Better life|The diary game|Jum'at 18 Juni 2021| Motivasi dibalik history
Semoga selalu dalam keberkahannya
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas limpahan Rahmat dan kasih sayangnya yang tak terhingga, serta juga masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk melanjutkan segala aktivitas kita dalam sehari-hari.
Sebagai seorang muslim dan lelaki tulen, sudah menjadi kewajiban untuk kita melaksanakan shalat Jum'at. mesjid Jamik babussalam lamteungoh pun masih menjadi preferensiku kala sedang berada di Dayah istiqamatuddin Darussalam kecamatan Montasik, Aceh besar. akses yang tidak terlalu jauh dan memiliki historis tersendiri pun menjadi alasan, santri-santri Dayah serta guru juga melakukan hal yang sama, yaitu ikut meramaikan mesjid Jamik babussalam lamteungoh untuk melakukan ritual shalat Jum'at, meski bangunan mesjid terlihat belum sepenuhnya rampung dibangun, namun mesjid ini menghubungkan masyarakat sekitar mesjid untuk shalat shalat Jum'at, semisal ; Lambaro dan beberapa desa sekitar.
Sepulang dari mesjid aku dan beberapa kawanku turut serta juga @scoblack kami singgah sebentar di pinggir jalan menikmati minuman air tebu, cuaca yang cukup panas ditemani segelas air tebu serasa dunia menjadi milikku, suhu dingin serta rasa manis pun menyuguhkan kesegaran dan menghilangkan dahaga, kami sempat berbincang-bincang dengan bang raman penjual air tebu, sedikitnya beliau mengaku bahwa pernah menetap beberapa tahun di pesantren, keterbatasan ekonomi mengharuskan bang raman untuk mengakhiri studinya lebih awal dari yang direncanakan, semoga kita yang masih memiliki kesempatan dalam mengemban pendidikan, baik pesantren atau pun studi lainnya, benar-benar bisa memanfaatkan kesempatan yang ada sehingga menuai keberhasilan di kemudian hari, karena banyak dari mereka yang memiliki keinginan dan semangat belajar tinggi, namun sayang keadaan dan waktu tidak mengilhami, dari obrolan dengan bang raman aku bisa sedikit bermuhasabah dan introspeksi diri untuk bisa menggunakan sebaik mungkin kesempatan yang ada, jam menunjukkan pukul 14:30 kami pun kembali ke komplek Dayah.
Usai shalat Ashar, Tgk imum marquez mengajakku untuk keluar mencari udara segar, penuhnya aktivitas harian serta banyaknya kegiatan yang kami lalui terkadang juga jenuh dan bosan tak terelakkan, kebetulan belum makan siang kami singgah di salah satu kedai kopi yang turut serta juga menyediakan nasi sebagai menu makan siang, setelah membeli nasi kami pun segera beranjak menyusuri jalanan Lambaro, ada beberapa jalan pintas yang sebelumnya belum pernah kulalui, namun karena rasa penasaran kami tetap saja melintasi jalan tersebut dengan harapan bisa tembus ke Aneuk galong dan kembali ke Dayah.
Kami melewati area persawahan, hamparan pepohonan yang hijau pun cukup memanjakan mata, tampak beberapa masyarakat desa sedang membajak sawah, tak ketinggalan juga pengembala dengan sapi-sapinya, sebuah pemandangan yang indah, asri dan nyaman untuk ditempati, Petang tiba jam menunjukkan pukul 18:00, tidak ingin tiba waktunya magrib masih dalam perjalanan, kami pun sepakat kembali lagi ke Dayah. Demikianlah cerita kegiatanku hari ini, terimakasih atas segala bentuk dan perhatiannya, maaf atas segala kekurangan, selamat sore dan sampai jumpa di diary episode selanjutnya.
Salam @meutanom
📷 Picture | Smartphone |
---|---|
Model | RMX2020 |
Android | 10 |
Photographer | @meutanom |
Edit | Lightroom |
Location | Aceh, Indonesia |
Nyan utang ie tubee ka bayeu, bek peu tuwe2 droe 🤣🤣
Paken inan ju Lei🤣
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.