Kerja Cerdas Dan Misi Saya Di Steemit Yang Tak Bisa Berubah

in #work6 years ago (edited)

Hay semua ❗ Di postingan ini saya akan membahas atau bercerita mengenai kerja cerdas, dan misi saya di Steemit. Baiklah ❗ Langsung saja, saya ke topik bahasannya. Dunia kerja itu adalah dunia yang susah-susah gampang. Kadang, orang baru masuk melamar pekerjaan satu kali, langsung wawancara, terus di terima dengan baik. Ada juga orang yang tidak beruntung, yang berkali-kali, bahkan puluhan kali dia mengirimkan surat lamaran, tapi tidak di terima. Jadi butuh kemampuan khusus untuk melamar pekerjaan itu, ada keterampilan dan harus punya skill.
![image]()
[Source]( eticaegestao.blogspot.com/2011/11/17-crescer-lideranca-motivadora-evento.html?m=1)

Perlu link khusus, ataupun yang namanya koneksi di situ. Internet saja bisa bekerja, karena ada koneksinya di situ. Kalau nggak ada link, nggak ada koneksi, internet pun nggak bisa bekerja. Jadi kita perlu juga yang namanya koneksi, selain kemampuan diri sendiri, jadi link itu juga sangat di perlukan. Nenek moyang kita saja berpesan, hidup kita harus eling, jadi orang dalam itu sangat perlu teman-teman.

Nah, ada beberapa pekerjaan ataupun instansi, atau lembaga yang tidak butuh bekerja dengan orang dalam, misalnya kuncen. Tau kan, apa itu kuncen ? Kuncen itu adalah juru kunci pemakaman, jadi maksud saya, Kalau kita bekerja sama dengan orang dalam, mau anda bekerja sama dengan jenazah yang di dalam. Jadi kerja buat saya adalah poses untuk memunculkan karya. Tapi yang keren itu justru adalah, kalau karyanya sudah muncul.

Kalau cuma ngomongin kerjanya, siapapun bisa mengerjakan apapun itu, kalau kita di suruh ya kan ? Tapi lebih dari sekedar proses transaksional, kerja harus bisa di nikmati. Yang pasti sih mulai saja dari kemampuan dulu. Link itu akan memperkuat, tapi kemampuannya nggak akan nongol, kalau kita nggak punya kesukaan di situ, kalau bahasa saya passion, maksudnya nggak maksimal ya, karena hal pertama itu di ambilnya, bagaimana kita mencintai pekerjaannya itu sendiri.

Bagaimana kita bisa mulai mencintai pekerjaan itu, melalui kesukaan aktivitas yang kita jalani. Karena pekerjaan itukan banyak aktivitasnya, tapi ada beberapa aktivitas yang bikin kita jenuh. Bekerja itu ada tahapan-tahapannya, ada waktunya. Jangan sampai masa-masa tidak bekerja kita bekerja, itupun salah, usia-usia belum waktunya bekerja, juga tidak boleh bekerja.

Kalau mempermasalahkan link atau tadi , yang saya sebutkan diatas, dua-duanya perlu. Orang dalam itu perlu, anda sehebat apapun melamar pekerjaan, kalau nggak ada panggilan dari orang dalam, anda nggak bisa mengikuti tahap-tahap. Orang dalam itu perlu nggak perlu memang ada, hanya kita memanfa'atkan itu, atau tidak. Yang ingin saya sampaikan sebenarnya begini teman-teman. Kalau semua berharap pekerjaan kita hebat, nggak bisa semuanya hebat. Hebat harus pada porsinya masing-masing, karena sehebat-hebatnya murid, kalah dengan guru.


image
Source

Tugasnya murid adalah sebagai murid, bukan sebagai guru. Begitu juga guru, sehebat-hebatnya guru, ya guru, nggak bisa jadi murid. Nggak ke sekolah terus duduk di bangku murid, dia belajar, muridnya yang ngajar, kan dia guru, masak duduk di bangku murid. Jadi begini ya, yang ingin saya sampaikan, kalau anda ingin jadi karyawan, jadilah karyawan yang baik. Kalau anda ingin berwirausaha, berwirausaha yang baik, seperti misalnya, jangan mencampur-campurkan itu. Karena itu nanti anda tidak konsentrasi jatuhnya. Ini tips bagi anda, misalnya sudah jadi karyawan pun, anda tidak boleh puas dengan itu.

Makanya dalam pekerjaan itu ada tahapan, ada karir-karir yang harus di capai. Itu yang harus, itu butuh ambisi, butuh kemauan. Dan di situ akan lebih cepat, kalau passion anda di situ. Kalau anda ingin jadi karyawan, kan anda harus melamar pekerjaan. Nah ini yang ingin saya bagi itu di sini, kalau saya melamar saya yakin semua tau. Tapi kenapa banyak orang melamar pekerjaan di tolak ? Karena kan dari 1.000 pelamar, yang di butuhkan hanya 50 misalkan, tapi pertanyaannya kenapa semua orang tidak berada di 50 itu ? Misalnya anda jawab, ya karena kan 1.000. Itu jawaban yang salah. Karena gini, ketika 1.000 itu sama, kualitasnya sama dengan 50 orang yang di terima tadi, yang milih akan bingung. Tapi ini dengan gampangnya, dari
1.000 itu akan terpilih 50, karena 950 itu tidak tau. Yang perlu saya kasih tau, hal-hal sepele, yang justru membuat anda di tolak dalam suatu pekerjaan. Misalnya minta gaji terlalu tinggi.

Nah, pahamilah bahwa bekerja ini bukan mengikuti selera anda, tapi ada standar dari perusahaan. Ketika anda bekerja, interview, di tanya minta gaji, yang anda hitung adalah kebutuhan anda, itu adalah kesalahan fatal. Yang kedua tidak mempersiapkan diri, misalnya tesnya jam 8, anda harus datang tepat waktu, jangan jam 10 baru datang. Yang ketiga, cara berkomunikasi itu harus baik. Banyak yang di tolak kerja, karena tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Terus yang keempat penampilan. Pria harus berpakaian seperti apa, kalau wanita berpakaian seperti pria itu tidak boleh. Dan yang terakhir, kemampuan anda terlalu buruk, itu juga akan di tolak dalam pekerjaan, karena kemampuan itu harus pas dengan posisi yang di butuhkan. Dari tips melamar pekerjaan, sekarang saya akan berbicara tentang ambisi.


image
Source

Bicara tentang ambisi, hidup itu harus punya ambisi, dan saya setuju. Ambisi itu bagus, cuma ambisius yang nggak bagus. Harus tau mana batas ambisi, karena kalau nggak tau batas ambisi, itu akan berubah jadi ilusi. Terlalu ambisius, itu padahal kita tidak bisa meraihnya, akhirnya si ambisi itu berubah jadi ilusi.

Tidak selamanya ambisi itu positif, untuk orang-orang yang tidak bisa mengendalikan ambisi, itu bisa menjadi bahaya. Ada seorang bijak lestari dari Aceh, yang sudah melegenda, jadi beliau berkata begini.

"Na peut boh cara, kiban tanyoe keurija, atawa memang keurija nyan, tanyoe jie boh nibak hasee keurija tanyoe nyan, untuk jeut seubagoe ureung yang jeut jie pakek".

Artinya begini kalau saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia :

"Ada tiga cara bagaimana kita bekerja, dan memang pekerjaan kita itu di hargai oleh orang, atau terpakai"

  • Yang pertama bisa berdampak pada gangguan, pada kesehatan. Contohnya stress, depresi, kemudian terjadi strok, gara-gara ambisi berlebihan.

  • Yang kedua selalu ingin tergesa-gesa, sikapnya nggak sabaran, ingin semuanya cepat selesai. Orang yang ambisius itu pasti punya sikap egois, ingin menang sendiri. Yang penting keinginannya tercapai, tak peduli orang lain.

  • Yang ketiga, atau yang terakhir, tidak punya empati, tidak punya simpati. Cenderung tidak punya belas kasihan, selama belum teraih mimpinya, cita-citanya, sikat terus tanpa peduli nurani.

Jadi itu yang membuat saya punya ambisi, tapi saya selalu membatasi. Jadi ambisi itu harus, tapi harus tau batasan-batasannya. Orang bekerja itu harus punya ambisi, jangan orang kerja itu terlalunya nyaman duduk, dan tidak punya ambisi untuk maju. Akhirnya apa kalau terlalu lama duduk, bukan ambisi yang di dapat, tapi ambien😂

Dan ambisi itu ada artinya, Am➡ Ambil setiap kesempatan yang ada. Bi➡ Biasakan memgambil setiap kesempatan yang ada. Si➡ Siapkan dirimu, setiap ada kesempatan biasakan kamu ambil. Jika anda lulusan Elektro, kemudian anda bekerja, kemudian bekerja di sebuah kantor hukum (Firma) kalau lowongan di situ nggak masalah, lakukan. Kita ini harus percaya dengan kemampuan diri sendiri. Ini saya kasih tau, anda mau kuliah di jurusan manapun, yang di butuhkan adalah proses berpikir anda.

Contohnya saya dulu, lulus SMP, saya melamar kesebuah perusahaan, di tanya pilih posisi apa ? Saya jawab, pilih posisi direktur. Langsung dia bilang,

"Apa kamu sudah gila" ?

Sejak saat itu saya tidak mau jadi direktur, karena syarat jadi direktur harus jadi gila😂
Saya sudah 10 tahun bekerja di produk pembuat tas Aceh, sesuai dengan ijazah saya, tapi passion saya tidak di situ, mungkin karena hingga saat ini nasib saya belum berubah. Artinya belum ada tanda-tanda menuju kesuksesan. Dan setelah saya bergabung dengan Steemit akhirnya sekarang sudah mulai kelihatan tanda-tanda kebahagiaan di hidup saya. Sesuatu apa yang kita yakini, dan di sinilah passion saya. Sekarang saya punya lingkungan baru, teman baru, dan tentunya bisa membagi karya dan juga cerita di sini, yang pasti Steemit top abis👌

Baiklah ❗ Saya akan masuk ke segment akhir, mengenai pekerjaan ini, memang harus di imbangi dengan cerdas. Tapi cerdas itu kalau tidak di barengi sama keikhlasan, ya nggak cerdas-cerdas amat sebenarnya. Passion itu terletak pada segala aktivitas yang membuat kita merasa berdaya. Yang paling kritikel itu justru pemahaman kekuatan kita apa. Dan kekuatan kita di dapat dari kita merasa itu, kita banget. Karena di situ kita di kuatkan, ditambahkan, di mampukan, di sabarkan, tapi memang ada di aktivitas.

Jadi bukan di pekerjaan dia, pekerjaan judulnya bisa macam-macam. Misalnya direktur, tapi aktivitasnya banyak. Kita fokus pada aktivitas-aktivitas yang bikin kita, kita banget. Jadi kembali, kalau cita-cita itukan bisa berubah. Hari ini saya ingin jadi dokter, karena tadi ketemu dokter misalnya. Tapi habis ketemu ustadz Abdul Somad, misalnya ya, saya tiba-tiba mau jadi penceramah, karena selain jadi kondang, alias populer, pengikut juga banyak, terus pahala juga dapat.


image
Source

Tapi ada satu yang nggak berubah. Yang nggak berubah itu namanya misi. Masing-masing kita di sini karena ada misinya, ada perannya. Maksud saya gini, kalau kita sudah punya pemahaman misi hidup kita, apapun jadi lebih enteng. Karena profesi itu cuma peran, bisa berganti, misalnya hari ini kita di Steemit, siapa tau besok jadi pengusaha sukses kaya raya, jadi milyuner, yang pondasinya bergerak dari Steemit.

Profesi itu cuma sekedar peran, namun yang penting itu adalah pemahaman soal misi. Dari kita di lahirkan, sampai nanti jadi penghuni liang kubur nanti. Apakah kita sudah memerankan misi kita atau belum, indikasinya apa ? Gampang, kalau bangun tidur, kita ngerasa gini nggak, achh,,, yess❗ dapat satu hari lagi, mau gue apain ya ini hari ? Nah itu yang harus di tanya ke diri sendiri.

Demikianlah postingan saya hari ini, moga-moga ada manfa'at yang di dapat. Terimakasih spesial buat anda yang telah mengikuti tulisan ini hingga selesai. Sampai jumpa lagi di lain waktu dan kesempatan, Insya Allah.
Salam Steemian Indonesia💫

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif