5 MASJID TERINDAH DI PROVINSI ACEH! WAJIB ANDA KUNJUNGI
ACEH ADALAH PROVINSI DI UJUNG BARAT INDONESIA YANG MENYIMPAN KEKAYAAN ALAM YANG MELIMPAH YANG MEMBENTANG DARI SINGKIL HINGGA SABANG.ACEH MEMILIKI 23 KABUPATEN KOTA YANG MEMPUNYAI WISATA ANDALAN.
SALAH SATUNYA ADALAH MASJID.MASJID MENJADI IKON SEBUAH KABUPATEN/KOTA YANG MENJADI DAYA TARIK BAGI
WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE KOTA TERSEBUT.ADA 5 MASJID DI ACEH YANG PALING INDAH.
1.MASJID RAYA BAITURRAHMAN,BANDA ACEH
MASJID RAYA BAITURRAHMAN MERUPAKAN IKON BANDA ACEH DAN ACEH.TAHUN 2017 MASJID RAYA DIRESMIKAN OLEH
WAKIL PRESIDEN INDONESIA.Di atas marmer itu, anak-anak pun asik berseluncur layaknya menggunakan sepatu roda. Mereka tampak riang meskipun seorang wanita paruh baya mencoba mencegah anak-anak itu bermain di halaman masjid.
Sementara di sisi lain masjid, tampak sekelompok perempuan berswa foto. Tidak jauh dari mereka, dua pekerja bangunan kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat terhenti karena hujan.
Sejak diresmikan pada Sabtu, 13 Mei 2017, oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Masjid Raya Baiturrahman memang semakin ramai dikunjungi warga. Bukan hanya untuk beribadah, tapi sekaligus juga untuk berwisata.
Setelah direnovasi, Masjid Raya Baiturrahman memang lebih cantik. Di sana, misalnya, terdapat 12 payung elektrik. Payung tersebut menyerupai payung Masjid Madinah. Sebuah kolam juga dibangun di halaman depannya. Sementara pekarangan yang sebelumnya berupa hamparan rumput hijau, kini berganti marmer.
Proyek senilai Rp 458 miliar itu juga membangun basement parkir mobil dan sepeda motor. Dalam perencanaannya, area parkir bawah tanah itu bisa menampung 254 mobil dan 343 sepeda motor. Di sana juga dibangun tempat wudu.
Selain itu, di halaman masjid tersebut juga akan ditanami 33 pohon kurma dan satu pohon geulumpang. Di areal yang tidak dipasangi lantai marmer nantinya akan ditanami rumput hijau dan bunga warna-warni.
Sejak 28 Juli 2015, pembangunan landscape dan infrastruktur masjid itu dimulai setelah ground breaking pemancang tiang pancang pertama.
Sebanyak 12 unit payung elektrik dengan ukuran 24x24 meter dibangun. Payung yang mengikuti gaya Masjid Madinah itu dapat menambah daya tampung jemaah yang semula 9 ribu orang di dalam masjid, menjadi 24.400 jemaah di dalam dan di luar masjid.
"Payung ini secara desain mengikuti payung-payung yang ada di Masjid Nabawi Madinah, dengan maksud untuk menambah keindahan masjid, juga sebagai sarana untuk kenyamanan beribadah para jamaah," kata Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah usai meresmikan wajah baru Masjid Raya Baiturahman.
Zaini menambahkan bahwa Masjid Raya Baiturrahman adalah masjid bersejarah yang menjadi ikon bagi Aceh sekaligus sebagai simbol peradaban Islam di Tanah Rencong dalam menjalankan misi perjuangan dan penyebaran Islam di tanah air.
Masjid tersebut semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Aceh setelah tsunami menerjang daerah tersebut pada 2004. Saat itu, Masjid Baiturrahman tetap tegak berdiri meskipun bangunan di sekitarnya hancur.
"Dengan latar belakang sejarah itu, wajar kalau keberadaan masjid ini mengundang banyak perhatian masyarakat Indonesia dan internasional, yang ingin mengetahui sejarah peradaban Islam di Aceh maupun perkembangan Islam di nusantara," ujar Zaini.
Sementara, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla mengatakan masyarakat jangan sampai hanya terpana oleh keindahan Masjid Baiturrahman, tapi tidak memakmurkannya dalam arti ramai masyarakat yang beribadah.
"Tentu barulah lengkap apabila kemakmuran masjid ini sejalan dengan keindahannya," kata Jusuf Kalla saat memberi sambutan usai pemukulan tambo peresmian wajah baru Masjid Raya Baiturrahman.
2.MASJID ISLAMIC CENTER,LHOKSEUMAWE
BERDIRI megah di pusat kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Islamic Center atau Almarkazul Islami Lhokseumawe menghadirkan nuansa Timur Tengah di tanah Aceh yang subur. Berdirinya Islamic Center ini membangkitkan kembali ingatan kita pada sejarah kejayaan Kerajaan Islam Samudera Pasai (Samudera Pase) yang tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Tahap pertama proyek pembangunan Islamic Center ini dimulai dengan membangun masjid agung yang strukturnya begitu besar dengan susunan kubah kubah besarnya yang mengagumkan. Kehadiran Islamic Center ini meski belum selesai seluruhnya menghadirkan semangat baru bagi rakyat Aceh umumnya dan rakyat Lhokseumawe khususnya paska bencana kemanusiaan gempa dan Tsunami yang meluluhlantakkan wilayah itu beberapa tahun lalu.
Bangunan Islamic center ini memang belum sepenuhnya rampung. Nantinya Islamic center ini akan dilengkapi dengan fasilitas fasilitas penunjang selain Masjid Agungnya sendiri terdiri dari : Gedung Serba Guna, Gedung Pustaka, Diniyah / Sekolah, Museum & Rumoh Aceh, Mess / Wisma Tamu, gerai-gerai / Kios Makanan dan Soevenir, Taman kanak-kanak dan Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) serta Rumah Imam Besar. Proyek ini memang begitu besar dan membutuhkan dana yang tidak sedikit wajar bila pembangunannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebagaimana dijelaskan di dalam situs resmi Islamic Center Lhokseumawe, berikut adalah tujuan dan fungsi Islamic Center Lhokseumawe yang hendak di capai serta latar belakang pembangunan Islamic Center tersebut dengan beberapa pengeditan seperlunya.
3.MASJID AGUNG BAITUL MAKMUR,MEULABOH
Masjid Agung Baitul Makmur adalah masjid terbesar dan termegah di kawasan pantai barat Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Indonesia. Masjid yang terletak di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kota Meulaboh ini memiliki arsitektur antara perpaduan Timur Tengah, Asia, dan Aceh serta pemilihan warna cokelat cerah yang dikombinasikan dengan warna merah bata di kubah masjid. Ciri khas masjid yang dapat dilihat secara kasat mata adalah tiga kubah utama yang diapit dua kubah menara air berukuran lebih kecil. Bentuk kepala semua kubah sama, yakni bulat berujung lancip, khas paduan arsitektur Timur Tengah dan Asia
4.MASJID AGUNG AT-TAQWA,KUTACANE
Masjid Agung At-Taqwa Kutacane adalah sebuah Masjid yang terletak di Kute Kutacane Kecamatan Babussalam, tempatnya strategis di tengah-tengah kota dan terlihat jelas jika memasuki Ibu Kota Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara apalagi di lihat dari dataran tinggi di pegunungan Mbarung dan puncak Gunung Pokhkisen (TNGL) di ketinggian 2828 mdpl. Pada waktu malam hari masjid agung At-Taqwa terlihat lebih indah dan memukau setiap orang, hal ini mungkin dikarenakan cahaya lampu yang di
pancarkan dari empat menara masjid tersebut.
mesjid taqwa_era_Syahadat
Masjid ini merupakan sebuah masjid yang cukup tua di Kabupaten Aceh Tenggara, dimana sudah berdiri sejak masa pemerintahan yang pada saat itu daerah Tanah Alas dan Gayo Lues masih bergabung dengan Kabupaten induk yaitu Kabupaten Aceh Tengah. Letkol Syahadat sebelas tahun menjabat sebagai kepala Perwakilan Kabupaten Aceh Tengah untuk daerah Tanah Alas dan Gayo Lues. Masjid Agung At-Taqwa didirikan hampir bersamaan dengan pembangunan Komplek Pelajar Babussalam yaitu sejak tahun 1956-1962 oleh Letkol Syahadat (patih) sebagai Kepala Perwakilan Kabupaten Aceh Tengah bersama Mayor Amin Komandan Sektor VII (Kodim) pada saat itu yang memimpin masyarakat Aceh Tenggara dengan bergotong royong dalam pembangunan Masjid At-Taqwa dan Komplek Pelajar Babussalam, dan kemudian peresmian komplek pelajar Babussalam tersebut di resmikan oleh Gubernur Kepala Daerah (KDH) Istimewa Aceh Ali Hasjmy pada tanggal 9 Juli 1962. Prasasti peresmiannya terdapat di tugu Kampung Pelajar Babussalam.
Masjid Koleksi Topen Museum Belanda_Gayo-Alas
Masjid Koleksi Topen Museum Belanda
Arsitektur bangunan Masjid pada jaman penjajahan Belanda di Tanah Alas dan Gayo Lues (Gajo en Alaslanden) pada masa itu terlihat mirip dan ada pendekatan baik kesamaan bentuk dari masa ke masa serta kultural pada bangunan masjid hingga pada saat sekarang ini. Barangkali ini adalah sebuah historis yang digunakan dalam menyatukan emosional masyarakatnya pada masa itu guna mempertahankan daerahnya dari penjajahan kafir Belanda.
5.MASJID AGUNG SULTAN JEUMPA,BIEREUN
Masjid Agung Sultan Jeumpa, yang terletak di pusat kota Kabupaten Bireuen, Aceh, menjadi tujuan wisatawan saat Ramadhan seperti saat ini.
Selain sebagai tempat ibadah menjalankan shalat wajib dan sunat, masjid berarsitektur Timur Tengah ini juga menjadi tujuan wisata Islami layaknya Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Tak hanya berasal dari Kabupaten Bireuen, beberapa pengunjung juga berasal dari luar kabupaten bahkan luar negeri, khususnya Malaysia, yang kerap melakukan lawatan sejarah ke Aceh.
Bupati Bireuen, Ruslan M Daud, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2016 ini kembali menganggarkan dana sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan pagar Masjid Agung Sultan Jeumpa.
“Kami berharap kunjungan masyarakat baik dari dalam kabupaten maupun luar daerah terus meningkat, khususnya selama Ramadhan ini,” kata Ruslan, Minggu (12/6/2016).
Saat ini, pemerintah daerah setempat telah melakukan sejumlah renovasi. Lantai masjid diganti marmer yang didatangkan khusus dari negara Turki. Begitu juga plafon dan dinding serta kubah yang dihiasi dengan kaligrafi indah yang dilukis oleh ahli kaligrafi khusus didatangkan dari Cirebon, Jawa Barat.
“Pemkab Bireuen hingga saat ini telah menganggarkan dana mencapai Rp 9 miliar lebih untuk renovasi Masjid Agung Sultan Jeumpa ini. Kita harapkan kemegahannya bersanding dengan ramainya masyarakat yang memakmurkan masjid,” kata Ruslan.
SALAM STEEMIT ACEH
wisata religi