Tradisi Turun Sawah, Dikampung Saya, Desa Ulee Madon
Peningkatan hasil panen tiap tahun terus meningkat hingga mencapai 12 gunca dalam sinaleh, atau 8 ton perhektar. Jauh
lebih banyak dibandingkan dalam kurun waktu 10 thon kebelakang, yaitu hanya 4 ton per hektar.
Hal ini tidak terlepas dari pembinaan dan kerjasama dengan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara, sebagaimana salah satu pesan dari penyuluh pertanian dalam bahasa nasional menyatakan "Membajak sawah disaat waktu yang tepat, benih harus ditentukan, tanah sawah harus selalu terjaga normal, air harus dipastikan selalu seimbang pada akar padi, pematang sawah bersih dari rumput liar, pupuk harus diberikan sebagaimana yang dibutuhkan padi, panen harus tepat waktu, tidak boleh lupa bayar
zakat dan hutang."
Masya Allah.
Untuk menghindari gagal panen, secara turun temurun tradisi petani di Ulee Madon, berusaha sambil berdo'a, lalu meminta fatwa dari tokoh adat tani untuk memprediksi perihal musim jatah waktu potong padi.
Bila salah-salah prediksi waktu survey membuktikan dan pernah terjadi suatu
tahun diserang oleh ulat canek bila
panen bulan 9, apalagi kalau kena gigi tikus , gatal dan menyebabkan tanaman padi digigit tikus.
Itulah makanya perlu kompak saat turun
ke sawah semua petani dan harus pintar-pintar jaga waktu. Selain itu ada juga beberapa larangan dan sejumlah pantangan yang harus dipatuhi. Misalnya usai menanam
padi, tidak boleh membawa parang dari kebun. Contoh seperti rotan dan benda kebun yang melalui jalan sawah, Kecuali harus dikarantina barang itu semalam.
Begitu pula larangan berkelahi dalam sawah, dan akan di denda untuk sembelih kambing dan rujuk sawah, termasuk hal-hal lain perkara ongkos tangkap binatang, dan ganti rugi yang menganggu tanaman padi.
Sudah tradisi turun temurun sejak awal merdeka, waktu khanduri sawah, biasanya ada potong ayam, seperti tahun ini. Ada pula khanduri sawah sembelih domba saat padi
memasuki masa remaja. Anggarab untuk membeli domba bloe berasal dari dikumpulkan padi dalam sawah oleh kejruen blang. Untuk satu KK setengah kaleng padi.
Sembari mengumpulkan padi, petugas menyampaikan, atau mengumumkan kepada para warga untuk menghadiri acara khanduri sawah hari senin.
Kebersamaan inilah yang peurlu dipertahankan, jangan sampai terkikis oleh pengaruh globalisasi jaman now.
Tokoh desa kepala dusun sebagai pemeran utama dalam film khanduri sawah. Bayangkan saja, sejak subuh, teungku ketua sudah berangkat mencari dimana ada kuali untuk dibawa pada acara khanduri hingga kilometer jaraknya. Setelah itu para petani khususnya kaum hawa, memasak dan masing-masing sibuk memasak punya sendiri.
Tiap tahun cukup semarak, banyak petani menghidupkan tradisi adat turun sawah. Sambil berdo'a ingin sekali makan daging domba dan daging ayam dalam sawah, seperti yang dikatakan oleh orang-orang Aceh:
"Bue sie keubiri pih cukop mangat, meukrat-karat jak cok bak dapu, kadang cit tutong, beu neupreh siat, meunyoe meukarat neupajoh laju. Kuah yang keu eung dan hana mangat, neubeudeh bagah bak ulon laju. Meunyoe mameh dan cukop mangat, neupeu ek siat bak pesbuk laju."
Kebetulan tahun ini kami sepakat khanduri turun sawah, senin tanggal 27 juni 2021, atau 6 Zulhijjah 1415 Hijriah yang diperkirakan panen akhir Agustus 2021.
Sebelum acara makan bersama, baik petani atau undangan khusus terlebih dahulu do'a bersama yang dipimpin oleh imum syik gampong.
Demikianlah sekilas info tradisi khanduri tren ublang warga gampong Ulee Madon.
"Grup petani tanyoe hareukat, ingat beu get that 5 peukara.
Yang pertama phon bijeh sertifikat.
Tanoh get masak, rukon keu dua.
Rukon keu lhee, beu get ta rawat.
Yang keu peut meuhat, beuna boh baja.
Teuma keu limeng, beu kayem tajak, yang peunteng that-that ie beu tajaga.
By @midiagam
Ini menarik, lebih menarik jika dalam bahasa Indonesia. Bisakah diedit dalam bahasa Indonesia Bung @midiagam? Saya tunggu secepatnya jika bisa diedit. Terimakasih
Bisa bang, saya akan coba mengeditnya 😁
Ok, ditunggu
Siap bang, saya akan selalu memberikan yang terbaik untuk komunitas kebanggaan kita. Makasih banyak atas saran baiknya.