Renungan malam

Salam hangat sahabat stemians dimanapun berada.

Menemani istirahat kita pada malam ini, bolehlah kita renungi tentang sikap optimis, pesimis dan realis. Kemanakah kecenderungan sikap kita?

Boleh saja menjadi optimis tapi tentu saja jangan kelewatan, karena akan membuat orang disekitar kita menjadi risih dan bahkan tidak menyukai kita. Sebaliknya menjadi pesimis sama sekali tidak ada kebaikannya, sikap ini akan mendorong kita kepada kejumudan dan sama sekali tidak akan berani mencoba hal baru dalam hidup.

Optimis dan pesimis adalah kecenderungan jiwa, sebagian kalangan akan menyeimbangkannya dengan sikap realis, sikap ini berdasar kepada fakta dan logika. Namun fakta terkadang tersembunyi, sedang logika tak selamanya mampu mengungkap kebenaran.

Kalangan religius akan menyeimbangkannya dengan ketetapan ilahi (taqdir). Namun Tuhan tentu saja tidak akan menaqdirkan yang tidak baik untuk kita, meski terkadang kita menganggap sesuatu itu tidak baik namun bisa jadi disisi tuhan sangat baik untuk kita, begitu sebaliknya.

Posisi sikap yang tepat menurut saya adalah ditengah-tengah, diantara optimis dan pesimis dengan berusaha semaksimal mungkin, dalam usaha perlu kita perhatikan realismenya hasil dari usaha kita itulah yang namanya taqdir.

Semoga bermanfaat dan menjadi renungan bagi kita semua kalau ada yang salah mohon untuk diperbaiki, saran dari teman-teman saya tunggu.

Selamat beristirahat untuk semua