THE DIARY GAME|| MINGGU-13-JUNI-2021||PAGI BOCOR MALAM LICIN
Kelelahan dalam perjalanan kemarin mengakibatkan sekujur tubuhku terasa pegal-pegal, mestinya aku bisa tertidur pulas, dan bangun pun bisa agak kesiangan karena harus beristirahat dulu serta mengembalikan kondisi fisik sebelum beraktivitas secara penuh, namun rasa mules di perut membuatku harus sprint pagi-pagi menuju WC, celakanya malah sesampai di tempat rebutan orang banyak itu malah tampak beberapa santri lainnya serta dewan guru juga masing-masing sudah berdiri mengantri di depan pintu menunggu saatnya orang yang berada di dalam keluar agar bisa langsung masuk ke dalam, oh sial ! rasanya tak tahan, aku pun meminta izin kepada salah seorang santri untuk mendahului masuk ke dalam karena kondisinya sangat darurat, ia pun mengabuli, Yes.. baik sekali kamu nak. Alhamdulillah akhirnya aku pun merasa lega.
Terlihat beberapa orang santri memadati sebuah mobil pikap, mereka bertujuan ke sungai ingin membawa sajadah mushalla yang kotor agar dapat dicuci, usia mereka pun bervariasi, ada yang masih remaja, ada pula yang sudah beranjak dewasa, bahkan ada jua yang sudah hampir seumur duda beranak tiga, yang namun mereka semua adalah santri-santri yang selalu istiqamah dan berhati ikhlas dalam belajar dan ikut membantu segala kegiatan bergotong royong, sebuah sikap yang terpuji, semoga kelak mereka semua berhasil dan menjadi penerang dalam gulita bagi semua ummat.
Jam menunjukkan pukul 16:30, Usai shalat ashar aku mengajak kawanku menuju salah satu kedai kopi yang ada di kawasan Lambaro, beberapa warung kopi yang sempat kusinggahi aku merasa kopinya tidak cocok dengan lidahku, oleh karenanya Kedai kopi barika menjadi tujuan meski jaraknya berkisar sejauh 5 kilometer, sesampai disana sanger dingin dan nasi+ayam bakar sambal ijo adalah menu pesananku, cuma butuh waktu beberapa menit untukku melahapnya, wajar saja,
Aku yang belum makan siang membuat perut terasa sangat lapar, menjelang waktu magrib kami pun beranjak pulang untuk kembali ke komplek Dayah.
Usai shalat isya aku berencana ingin meminta bantuan Tgk Lhok untuk memijat badanku yang terasa seperti tulang belulangnya patah, biar licin dan tidak kaku, Tgk Lhok menyuruhku mencarikan minyak pijat untuk digunakan, aku langsung pergi ke Indomaret Aneuk galong untuk membelinya dan kembali lagi ke komplek Dayah, tanpa menunggu lama sesampai di kamar aku langsung memberikannya pada Tgk Lhok untuk digunakan memijiti badanku yang ukurannya tak seberapa ini, sesudah dipijat oleh Tgk Lhok mata ku pun terasa berat dan mengantuk, lalu aku langsung tidur dan beristirahat, Selamat malam dan sampai jumpa di episode diary selanjutnya.
Demikianlah cerita kegiatan saya hari ini.
Terimakasih buat steemian semuanya yang telah membaca pengalaman hidup saya hari ini serta selalu membantu saya, serta memberi semangat kepada saya yang tak terhingga.
Lalu saya menulis cerita hari-hari saya untuk mengikuti kontes THE DIARY GAME.
Ini cerita saya hari ini:
Salam @meutanom
Saya ucapkan Terima kasih kepada @anroja yang telah mengajak saya berpartisipasi di The Diary Game.
Terimakasih juga kepada :
@steemcurator08, @radjasalman, @nazarul, @el-nailul, @imkaichi ,@cicisaja dan komunitas Asia Tenggara.
📷 Picture | Smartphone |
---|---|
Model | RMX2020 |
Android | 10 |
Photographer | @meutanom |
Edit | Lightroom |
Location | Aceh, Indonesia |
nyucinya di sungai? waaahh seru juga.. kirain cuma ibu2 aja yang nyuci di sungai sedangkan yg laki-laki cuma mandi dan nyuci motor di sana... aku beneran baru tahu soal ini!
Hehe iya kak, kan lebih gampang nyucinya karna sajadahnya panjang, skalian bisa seru-seruan juga buat mandi kan🤣
Gimana bigmatch malam ni?😁
Sungai Mana itu? Yg di kemireu ya?
Bukan, yang di sekitaran sini Montasik
🤔 yg agak luas hamparan tepi sungainya, aahh lupa aku cuma sekali pernah ke sana tahun 1995😂
1995?
Ampun buk🙏🤣 itu adalah tahun dimana saya belum ada didunia ini 😂
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja