Tentang Penyair, Puisi dan Bahasa Kebudayaan
Selamat pagi, Pagi..
Hallo Sahabat Steemians
Semoga tulisan sederhana ini mampu mengajak para sahabat Steemian memasuki ruang-ruang dalam, tentang proses kelahiran karya puisi:
Jika seseorang membiasakan dirinya mengasah jiwa dengan ketajaman kenangan, maka hidup jadi bernyawa ketika diungkapkan. Kata-kata yang bernilai selalu akan menjadi titik awal keberangkatan makna.
Padanya semua terikat, jalin-menjalin dalam irama hati, menggumpalkan titik-koma, dalam menyatukan jeda. Simpul itulah yang menguatkan puisi untuk enak dibaca, dinikmati serta mampu mengikat pembaca untuk tetap berada di dalamnya.
Terkadang menghanyutkan, kadang berubah cermin untuk kembali mempertanyakan diri. Banyak yang lepas dari tangkai kehidupan, jatuh dan berputar-putar ke pusat semesta. Laksana daun, melayang, kemudian angin menjadikannya tarian.
Kadang naik, kadang turun, kadang berputar bak baling-baling, atau menukik tajam dalam tarikan gravitasi. Itulah puisi. Sebuah alamat tentang jalan pulang; jarak, waktu, dan ingatan akan selalu mengekalkan peradaban.
Benteng terakhir untuk mempertahankan nilai-nilai dan cita-rasa kehidupan untuk menghadapi gerak-zaman yang membabi-buta pada peradaban bangsa-manusia hanyalah kebudayaan. Jika takluk, alamat tak ada lagi tegur-sapa.
Kehilangan, cinta, rindu-dendam dan harapan melekat indah di dalam kata. Dan Penyair yang kuat akan selalu berusaha menghidupkan rasa dan menukilkannya dengan ungkapan istimewa.
Rumah Gadang Chairil Anwar di Taeh, Kab. 50 Kota: penyair irman syah
Irman Syah || @mpugondrong
Kata demi kata menyatu dalam kalimat indah. Bagaikan air yang memgalir dari hulu ke muara. Salut mamak.
Selamat pagi @andrianhabibi
Terimakasih atas respon kreatifnya. Semoga kita selalu sehat dan dilapangkan segala urusan.
Salam Steemian
Irman Syah | @mpu Gondrong
keren om
Terimakasih @gandasucipta02
Semoga bisa memberikan manfaat..
Salam @mpugondrong
Jadi pengen juga main ke rumah chairil😍
Mantap
Tanggal 27-28 April ini, ada event Kenang Chairil kok yang dipercayakan pada Komunitas Intro Payakumbuh.
Datang aja, salah satu agendanya adalah panggung apresiasi yang dilaksanakan di Rumah Gadang Chairil Anwar itu yang lokasinya di Taeh Baruah, Kabupaten 50Kota ~ Sumatera Barat.
In sya Allah aku jua akan berada di sana.
Tak kusangka arwah Chairil merasuk ke dalam ragamu, @mpugondrong
Hahai.. aku juga tak menyangka @ayahkasih juga dimasuki pula. :)
Salam @mpugondrong
Aksara yang runut dan penuh makna.
Luar biasa!
Salam hangat dari Taiwan Bang @mpugondrong
Salam kembali dari Jakarta @ettydiallova
Terimakasih telah membaca postingan sederhana itu. Semoga berguna.
Irman Syah | @mpugondrong
Terimakasih sudah share Bang Irman Syah...
Proses kelahiran puisi selalu merupakan suatu proses yg subtil... Sering tak terduga...dan Penyair sendiri sering tidak dpt mengendalikannya... Tabik... 😍😍
Sepakat. Sama halnya dengan mimpi yang tak juga kita tau datang dari mana, tapi freud mencoba berargumen.
Aku pikir, puisi juga begitu dan pasti ada latar belakang terciptanya meski sulit diungkapkan dengan matematika 😎
Terimakasih @zaimrofiqi
Salam Steemian
Irman Syah | @mpugondrong
Burung walet dalam gua,
makan dan tidur dalam gua.
Jika hidup berbahasa,
mati tidak terlalu terluka
Buah cempedak buah nangka,
pohonnya satu buahnya lima.
Berbicara tak pakai bahasa,
lain kata orang lain kata dia.
Burung balam burung tekukur.
@jkfarza singgah saja aku bersyukur
Anaknya Asih makan permen
Terimakasih sudah komen :)
Salam @mpugondrong
Selalu enak dan nyaman dibaca sekali dibaca, semoga bisa mengikutinya.
Tengkiu @bidik telah singgah
Semoga bermanfaat.
Salam @mpugondrong