50 % Payout Postingan ini Di Donasikan Kepada Program @Steem.amal~THE DIARY GAME,JUMAT 2 JULI 2021~ BELAJAR MENGEJAR KETERTINGGALAN

in Steem SEA3 years ago

HALLO STEEMIANS.


Pagi ini dengan rencana akan ke salah satu perpustakaan yang ada di Banda Aceh dengan seorang teman bernama Muhammad Ikbal, sekirataran jam 6 pagi dia sudah menghubungi saya untuk bergegas lebih cepat karena ada urusan yang penting di perpustakaan wilayah.

Sejatinya bukan kepentingan saya, itu adalah kepentingan dia untuk membuat surat bebas dari perpustakaan sebagai salah satu persyaratan pengambilan Ijazah di Kampus. Saya bergegas dengan kemeja dan jeans serta sepatu juga tidak lupa mematuhi protokol kesehatan yaitu masker, kemudian langsung menuju ke perpustakaan.

Muhammad Ikbal Sedang Bersantai

Sesampainya saya disana ternyata sudah ada Moh Ikbal yang menunggu saya karena untuk mengupload suatu berkas beliau membutuhkan jasa saya, maklum saja beliau belum terlalu mahir dalam mengoperasikan komputer. Setelahnya saya proses keperluan beliau langsung masuk dalam antrian dengan yang lainnya.

Upload Sistem

Saya sementara itu selesai mungkin hanya akan bersantai dan melihat-lihat beberapa buku yang bisa dibaca secara singkat namu dapat hikmatnya, memotret momen juga karena jika tidak cerita saya hanya akan jadi bualan semata. Menunggu Moh Ikbal sampai jam 12 siang dan itu hampir saja membuat saya menghabiskan beberapa bab buku untuk dibaca, saya membaca buku dengan judul Rekayasa Sosial namun saya belum tau apakah saya mendapatkan hikmahnya.

Menikmati dan Membaca Buku di Perpustakaan Banda Aceh

Selesai sudah Moh Ikbal membuat surat bebas pustaka, kami beranjak ke rumah makan untuk menyantap makan siang bersama kawan lainnya yaitu Hendri Irawan. Nah, Moh Ikbal merupakan mahasiswa Ilmu Politik dan juga Hendri dan mereka mahasiswa yang lumayan tidak aktif di kampus karena mencari pundi-pundi rezeki sambil berkuliah tentunya.

On The Way Rumah Makan

Selanjutnya, setelah melepas lapar dan dahaga kami pergi ke Fakultas FISIP untuk menyerahkan kartu bebas pustaka Moh Ikbal dan melanjutkan perjalanan kembali pulang kerumah masing-masing. Cukup padat orang-orang sibuk di jalan, saya memutuskan untuk pelan-pelan dan mengambil momen biasa saja karena berguna bagi postingan.

Malamnya saya telah membuat janji dengan Mahlil, Fuadi, Dan Dahlia untuk duduk di Grah Coffee Lambhuk. Cafe yang berdiri baru-baru ini lumayan diminati oleh kaumlah muda sebagai tempat melepas penatnya dunia barangkali, jadi kami juga ingin melepaskan penat dan tertawa bersama disana.

Grah Coffee In Lambhuk, Banda Aceh

Banyak sekali pembicaraan hari ini mulai dari pagi tentang beberapa sejarah hingga berlajut ke perpolitikan sekarang ini, juga tentang privasi dan terus terang saja tentang beberapa hiburan malam sampai ekonomi sosial dan budaya. Menjadi makanan sampai malam hari saya, merupakan hal yang hanya akan over informasi bagi saya. Jadi jam 10 malam saya memilih pulang untuk menyendiri dan istirahatkan otak agar besok dapat bekerja seperti biasa tanpa over thinking.