia tak lagi fokus pada apa yang diceritakan alia, ia telah terbang bersama gejolak perasaannya terhadap wanita berumur 23 tahun yang cantik dan berlesung pipi ini.
Sesekali rial tersenyum dan mengatakan kata "terus!", agar alia tak berhenti berbicara, untuk meyakinkan alia seakan rial menyimak dengan seksama apa yang sedang alia ceritakan padanya.
Rial terus saja tersenyum sendiri, hingga ia tak sadar kalau alia sedang bertanya padanya, rial dikejutkan dengan cubitan alia.
"Bang!, kok senyum sih, alia kan lagi sedih", pungkas alia dengan mengernyitkan dahi.
*"Eh, Ehmm... Iya Terus?" Tanya rial pura-pura serius, rial salah tingkah lalu menggeser gelas kopi lebih dekat dan menyeruput seteguk untuk menyembunyikan lamunannya tadi.
Alia yang sudah kehilangan sedikit mood untuk melanjutkan cerita pun mengambil gelas Jus Jeruk dihadapannya kemudian ia minum hingga menyisakan separuhnya saja.
Rial menjadi kikuk sendiri karena menyadari perasaannya ke alia bukan hanya sekedar kagum, lebih daripada itu, kini ia mulai gelisah tak menentu, berbeda hal nya dengan alia yang terlihat santai sedari awal.
Rial yang biasanya liar dalam hal berbicara kini sudah mulai mengatur kata-kata yang lembut, pertanda rial benar-benar menaruh hati pada alia, ia takut ada ucapannya yang salah terhadap alia.
Padahal alia sama sekali tidak memperdulikan itu, karena alia sendiri sudah lama manaruh hati secara diam-diam terhadap rial, namun ia lebih mampu menyembunyikan perasaan itu dihadapan rial, ia tidak ingin rial mengetahui perasaannya, alia takut apabila rial tau kalau ia menyukai rial, maka rial akan menjauh darinya. Alia belum siap menerima resiko yang akan terjadi setelah rial menhetahui perasaannya.
Malam itu, di meja paling sudut sebuah cafee yang lumayan mewah, hanya tinggal rial dan alia saja, sementara pengunjung lain sudah pulang, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, mereka berdua tidak sadar kalau malam sudah larut, mereka saling merasa nyaman ketika sedang bersama, walaupun sering bertemu di lingkungan pekerjaan pada siang hari, malam itu adalah kali pertama mereka bertemu malam hari sampai mereka lupa waktu.
Rial dan alian sama-sama berusaha menutupi gejolak perasaan dalam diri masing-masing, rial yang tadinya kikuk sudah mulai mampu menguasai diri hingga pertemuan mereka pun semakin cair dan mengalir.
Seorang pramusaji bernama pipit datang membawa secarik kertas Bill tagihan orderan ke meja tempat mereka duduk,alia kaget, teryata disana hanya tinggal mereka berdua saja, dengan sigap rial mengambil Bill tagihan itu lalu membayar tagihan atas pesanan mereka.
Setelah bersiap, mereka berjalan keluar cafee, tepat di parkiran, rial dan alia sadar akan berpisah karena mereka membawa kendaraan masing-masing, dan mereka sepakat membuat janji untuk bertemu kembali di tempat yang sama tiga malam yang akan datang.
Belum ada yang bisa menebak, bagaimana mereka akan mengisi waktu pertemuan selanjutnya. Apakah mereka akan saling menyatakan perasaan atau mungkin akan mengalir saja sperti pertemuan ini.
Salam..
@mc-jack